2.4.2. Peningkatan Kadar Kolestrol Dalam Darah
Kolesterol adalah suatu substansi seperti lilin yang berwarna putih, secara alami ditemukan di dalam tubuh. Kolesterol diproduksi di hati, fungsinya untuk
membangun dinding sel dan membuat hormon-hormon tertentu, tubuh secara alami akan menghasilkan sendiri kolesterol yang diperlukan. Tetapi, karena produk hewani
yang di konsumsi, menyebabkan terjadinya kelebihan kolesterol. Kadar kolesterol yang berlebihan di dalam darah merupakan penyebab utama dari penyakit
jantung dan penyakit pembuluh darah. Kolesterol membentuk bekuan dan plak yang menyumbat arteri dan akhirnya memutuskan aliran darah ke jantung
menyebabkan serangan jantung dan ke otak menyebabkan stroke Nurcahyo, 2011.
Faktor makanan yang berpengaruh terhadap kolestrol darah adalah LDL Low Density Lipoprotein, lemak total, lemak jenuh, dan energi total. Untuk menghindari
timbulnya penyakit jantung koroner, kadar kolestrol darah dipertahankan kurang dari 200 mgdl. Untuk menghindari kadar kolestrol darah yang tinggi, dianjurkan
mengganti lemak jenuh dengan makanan sumber lemak tidak jenuh, terutama lemak dengan ikatan ganda dan mengurangi makanan yang kaya kolestrol. Demikian juga
diet dengan kalori yang terkontrol merupakan modifikasi program pencegahan penyakit jantung koroner, karena kalori yang berlebihan ternyata dapat meningkatkan
kadar kolestrol Kusnandar, 2010 . Tingginya trigliserida dalam darahhypertrigliserida merupakan salah satu
faktor resiko penyakit jantung koroner. Komposisi karbohidrat dan obesitas merupakan faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan trigliserida dalam darah
Universitas Sumatera Utara
Kusnandar, 2010 .
2.4.3. Diabetes Melitus
Ada beragam hormon yang terlibat dalam mengatur kadar gula darah, tetapi yang terpenting dan merupakan kuncinya adalah insulin. Faktor penyokong terjadinya
diabetes melitus ada ahli yang berpandangan tingginya jumlah asam lemak bebas dalam darah akan memicu penumpukan lemak ektopik diluar tempat penumpukan
yang seharusnya yaitu sel lemak seperti dalam otot dan hati yang mendasari terjadinya resistensi insulin dalam tubuh. Asam lemak secara langsung juga
menyebabkan gangguan pada sistem penghantaran sinyal insulin yang menyebabkan sel-sel tubuh tertentu seperti pada otot, hati, dan sel lemak menurun kepekaannya
atau responnya terhadap kerja insulin. Salah satu akibatnya adalah terhambatnya uptake pengambilan glukosa oleh sel-sel tubuh contohnya pada sel otot, padahal otot
merupakan organ pengguna terbesar glukosa darah pada fase setelah makan. Proses metabolisme glukosa di otot dimulai dengan proses uptake glukosa darah. Proses
uptake ini memerlukan suatu proses penghantaran glukosa melalui pintu masuk transporter di membran sel otot.
Asam lemak bebas telah diketahui menganggu fungsi pintu masuk ini sehingga uptake glukosa terganggu. Jadi semakin banyak asam lemak bebas dalam tubuh akan
mengurangi pengambilan glukosa dalam darah, atau secara gampang bisa dikatakan semakin gemuk seseorang, sel-sel tubuhnya semakin payah memakai glukosa dalam
darah Aminuddin, 2010.
Universitas Sumatera Utara
2.4.4. Karsinogenik