5
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Sumber Daya Manusia
Mangkuprawira 2002 menerangkan bahwa sumber daya manusia dapat ditinjau dari dua aspek, yakni kuantitas dan kualitas. Kuantitas menyangkut
jumlah sumber daya manusia, sedangkan kualitas menyangkut mutu sumber daya manusia tersebut yang menyangkut kemampuan, baik fisik maupun kemampuan
non fisik kecerdasan dan mental. Oleh sebab itu, untuk kepentingan akselerasi suatu pembangunan maka peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan
suatu syarat utama. Manajemen sumber daya manusia merupakan penerapan pendekatan
sumber daya manusia dimana secara bersama-sama terdapat dua tujuan yang ingin dicapai yaitu 1 tujuan untuk perusahaan; 2 tujuan untuk karyawan. Dua
kepentingan tujuan tersebut tidak dapat dipisahkan dalam kesatuan kebersamaan yang utuh. Jika kepentingan yang satu tercapai sedangkan yang lain tidak tercapai
maka pendekatan manajemen sumber daya manusia ini dinilai gagal Mangkuprawira, 2002.
2.2. Organisasi
Pengertian organisasi dapat dipandang dari berbagai perspektif, tergantung kepada latar belakang, kepentingan, elemen-elemen dan karakteristik organisasi
6 tersebut, namun dalam ruang lingkup yang lebih luas terdapat kesepakatan
pendapat bahwa organisasi pada umumnya dikembangkan sebagai instrumen bagi pencapaian tujuan tertentu dan cenderung muncul dalam situasi dimana orang
menyadari manfaat organisasi sebagai suatu jalan terbaik dalam pelaksanaan kegiatan bersama.
Reksohadiprodjo dan Handoko 2000 mengemukakan beberapa ciri dan atribut mengenai organisasi, yaitu;
1. Organisasi adalah lembaga sosial yang terdiri dari sekumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang diterapkan
2. Organisasi dikembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, oleh karena itu organisasi adalah kreasi sosial yang memerlukan
aturan dan kooperasi 3. Organisasi secara sadar dikoordinasikan dan sengaja disusun.
Kegiatan-kegiatan dibedakan menurut berbagai pola yang logis. Koordinasi bagian-bagian tugas saling tergantung dan memerlukan
penugasan wewenang dan komunikasi. Menurut Sutarto 2001 organisasi adalah sistem yang saling
mempengaruhi antarorang dalam kelompok yang bekerjasama untuk mmencapai tujuan tertentu. Menurut Indrawijaya 2000 organisasi adalah suatu himpunan
interaksi manusia yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama terikat dalam suatu ketentuan yang telah disetujui bersama Demikian halnya Sendjaya 1994
mendefinisikan organisasi sebagai suatu kumpulan atau sistem individual yang melalui hierarki, jenjang dan pembagian kerja berupaya mencapai tujuan yang
ditetapkan.
7
2.3. Komunikasi Organisasi
Menurut Devito 1997, komunikasi organisasi merupakan pengiriman dan penerimaan berbagai pesan di dalam organisasi, di dalam kelompok formal
maupun informal organisasi. Termasuk komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi pada organisasi.
Isinya berupa cara-cara kerja dalam organisasi, produktivitas, kebijakan, memo, pernyataan dan surat-surat resmi, sedangkan komunikasi informal adalah
komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya tidak pada organisasinya sendiri, tetapi lebih pada para anggotanya secara individual.
Wursanto 2003 menambahkan pengertian komunikasi yang terjadi di organisasi dengan komunikasi nonformal, yaitu komunikasi antara yang bersifat
resmi dengan komunikasi nonformal, yaitu komunikasi antara yang bersifat resmi dengan yang tidak resmi, antar yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan
organisasi dengan jalinan pekerjaan yang berkenaan dengan hubungan pribadi. Komunikasi organisasi merupakan bagian yang penting dalam proses
organisasi yang selalu berkaitan dengan jaringan sebagai cara mengorganisir. Jaringan merupakan struktur sosial yang diciptakan oleh komunikasi antar pribadi
dan kelompok. Pandangan lain menyatakan bahwa komunikasi organisasi adalah menerima dan menginterpretasikan pesan diantara anggota organisasi sebagai unit
komunikasi yang merupakan bagian dari organisasi. Organisasi terdiri dari unit
8
Pengirim Pesan
Penerima
komunikasi yang berhubungan satu sama lain secara hierarkis dan berfungsi dalam lingkungannya.
Komunikasi merupakan faktor penting bagi pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan. Seorang pemimpin secara rutin berkomunikasi dengan
bawahannya. Menurut Purwanto 1997, komunikasi organisasi adalah komunikasi yang dilakukan dalam ruang lingkup organisasi yang mencakup
berbagai macam bentuk komunikasi, baik itu komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal. Sedangkan menurut Wayne 2001, komunikasi
organisasi didefinisikan sebagai suatu pertunjukan dan penafsiran pesan diantara unit-unit komuniksasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu dan
tersusun secara hierarkis serta berhubungan antara satu dan lainnya. Komunikasi tidak berlangsung dengan sendirinya tetapi mempunyai
proses dimana pengirim menyampaikan pesan sehingga diterima oleh penerima dan terjadi proses umpan balik dari penerima ke pengirim. Proses secara
sederhana seperti terlihat pada Gambar 1 di bawah ini.
Proses Umpan balik
Gambar 1. Proses Komunikasi Sumber: Umar 2004
2.4. Arah Komunikasi dalam Organisasi