8. Karakteristik-Karakteristik Kepemimpinan Transformasional
Karakteristik pemimpin
transformasional menurut
Bass dalam
Yulk,1998 adalah :
a. Menciptakan visi dan kekuatan misi
b. Menanamkan kebanggaan pada diri bawahan
c. Memperoleh dan memberikan penghormatan
d. Menumbuhkan kepercayaan di antara bawahan
e. Mengkomunikasikann harapan tertinggi
f. Menggunakan simbol untuk menekankan usaha tinggi
g. Mengeskpresikan tujuan penting dalam cara yang sederhana
h. Menumbuhkan dan meningkatkan kecerdasan, rasionalitas dan pemecahan masalah
secara hati-hati pada bawahan i.
Memberikan perhatian secara personal j.
Membimbing dan melayani tiap bawahan secara indivdual k.
Melatih dan memerikan saran-saran l.
Menggunakan dialog dan diskusi untuk mengembangkan potensi dan kinerja bawahan
Devanna dan Tichy mengemukakan beberapa karakteristik dari pemimpin transformasional yang efektif antara lain Luthans, 1995 :
c. Mereka mengidentifikasikan dirinya sebagai agen perubahan
d. Mereka mendorong keberanian dan pengambilan resiko yang berhati-hati
e. Mereka percaya pada orang-orang dan sangat peka terhadap kebutuhan-kebutuhan
mereka f.
Mereka dilandasi oleh nilai-nilai yang membimbing perilaku mereka g.
Mereka adalah seorang pembelajar sepanjang hidup
lifelongs learners
bersifat fleksibel dan terbuka terhadap pelajaran dari pengalaman
Universitas Sumatera Utara
h. Mereka memiliki keterampilan kognitif dan kemampuan untuk mengatasi
kompleksitas, ambiguitas, dan ketidakpastian
i.
Mereka juga adalah seroang pemimpin yang visioner.
B. Organisasi Pujakesuma 1.
Sejarah Terbentuknya Organisasi Pujakesuma
Pujakesuma merupakan sebuah paguyuban yang dirikan untuk orang- orang Jawa yang lahir di Sumatera ataupun yang tidak lahir di Sumatera.
Paguyuban ini berdiri sebagai wadah tampat penyaluran budaya Jawa yang masih melekat pada masyarakat Jawa yang ada di Sumatera. Munculnya paguyuban juga
dapat dikatakan sebagai rasa etnisitas agar tetap eksis di tengah-tengah persaingan hidup antar etnik. Budaya Jawa yang masih melekat pada masyarakat
Jawa yang ada di Sumatera. Munculnya paguyuban juga dapat dikatakan sebagai rasa etnisitas agar tetap eksis di tengah-tengah persaingan hidup antar etnik Siyo,
2008. Paguyuban berasal dari kata
guyub,
dalam kamus bahasa Indonesia,
paguyuban adalah perkumpulan yang bersifat kekeluargaan, didirikan orang-orang sepaham memiliki ide yang sama dan dari daerah yang sama untuk membina
persatuan kerukunan diantara para anggotanya. Dengan demikian satu kelompok etnik memiliki suatu identitas khas yang berbeda dengan kelompok etnik lain,
yang dengan mudah terlihat dari cara mereka mengekspresikan dan menata pengelolaan dan penguasaan terhadap sumber daya alam, ekonomi, dan politik.
Paguyuban Pujakesuma adalah paguyuban yang berdiri pada tanggal 10 Juli 1980. Sebelum berdirinya paguyuban ini, paguyuban ini adalah sebuah
sanggar dan perkumpulan seni dan budaya Jawa yang bernama IKJ Ikatan
Universitas Sumatera Utara