Tepung tawar Tahapan-tahapan Upacara Perkawinan Masyarakat Melayu Serdang Bedagai.

Pisang emas masak setandan Tolong letakkan diatas meja Kunci emas kami berikan Harap hempang segera dibuka Penghulutelangkai pihak laki-laki memberikan dua buah uncang pada anak beru yang memegang hempang.

4.1.13 Tepung tawar

Tepung tawar adalah salah satu budaya Melayu yang diperoleh dari tradisi dan kebudayaan Hindu. Tepung tawar bagi masyarakat Melayu merupakan tradisi yang sudah dilaksanakan secara turun-temurun sejak dahulu. Sejak masuknya isla kedaerah pesisir Sumatera Timur, sebagian masyarakat Melayu menganggap bahwa tepun tawar bertentanga dengan ajaran Islam karena sebaagian dalam pelaksanaannya menggunakan kemenyan sebagai pedupa pengasapan. Sedangkan sebagian lai menganggapnya sebagai sarana dalam penyampaian doa kepada yang maha kuasa. Seiring dengan berjalannya waktu akhirnya beberapa bahan yang digunaka dalam tepung tawar tersebut seperti pembakaran kemenyan dan daun kemangi tidak lagi digunakan karena diaggap bertentagan dengan syariat Islam. Biasanya dalam mengadakan suatu acara ataupun perhelatan balai dan tepung tawar selalu disandingkan. Dengan kata lain apabila dalam suatu acara ataupun perhelatan menggunakan balai sebagai pelengkap adat maka tidak ketinggalan pula dilaksanakan tepung tawar dalam acara tersebut sesuai dengan ungkapan Melayu lama yang berbunyi: Universitas Sumatera Utara Arifin, 2007: 93 “ tepung tawar pulut berbalai Unsur Melayu dua serangkai Punya makna tidak ternilai Sampai sekarang tetap dipakai “ Sama halnya dengan balai, pada ssat inii tepung tawar juga telah menjadi sebuah trend dikalang masyarakat luas. Hampir seluruh msyarakat melakuka tepung tawar dalam setiap acara dan perhelatan yang diadakannya seperti pernikahan, berkhitan, acara selamatan dan lain-lain. Bagi masyarakat Melayu di Sumatera timur pada zaman dahulu, tepung tawar dianggap sebagai saran pengiring doa dalam pelaksanaannya digunakan daun tumbuhan- tumbuhan yang dianggap memiliki kekuatan gaib untuk mengusir kekuatan-kekuatan jahat. Menurut pendapat tokoh adat melayu di sumatera timur yaitu Tengku Ahmad Faisal dan Tengku husni menyatakan bahwa seluruh daun-daun dan yang digunakan sebagai perincis dalam tepung tawar mengandung sifat zat hidup dan memiliki makna sebagai berikut: - Air sejuk melambangkan kejerihan, dengan harpan orang di tepung tawari selalu memiliki fikiran dan hati yang jernih - Limau lemukur melambangkan kebersihan, dengan harapan orang yang ditepung tawari selalu memiliki fikiran yang bersih. - Daun sedingin melambangkan peyejuk, dengan harapan agar orag yang ditepung tawari selalu memiliki ketenangan dan kesehatan. Universitas Sumatera Utara - Lenjuhang melambangkan pagar semangat, dengan harapan orang yang di tepung tawarin tidak mudah patah semangat. - Jejurung danakarnyamelambang kapajang umur. - pepulut melambangkan pelekat kebakan, dengan harapa orang yang di tepun tawari selalu dinaungi kebaikan. - Ganda rusa melambangkan penangkalperisai, dengan harapan orang di tepung tawari di jauhka dari gangguan-gangguan mahluk gaib, teluh dan sirik. - Sipenuh melambangkan keberhasilan, dengan harapan agar orang yang ditepung tawari mendapat kemudahan rejeki dan keberhasilan dalam setiap hajat. - Sambau dan akarnya melabangkan pertahanan, keteguhan dan kekuatan, dengan harapan agar orang yang ditepung tawari memiliki keteguhan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan. Pantun pengiring tepung tawar. Tepung tawar tepung sejati Tepung anak si raja pati Sial dibuang untung dicari Mengharap ridho allahu robbi Pelaminan indh bunga bertekat Duduk pengantin dua sejoli Semoga rumah tangga mendapat berkat Jauh cobaan murah rejeki Ncik mamat menikam gamat Universitas Sumatera Utara Gamat ditikam si tombak pari Semoga rumah tangga tetap selamat Tegakkan sholat setiap hari Jika pandai pegang kemudi Akan selamat ke tanah seberang Jika nak damai suami istri Jangan dengarkan fitnahan orang Anak dar durduk memakai sunting Duduk disinggahsana angkasa putra Melihat anak dudu bersanding Bagai pinang dibelah dua Buah manggis buah rambutan Buah salak didalam sampan Anak darah manis pemuda tampan Tak salah lagi jadi pilihan Anak dara memasak imping Emping dimakan beramai-ramai Melihat anak duduk bersanding Semoga tetap rukun dan damai. Universitas Sumatera Utara Lumba-lumba timang gelombang Singgah sebentar dilubuk raya Dari jauh keluarga datang Semoga pengantin hidup berbahagia Ambil rotan dibelah-belah Jalin tiga buah pengikat Taat dan tekun kepada allah Rumah tangga mendapat berkat. Pelaksanaan tepung tawar Pada zaman dahulu tepung tawar dilakukan dalam acara-acara seperti pernikahan, berkhitanan, berkhatam Al-Quran, sembuh dari penyakit, penabalan nama, berdamai dalam suatu perselisihan dan lain-lain. Dalam pelaksanaannya apabila acara tersebut dihadiri oleh ketua-ketua adat, maka untuk menghormatinya para ketua adat tersebut mendapat kesempatan pertama dalam melakukan penepung tawaran kepada si pemilik acara orang yang berhajat kemudian disusul dengan pihak keluarga terdekat sesuai dengan tutur dan jalurnya misalnya pada acara perhelatan perkawinanpengkhitanan diawali oleh ayah dan ibunya, kemudian disusul atok dan neneknya, uwak dan pamannya, abang, adik, sepupu dan seterusnya. Tertib acara tepung tawar Bagi masyarakat Melayu Sumatera Timur acara tepung tawar dilakukan sebagai berikut: 1. Orang yang ditepung tawari duduk diatas pataratna pelaminan dengan posisi tangan dalam keadaan terbuka menampung. Universitas Sumatera Utara 2. Jika orang yang menepung tawar lebih tua maka orang yang ditepung tawariharus mengangkat semabah terlebih dahulu, akan tetapi jika yag menepung tawari lebih muda maka dialah yang lebih dahulu menangkat sembah. 3. Perencah yang berupa beras bertih, beras kuningputih dan bunga rampai ditaburkan pada orang yang ditepung tawari, sedangkan ikatan rincisandaun- daunan dicelupkan kedalam air limau air jeruk kemudian dipercikkan sedikit keatas kepala orang yang ditepung tawari. 4. Pada saat ini sebagian orang menambahkan tepung beras yang sudah dicampur dengan sedikit air untuk dicolekkan ke telapak tangan orang yag ditepung tawari. 5. Setelah selesaiorang yang ditepung tawari kembali mengangakat sembah sebagai tanda terima kasih. 6. Orang yang menenpung tawari diberi hadiah ataupun kenangan berupa telur rebus pulut kuning yang dalam bahasa melayu disebut dengan tajuk. Bahan tepung tawar dan maknanya. Bahan-bahan tepung tawar terbagi kepada tiga bagian yaitu, penabur, perincis irisan daun tumbuh-tumbuhan yang telah disebutkan sebelumnya dan pedupa. Akan tetapi seperti yang telah dijelaskan pada bagian awal bahwa pedupa yang terdiri dari seengi dan kemenyan yang dibakar dengan bara saat sudah tidak digunakan lagi karena dianggap bertentangan dengan syari’at islam. Bagi masyarakat Melayu Sumatera Timur bahan-bahan yang digunakan dalam tepung tawar menagndung arti sebagai berikut: 1. Bertih beras yang direndang melambangkan perkembanagan. 2. Beras putih melambangkan kesuburan. Universitas Sumatera Utara 3. Beras kuning beras yang dicampur dengan kunyit melambangkan kemulian. 4. Tepung beras melambangkan kebersihan, kesucian, serta keikhlasan. 5. Bunga rampai melambangkan persatuan dan keharuman.

4.1.14 Makan nasi hadap-hadapan nasi belam.