Panelis Agak Terlatih Instrumen Penelitian

F = faktor standarisasi pereaksi 0,4 = ekivalen air pereaksi

3.3.2.2 Prosedur Analisa Kandungan Kurkumin

Berikut ini langkah-langkah penentuan kadar kurkumin menurut Bagchi 2012 : 1. Timbang bahan berupa serbuk sebanyak 2 g, bahan tersebut dicampur dengan etanol sebanyak 30 ml dan air sebanyak 30 ml secara terpisah, kemudian disaring. 2. Konsentrasi masing-masing filtrat diukur dengan spektrofotometer pada 425 nm. 3. Kandungan kurkumin per 100 g diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan dalam uji inderawi adalah panelis agak terlatih. Sedangkan instrumen penelitian yang digunakan dalam uji kesukaan adalah panelis tidak terlatih.

3.4.1 Panelis Agak Terlatih

Panelis agak terlatih merupakan kelompok dimana anggotanya bukan merupakan hasil seleksi tetapi pada umumnya terdiri dari individu-individu yang secara spontan mau bertindak sebagai penguji. Dengan memberikan penjelasan tentang sampel dan sifat-sifat yang akan dinilai serta memberikan latihan, kelompok ini sudah dapat berfungsi sebagai alat analisis Kartika, 1988:18. Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi panelis agak terlatih sebagai berikut: 1. Harus ada perhatian terhadap pekerjaan penilaian inderawi 2. Bersedia dan mempunyai waktu untuk melakukan penilaian 3. Mengetahui sifat-sifat sensorik dari contoh makanan yang dinilai karena mendapat penjelasan atau sekadar latihan 4. Mempunyai kepekaan dan konsistensi yang tinggi 5. Jumlah panelis agak terlatih berkisar 15-25 orang. 6. Valid dan realiabel Untuk mendapatkan panelis agak terlatih yang memenuhi syarat valid dan reliabel maka dilakukan pengujian terhadap validitas instrumen dan reliabilitas instrumen. 1. Validitas Instrumen Menurut Sugiyono 2010:363 validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian. Sebuah instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang akan diukur dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen ditunjukkan sejauh mana data yang dikumpulkan tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Oleh karena itu, instrumen dalam penelitian memenuhi validitas internal dan validitas isi. a. Validitas Internal Validitas internal merupakan kevalidan instrumen dilihat dari kondisi internal panelis yang berupa faktor dari dalam yaitu kesedian, kesehatan dan pengetahuan. Untuk memilih calon panelis tersebut dilakukan tahap wawancara. Wawancara dapat dilakukan secara lisan atau dengan pengisian kuesioner Kartika, 1988:20. Dalam penelitian ini panelis menggunakan wawancara tidak lisan yaitu dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari pertanyaan prasyarat kesediaan menjadi panelis dan keadaan kesehatan serta pengetahuan tentang mi kering, tepung ubi jalar dan tepung temulawak. Ketentuan penilaian adalah panelis dikatakan lolos apabila panelis dapat menjawab semua pertanyaan prasayarat yang disajikan dengan benar. Calon panelis yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Prodi PKK Konsentrasi Tata Boga yang telah lulus dari mata kuliah Analisis Mutu Pangan sebanyak 30 orang. Dari hasil wawancara dapat diperoleh informasi dengan klasifikasi calon panelis yang berpotensi dan calon panelis yang tidak berpotensi. b. Validitas Isi Validitas isi merupakan keahlian yang didasarkan pada materi atau isi penilaian. Validitas isi dapat dilakukan dengan cara penyaringan. Penyaringan dalam penelitian ini betujuan untuk menguji kemampuan calon panelis dalam memberikan penilaian. Penilaian dilakukan sebanyak 3 kali dalam waktu yang berbeda. Setelah itu dilakukan tahap pelatihan sebanyak 6 kali untuk meningkatkan keahlian panelis dalam menilai produk. Data penilaian dianalisis dengan menggunakan Range Methode. Adapun ketentuan panelis menurut Kartika, 1988:24 sebagai berikut: Dari hasil analisis tersebut akan diketahui hasil perhitungan range method diperoleh jika rasio 1, maka calon panelis memenuhi syarat untuk menjadi panelis. Sedangkan jika rasio 1, maka calon panelis tidak memenuhi syarat untuk menjadi panelis. 2. Reliabilitas Instrumen Reliabilitas Instrumen adalah derajad konsistensi atau keajegan data dalam interal waktu tertentu Sugiyono, 2010:4. Pengujian reliabilitas instrumen menilai apakah panelis tersebut dapat menilai secara ajeg yaitu penilaian tetap sama dan mendekati sama, walaupun penilaian dilakukan beberapa kali dalam waktu yang berbeda. Untuk memperoleh realibilitas Jika ≥ 1 maka calon panelis diterima Jika ≤ 1 maka calon panelis ditolak instrumen, calon panelis dievaluasi kemampuannya sebanyak 6 kali dalam waktu yang berbeda. Untuk mendapatkan panelis yang reliabel calon panelis yang diterima pada tahap penyaringan selanjutnya dilakukan tahap latihan. Pada tahap latihan panelis melakukan penilaian pada mi kering tepung terigu substitusi tepung ubi jalar kuning dan penambahan tepung temulawak sebanyak 6 kali pada waktu yang berbeda, kemudian dilakukan perhitungan dengan melakukan range method, syarat minimal panelis agak terlatih yang reliabel adalah apabila total skor dalam range 60. Sedangkan apabila panelis yang total skor dalam range 60 maka calon panelis tidak dapat diandalkan menjadi panelis agak terlatih Kartika, 1988:22.

3.4.2 Panelis Tidak Terlatih