dalam penelitian ini adalah santri putri jenjang pendidikan SMP. Pemilihan subjek dalam penelitian ini diambil dengan purposive sampling dengan pertimbangan
bahwa santri putri jenjang pendidikan SMP: 1 berusia remaja yang bersifat labil, 2 terdapat penyimpangan tata tertib yang dilakukan oleh santri putri jenjang
pendidikan SMP , 3 kemudahan peneliti dalam mengakses kegiatan pada santri putri jenjang pendidikan SMP, 4 keterbatasan peneliti dalam mengakses data
penelitian pada santri putra.
3.3 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain study kasus case study di mana peneliti bermaksud untuk mendalami gambaran kontrol diri santri putri jenjang
pendidikan SMP di Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta. Metode ini dipilih karena menggunakan berbagai sumber informasi dalam pengumpulan datanya
untuk memberikan gambaran secara terinci dan mendalam tentang respons dari suatu peristiwa. Studi kasus merupakan sebuah metode yang mengacu pada
penelitian yang mempunyai unsur how dan why pada pertanyaan utama penelitiannya dan meneliti masalah-masalah kontemporer masa kini serta
sedikitnya peluang peneliti dalam mengontrol peritiswa kasus yang ditelitinya Yin, 2008:1. Selain itu, peneliti menyelidiki secara cermat suatu program,
peristiwa, aktivitas, proses, sekelompok, individu, kasus-kasus dibatasi oleh waktu, aktivitas, peneliti mengumpulkan informasi secara lengkap dengan
menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah ditentukan Stake 1995 dalam Cresweell 2014: 20.
Menurut Yin 2008:18 juga mengatakan bahwa studi kasus merupakan suatu inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan
nyata, bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas, dan dimana multisumber dimanfaatkan. Inkuiri berasal dari bahasa inggris
yaitu Inquiry yang artinya penyelidikan dan empiris berarti diperoleh melalui data. Studi kasus memiliki kekhasan tersendiri yakni dalam pendekatan yang bertujuan
untuk mempertahankan keutuhan wholeness dari objek penelitian, dalam arti objek dipelajari sebagai keseluruhan yang terintegrasi Bungin, 2001: 30.
Narbuko dan Abu Achmadi 2008:47 menjelaskan langkah-langkah pokok dalam penelitian studi kasus sebagai berikut: 1 Merumuskan tujuan-tujuan
yang akan dicapai; 2 merancang cara pendekatannya; 3 mengumpulkan data; 4 mengorganisasikan data dan informasi yang diperoleh menjadi rekonstruksi unit
studi yang koheren dan terpadu secara baik; 5 menyusun laporan dan mendiskusikan makna hasil penelitian tersebut. Sedangkan menurut Yin terdapat
4 tahap dalam penyelenggaraan studi kasus, yaitu: 1 persiapan pengumpulan data; 2 pelaksanaan pengumpulan data; 3 analisis bukti studi kasus; 4 penulisan
laporan studi kasus. Untuk lebih jelasnya Yin 2008:61 menggambarkan metode studi kasus sebagaimana tersaji pada gambar 3.1
Gambar 3.1 metode studi kasus
Da
Dari kedua pendapat para ahli diatas mengenai langkah-langkah dalam penelitian studi kasus, maka penelitian ini dilakukan dengan 4 tahapan sebagai
berikut: 1.
Mendefinisikan dan merancang kasus Pada tahap ini peneliti menentukan fokus dan tujuan dari penelitian yang
akan dilakukan oleh peneliti. Fokus dari penelitian studi kasus ini adalah kontrol diri santri putri jenjang pendidikan SMP di Pondok Pesantren Al-Muayyad
Surakarta, sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan dan menjelaskan bagaimana kontrol diri santri putri jenjang pendidikan SMP di
Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta ditinjau dari aspek dan faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhinya. Setelah peneliti menentukan fokus dan
tujuan dari penelitian studi kasus mengenai kontrol diri santri putri jenjang pendidikan SMP di Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta, peneliti melakukan
tinjauan literatur dan memilih teknik pengumpulan data. Pada tinjauan literatur peneliti menggabungkan teori mengenai kontrol
diri, pondok pesantren, dan perkembangan remaja. Selanjutnya peneliti
menentukan teknik pengumpulan data teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian kali ini ada 3, yaitu observasi, wawancara, dan studi
dokumentasi. Sebelum melakukan pengumpulan data, peneliti membuat protocol penelitian yang dalam penelitian kali ini disebut pedoman wawancara, pedoman
observasi, dan studi dokumentasi
2. Menyiapkan, mengumpulkan, dan menganalisis data
Pada tahap ini menyiapkan dengan matang pedoman wawancara, pedoman observasi, dan studi dokumentasi sesuai dengan kisi-kisi instrumen kontrol diri
santri putri jenjang pendidikan SMP di Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta. Setelah semuanya siap, peneliti mengumpulkan data melalui berbagai teknik
penelitian di Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta. Setelah peneliti melakukan pengumpulan data, selanjutnya peneliti melakukan analisis data
dengan menyaring data melalui tinjauan literatur. Penyaringan ini bertujuan untuk menyempitkan informasi yang didapat agar sesuai dengan kasus yang diangkat
agar dapat memberikan kemungkinan-kemungkinan yang dapat diolah. 3.
Menganalisis dan menyimpulkan Peneliti pada tahap ketiga mengolah berbagai data dan disesuaikan
kembali dengan teori. Pada penelitian ini peneliti mengolah berbagai data dan kemungkinan mengenai dampak yang timbul pada kontrol diri santri putri jenjang
pendidikan SMP di Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta. Setelah melakukan analisis peneliti menyimpulkan dan mulai mempersiapkan untuk menyajikan
hasil. 4.
Menuliskan laporan
Laporan pada penelitian kontrol diri santri putri jenjang pendidikan SMP di Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta ditulis secara komunikatif, rnudah
dibaca, dan mendeskripsikan suatu gejala atau kesatuan sosial secara jelas, sehingga seluruh informasi penting mudah untuk dipahami. Laporan diharapkan
dapat membawa pembaca ke dalam situasi kasus kehidupan seseorang atau kelompok.
Metode studi
kasus berusaha
mengungkapkan sejelas-jelasnya
permasalahan yang dirumuskan peneliti berdasarkan informasi dari berbagai sumber data dan subjek penelitian. Sehingga dengan dipilihnya metode studi
kasus, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas dan mendalam mengenai kontrol diri santri putri jenjang pendidikan SMP di Pondok
Pesantren Al-Muayyad Surakarta. Studi kasus dalam penelitian ini dibatasi pada proses memperoleh gambaan mengenai kontrol diri santri putri jenjang pendidikan
SMP beserta jenis kontrol diri dan faktor yang mempengaruhi sehingga terdapat kontrol diri yang lemah dan kuat. Sehingga dalam penelitian ini tidak dilakukan
proses penanganan kasus atau memberikan perlakuan.
3.4 Subjek dan Objek Penelitian