Keterbukaan Peran Komunikasi Antar Karyawan Terhadap Motivasi Karyawan

46 Korelasi aspek sikap positif terhadap motivasi kerja karyawan untuk bekerjakeras sebesar 0,128 dengan tingkat signifikansi 0,449. Dengan skala Champion ini nilai korelasi 0,128 dikategorikan no assosiation sehingga diketahui tidak terdapat hubungan yang nyata antar aspek sikap positif dengan motivasi kerja untuk bekerjasama. Kondisi Variabel tersebut terjalin dimana antara karyawan CV ABC Cabang Bogor selalu menerapkan azas pra-duga tak bersalah antar karyawan, tertanamnya kepercayaan yang kuat terhadap karyawan lain yang dipercayakan untuk menyelesaikan tugasnya bekerjakeras, sikap sopan, jujur dan perlakuan tidak semena-mena terhadap orang lain masih terjalin dengan baik.

4.2.5. Keterbukaan

Menurut Irwandi 2004, dalam penelitiannya menunjukkan bahwa variabel keterbukaan dalam berkomunikasi antar karyawan atau dari atasan ke bawahan dengan tingkat motivasi untuk kehadiran karyawan mengindikasikan bahwa semakin terbukanya ruang komunikasi antar atasan dan bawahan, maka akan berdampak kepada tingkat kehadiran dalam bekerja karena dari interaksi tersebut akan terjalin hubungan yang harmonis, bawahan merasa dihargai, dilibatkan dalam setiap kegiatan, dalam praktek korelasi tersebut memperlihatkan bahwa pegawai yang puas akan hadir di tempat tugas, kecuali ada alasan yang benar-benar kuat sehingga tidak hadir. Sebaliknya bawahan yang merasa tidak puas akan menggunakan berbagai alasan untuk tidak masuk kerja. Faktor Komunikasi Antar Karyawan kelima yang berpengaruh terhadap Motivasi adalah keterbukaan. Aspek keterbukaan tidak berkorelasi terhadap 47 motivasi kerja karyawan untuk bertanggung jawab sebesar 0,029 dengan tingkat signifikansi 0,863. Dengan skala Champion ini nilai korelasi 0,029 dikategorikan no assosiation sehingga diketahui tidak terdapat hubungan yang nyata antar aspek keterbukaan dengan motivasi kerja untuk bertanggung jawab. Korelasi aspek keterbukaan terhadap motivasi kerja karyawan untuk bekerjasama sebesar -0,151 dengan tingkat signifikansi 0,374. Dengan skala Champion ini nilai korelasi -0,151 dikategorikan no assosiation sehingga diketahui tidak terdapat hubungan yang nyata antar aspek keterbukaan dengan motivasi kerja untuk bekerjasama Korelasi aspek keterbukaan terhadap motivasi kerja karyawan untuk bekerjakeras sebesar 0,192 dengan tingkat signifikansi 0,256. Dengan skala Champion ini nilai korelasi 0,192 dikategorikan no assosiation sehingga diketahui tidak terdapat hubungan yang nyata antar aspek empati dengan motivasi kerja untuk bekerjakeras. Variabel ini memliki korelasi yang paling kecil. Sehingga perlu adanya upaya dari pihak manajemen untuk memperbaiki variabel ini. Hubungan yang perlu diperbaiki adalah; penerimaan masukkan atau kritik, penyampaian sesuatu yang dianggap benar, penyampaian masalah pekerjaan kepada atasan, keterbukaan masalah pekerjaan terhadap rekan kerja dan teguran adanya kesalahan atau penyimpangan yang diperbuat oleh rekan sekerja. Sehingga kegiatan-kegiatan perusahaan untuk mengantisipasi atau memperbaiki kondisi tersebut harus dilakukan baik dengan cara melakukan trainning Basic Menthality atau Team Building, sehingga tujuan perusahaan untuk memperbaiki hal ini dapat terwujud. 48

4.3. Faktor-faktor Pengungkap Motivasi yang Mempengaruhi Motivasi