PTTWR bait ke 4 Pada bait di atas memiliki nada sugesti yang kuat, nada tersebut terlihat pada kata-kata”
jika nak damai suami istri, jangan dengarkan fitnahan orang” yang mengsugesti pembaca untuk saling percaya dalam menjalani bidukrumah tangga.
4.3.3 Perasaan feeling
rasa atau feeling mengungkapkan suasana perasaan penyair ikut di ekspresikan dan dihayati oleh pembaca waluyo, 2005: 39. Rasa adalah tanggapan atau reaksi
pengarang berupa perasaan terhadap fenomena-fenomena yang terjadi di sekitarnya, juga ,merupakan gambaran suasana kejiwaan atau perasaan seorang penyair terhadap
segala sesuatu yang menjadi persoalan dalam dirinya. Tepung tawar tepung sejati
Tepung anak si raja pati Sial dibuang untung dicari
Mengharap ridho allahu robbi PTWR bait ke 1
Pelaminan indah bunga bertekat Duduk pengantin dua sejoli
Semoga rumah tangga mendapat berkat Jauhkan cobaan murah rezeki
PTWR bait ke 2
Ncik mamat menikam gamat
Universitas Sumatera Utara
Gamat ditikam si tombak pari Semoga rumah tangga tetap selamat
Tegakkan sholat setiap hari PTWR bait ke 3
Jika pandai pegang kemudi Akan selamat ketanah seberang
Jika nak damai suami istri Jangan dengarkan fitnahan orang
PTWR bait ke 4
Anak dar duduk memakai sunting Duduk disinggasan angkasa pura
Melihat anak duduk bersanding Bagai piring dibelah dua
PTWR bait ke 5
Buah manggis buah rambutan Buah salak didalam sampah
Anak dara manis pemuda tampan Tak salah lagi jadi pilihan.
PTWR bait ke 6 Pada bait-bait patun diatas penyair menyampaikan kepada sipembaca agar nantinya
dapat memimpin rumah tangga dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
4.3.4 Amanat
Menurut kamus istilah sastra, amanat adalah yang ingin disampaikan oleh pengarang dari sebuah karya sastra. Ada kalanya dapat ditingkat suatu ajaran moral,
amanat tidak lepas dari tema dan isi puisi yang dikemukakan oleh penyair Waluyo, 2005: 40
adapun amanat yang terletak dalam pantun adalah sebagai berikut: 1.
dalam memulai suatu perkataan hendaklah kita menggunakan salam agar yang kita lakukan selalu diberikan keridhoan oleh allah SWT.
Hal ini terlihat pada bait berikut: Asalamualaikum kami ucapkan
Pada tuan dan puan orang budiman Kami datang beserta rombongan
Mengapa dihadang kami berjalan. PHB bait ke 1
Wa’alaikum salam kami menanti Selamt sejaterah para rombongan
Syarat adat tolong sediakan Baru hemang batang kami singkirkan
PHB bait ke 2 2.
selalu mengambarkan adat istiadat pada masyarakat Melayu yang selalu menggunakan pantun pada setiap acara perkawinan dan lain-lainnya.
Batang timbun pauh berduri Seikat kembang kelopak layu
Universitas Sumatera Utara
Datang menyusun sepuluh jari Beginilah adat resam Melayu.
PPTP bait ke 5
4.4 Nilai-nilai Estetika Pantun