16 4. Kepuasan kerja dengan efek lainnya seperti dengan kesehatan fisik-mental,
kemampuan mempelajari pekerjaan baru dan kecelakaan kerja. Menurut Umar 2004, dalam berkomunikasi banyak rintangan yang dapat
terjadi dalam suatu organisasi, misalnya tidak memadainya komunikasi dapat merintangi persetujuan antara dua kelompok yang posisinya saling melengkapi.
Oleh karena posisi yang saling melengkapi itulah perlu dihindari kesulitan- kesulitan, misalnya kesulitan dalam bahasa dan pengetahuan akan informasi yang
diterima yang dapat menciptakan perbedaan persepsi.
2.10. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Studi yang telah dilakukan berkaitan dengan motivasi kerja telah dilakukan oleh Manubowo 2003. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
karyawan cenderung setuju dengan dilakukannya penilaian prestasi kerja, namun pelaksanannya menurut pandangan responden belum cukup baik, dimana
sosialisasi tentang waktu, metode kriteria dan standar penilaian masih kurang terlihat. Disamping itu juga karyawan merasa bahwa pemberitahuan hasil
penilaian tidak transparan. Hasil penilaian responden terhadap motivasi untuk bekerja keras
menunjukkan nilai yang rendah, baik motivasi untuk bekerja keras menyelesaikan pekerjaan diluar jam kerja dengan dihitung kerja lembur maupun motivasi untuk
bekerja keras menyelesaikan pekerjaan di luar jam kerja tanpa dihitung kerja lembur. Sementara itu penilaian terhadap motivasi untuk bekerjasama baik dalam
membantu menyelesaikan tugas rekan kerja tergolong rendah, sedangkan motivasi untuk membantu kesulitan rekan kerja mempunyai nilai yang mendekati cukup.
17 Penilaian responden terhadap motivasi untuk bertanggung jawab dalam bekerja
sesuai standar menunjukkan nilai yang mendekati cukup, sedangkan motivasi untuk bertangung jawab dalam menerima sangsi bila tidak dapat menyelesaikan
pekerjaan atau berbuat kesalahan adalah rendah. Jadi rasa tanggung jawab yang dimiliki oleh karyawan sangat tinggi dengan dilakukannya penilaian prestasi.
Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap produktivitas karyawan adalah bekerja lebih dari sekedar memenuhi kualifikasi pekerjaan dengan
pendidikan dan pelatihan. Pada kondisi ini karyawan yang melakukan pekerjaannya lebih dari sekedar memenuhi kualifikasi pekerjaan adalah karyawan
yang telah terdidik dan dilatih. Faktor lain yang berpengaruh adalah bergaul dengan efektif jika mereka melakukan pekerjaan sesuai dengan bakatnya, dan
faktor lainnya adalah dewasa dengan iklim yang mendukung. Berdasarkan penelitian Manubowo 2003 ada beberapa faktor yang
digunakan kembali dalam penelitian ini dan menjadi acuan dalam penentuan peran komunikasi antar karyawan terhadap motivasi yang akan dianalisis pada
penelitian ini. Pembeda penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah bagaimana melihat pengaruh faktor-faktor komunikasi antar karyawan terhadap
motivasi kerja. Pengujian dilakukan dengan menggunakan Rank Spearman untuk mengidentifikasi adanya korelasi atau tidak antara variabel bebas apa saja
terhadap variabel terikat. Menurut Siregar 2005, dari hasil penelitiannya diperoleh bahwa faktor-
faktor motivasi yang dapat mendorong motivasi kerja karyawan yaitu bekerjasama, bekerjakeras dan bertanggungjawab tidak memiliki hubungan yang
nyata terhadap penilaian prestasi kerja. Mengingat bahwa setiap individu dalam
18 perusahaan berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda-beda, maka sangat
penting bagi perusahaan untuk melihat apa kebutuhan dan harapan karyawannya. Dengan diketahuinya hal-hal tersebut, perusahaan akan lebih mudah untuk
mendorong kinerja yang optimal, sehingga akan semakin termotivasi. Faktor produktivitas yang berpengaruh nyata dengan penilaian prestasi
kerja adalah faktor kedewasaan, dengan ditunjukkan dengan nilai korelasi Rank Spearman 0,411 menunjukkan hubungan yang lemah moderately low
association. Tingkat kedewasaan responden yang cukup baik dilatarbelakangi oleh pendidikan yang dimiliki oleh responden itu sendiri, sehingga cara berfikir
mereka menunjang timbulnya kesadaran untuk melakukan pekerjaan seoptimal mungkin.
Penelitian Hanafie 1998, berdasarkan hasil analisis efektivitas komunikasi interpersonal pimpinan menyatakan hubungan sangat nyata taraf 1
dengan produktivitas kerja pegawai r = 0,404. Walaupun nyata, karena r 0,70 menunjukkan tingkat hubungan rendah, berarti ada faktor-faktor lain yang kurang
diperhitungkan dalam penelitian ini yang sangat berpengaruh terhadap produktivitas kerja.
Motivasi kerja pegawai menyatakan hubungan sangat nyata taraf 1 dengan produktivitas kerja pegawai r = 0,547. Walaupun nyata, karena r 0,70
tingkat hubungan diklasifikasikan cukup berarti. Hal tersebut disebabkan oleh karakteristik individu yang berbeda, berpengaruh positif pula terhadap motivasi
kerja pegawai yang diproyeksikan melalui tingkat kebutuhan pegawai sehingga dapat mempengaruhi produktivitas kerja pegawai.
19
III. METODOLOGI PENELITIAN