Nilai Keseimbangan balance Nilai-nilai Estetika Pantun

Sampiran yang berisikan ajakan kepada kedua mempelai pengantin agar membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warohmah. Selain itu, keharmonisan dalam pantun juga terlihat dari sarat bunyi yang terdapat dalam rima akhirnya, seprti yang terlihat pada contoh contoh dibawah ini: Contoh pantun makan nasi hadap-hadapan. 1 Dari Sumatera membawah markisah Markisah ditanam diberastagi Untuk sementara kita berpisah Dilain masa kita berjumpa lagi PMNHHPN bait ke 16 Pada bait ke 16 harmonisasi terletak pada rima yang berbeda sehingga menghasilkan variasi nada yang menghasilkan keindahan bunyi. Variasi tersebut adalah variasi rima dengan pola a b a b di akhir kata, pada baris pertama menggunakan rima akhir h yang terdapat kata markisah, baris kedua menggunakan rima akhir i yang terdapat kata berastagi, baris ketiga menggunakan rima akhir h yang terdapat kata berpisah, baris keempat menggunakan rima akhir i yang terdapat kata lagi. Sehinggah menghasilkan variasi rima a b a b yang indah. Keharmonisan dari bait-bait dapat dilihat dari bait pertama sampai bait terakhir yang tetap menggunakan pola ab ab sehingga menghasilkan variasi yang indah dari bait pertama sampai bait terakhir.

4.4.3 Nilai Keseimbangan balance

Keseimbangan dalam puisi adalah unsur-unsur atau bagian-bagian puisi, baik dalam ukuran maupun bobotnya, harus sesuai atau seimbang dengan fungsinya. Universitas Sumatera Utara Keseimbangan ini harus benar-benar sesuai agar dapat dibedakan antara yang utama dengan yang tidak utama Hazwani, 2009: 54 Pada pantun keseimbangan itu terlihat dari fungsi sampiran dan isinya, seperti diketahui bahwa sampiran adalah sebagian “ kata pembuka “ saja dalam puisi Melayu, begitu pula dalam pantun sedangkan isi merupakan maksud dan tujuan atau inti pembicaraan dari pantun tersebut. Fungsi tersebut sangat berbeda pada pantun sampiran benar-benar berfungsi sebagai pembuka, sedangkan isi sebagai inti pembicaraan. Ini terlihat pada bait berikut: Ambil rotan dibelah-belah Jalin tiga buat pengikat Taat dan tekun kepada Allah Rumah tangga mendapat berkat PTWR bait ke 9 Pada contoh di atas sampiran terdapat pada baris pertama dan kedua yaitu kata- kata “ambil rotan dibelah-belah dan jalin tiga buat pengikat” sampiran ini hanya merupakan kata pembuka dari bait tersebut. Sampiran tersebut hanya berfungsi sebagi pengantar masalah yang hendak disampaikan penyair yang terdapat pada baris isi. Kata- kata dan makna yang terkandung dalam sampiran tidak boleh lebih berbobot dibandingkan dengan kata-katayang terdsapat pada isi karena jika berbobot maka fungsinya tidak lagi sebagai sampiran tetapi sebagai isi. Lain halnya dengan isi, fungsinya adalah menjadi inti dari pembicaraan atau penyampaian maksud dari penyair sehingga maknanya harus lebih berbobot dari sampiran. Kata-kata isi yakni “taat dan tekun kepada allah dan rumah tangga mendapat berkat”. Bermakna dibandingkan dengan kata-kata yang terdapat pada sampiran. Universitas Sumatera Utara Kalimat pertama baris ketiga mendukung informasi yang hendak disampaikan pada kalimat kedua baris keempat sehingga membentuk satu kesatuan makna. Keseimbangan juga dapat dilihat dari kesesuain perbandingan antara sapiran dengan isi. Perbandingan yang digunakan dalam sampiran juga harus tepat benar sehingga terdapat keseimbangan bentuk dan bobot. Begitu pula dalam isi, perbandingan harus benar-benar dapat menjadi inti masalah yang hendak disampaikan oleh penyair, dalam pantun, kesimbangan seperti baitnya, seperti pada kutipan bait berikut: Jika pandai pegang kemudi Akan selamat ke tanah seberang Jika nak damai suami istri Jangan dengar fitnahan orang. PTWR 4 Pada bait ke tiga di atas sampiran terdapat pada baris pertama dan kedua yaitu kata-kata “jika pandai pegang kemudi, akan selamat ke tanah seberang” menceritakan nasehat kepada calon pengantin yag igin menjalani biduk rumah tangga dan tidak lagi bersama orang tua. Isi terdapat pada baris ketiga dan baris keempat yaitu “ jika nak damai suami istri, jangan dengarkan fitnahan orang” menceritakan haruslah suami istri saling percaya supaya hidup rukun dan damai.

4.4.5 Fokus atau Tekanan Yang Tepat right emphasis