Desain Eksperimen Metode Pendekatan Penelitian

3.2 Metode Pendekatan Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan untuk memecahkan masalah yang diteliti dalam suatu penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Eksperimen merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terencana dan secara sistematis dengan melakukan suatu percobaan yang berhubungan dengan persoalan yang sedang diteliti. Pada metode ini peneliti akan menguraikan desain eksperimen dan pelaksanaan eksperimennya.

3.2.1 Desain Eksperimen

Desain eksperimen merupakan langkah-langkah yang perlu didesain sebelum eksperimen dilakukan agar data yang diperlukan dapat diperoleh sehingga dapat membantu proses analisis objektif dan kesimpulan terhadap permasalahan yang dibahas. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Desain Acak Sempurna yaitu desain dimana perlakuan dikenakan sepenuhnya secara acak kepada unit-unit ekperimen, atau sebaliknya Sudjana, 2002:15. Skema desain penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. X E O 1 R K O 2 Gambar 3.1 Skema Desain Penelitian Keterangan: E : Kelompok eksperimen yaitu kelompok yang dikenakan perlakuan eksperimen K : Kelompok kontrol yaitu kelompok yang digunakan sebagai pembanding R : Random X : Treatment perlakuan O 1 : Observasi dan penilaian pada kelompok eksperimen O 2 : Observasi pada kelompok kontrol Langkah eksperimen dimulai dari penentuan objek penelitian yang digunakan untuk dua kelompok sampel yaitu sampel yang dikenai perlakuan O 1 dan sampel kontrol yang tidak dikenai perlakuan O 2 . O 1 adalah kelompok sampel mi kering yang dikenai perlakuan X yaitu penggunaan tepung ubi jalar kuning sebagai substituen mie kering tepung terigu sebesar 20, 30 dan 40. Kemudian masing-masing sampel ditambahkan tepung temulawak sebesar 2. Sedangkan O 2 merupakan kelompok yang tidak dikenai perlakuan yaitu mi kering yang dibuat dari bahan dasar tepung terigu. Hasil eksperimen kemudian diuji melalui penilaian subjektif dan penilaian objektif. Penilaian subjektif dilakukan melalui uji inderawi yang akan dianalisa dengan menggunakan perhitungan Analisis Varian Klasifikasi Tunggal yang dilanjut dengan uji Tukey. Setelah itu dilakukan uji kesukaan untuk mengetahui tingkat kesukaan remaja pada hasil eksperimen. Sedangkan penilaian objektif dilakukan di laboratorium untuk mengetahui kandungan air dan kandungan kurkumin. Pada kelompok kontrol juga akan dilakukan penilaian subjektif dan penilaian objektif untuk mengetahui perbandingan kualitas dengan hasil eksperimen. Sampel K adalah sampel kontrol, sampel A adalah mi kering dengan substitusi tepung ubi jalar kuning sebesar 20, sampel B adalah mi kering dengan substitusi tepung ubi jalar kuning sebesar 30, dan sampel C adalah mi kering dengan substitusi tepung ubi jalar kuning sebesar 40. Kemudian masing-masing sampel ditambah dengan tepung temulawak sebesar 2. Desain eksperimen dapat dikembangkan menjadi pola desain eksperimen seperti pada gambar 3.2 Gambar 3.2 Skema Desain Eksperimen K kontrol Mi kering tepung terigu substitusi tepung ubi jalar kuning dengan penambahan tepung temulawak Analisis Kesimpulan Penilaian Subyektif Objektif Penambahan tepung temulawak sebesar 2 Objek penelitian Kelompok eksperimen dikenai perlakuan persentase substitusi tepung ubi jalar kuning yang berbeda A 20 C 40 B 30

3.2.2 Pelaksanan Eksperimen