Tipe Penelitian Teknik Pengumpulan Data

1.6. Metode Penelitian

1.6.1. Tipe Penelitian

Studi ini bersifat etnografis dengan penggambaran analitis descriptive analysis secara kualitatif, yang terfokus pada berlangsungnya kompetisi tenurial atas lahan di Desa Rantau Badak, Kec. Merlung, Kab. Tanjung Jabung Barat, Prop. Jambi dalam era Perkebunan Kelapa Sawit. Etnografi merupakan ilmu dan keahlian dalam menggambarkan kehidupan suatu kelompok warga Fatterman 1989. Etnografi telah menjadi ciri dari kajian antropologi yang penggambarannya tentang kelompok warga dilakukan secara holistik.

1.6.2. Teknik Pengumpulan Data

Wawancara mendalam terhadap beberapa informan 17 17 Informan dapat dibedakan menjadi, yaitu: Informan kunci adalah orang yang punya keahlian mengenai suatu masalah; Informan adalah yang mengerti suatu masalah namun bukan ahlinya, dan dari informan ini biasanya kita bisa mendapatkan lain; Informan biasa adalah orang-orang yang mengenali suatu masalah penelitian tetapi tidak begitu tahu akan penjelasan lebih dalam terhadap masalah yang dikaji. , dan informan kunci key informants merupakan teknik yang paling diandalkan dalam pengumpulan data-data primer di lapangan. Adapun pemilihan informan kunci ditentukan dengan teknik snowball dan disesuaikan dengan konteks yang akan digali. Kriteria mengacu pada pihak-pihak yang terlibat dalam kompetisi tenurial sebagai hal yang mendasar dalam penentuan informan. Informan yang akan diwawancarai dibagi dalam tiga kelompok, yang tidak lain adalah pihak-pihak yang berkompetisi, yakni; 1 warga asli, 2 warga transmigran asal Pulau Jawa, 3 warga pendatang lainnya. Wawancara dilakukan berdasarkan pedoman wawancara yang telah disiapkan dan berisi aspek-aspek yang perlu digali secara mendalam, sehingga dapat menjawab permasalahan dalam studi ini. Wawancara juga ditujukan untuk mengungkap informasi yang terkait dengan kejadian, sejarah dan persepsi. Oleh karenanya, wawancara juga akan dilakukan untuk Universitas Sumatera Utara merekam sejarah hidup life history dari informan yang dianggap mampu memberi gambaran historis atas fenomena yang berlangsung selama beberapa kurun waktu. Selain wawancara mendalam, pengamatan terlibat partisipant observation juga menjadi teknik pengumpulan data yang digunakan, terutama untuk mengamati bagaimana aktivitas warga dalam mengelola lahan-lahan yang mereka miliki, dan berbagai peristiwa lainnya yang terkait dengan aktivitas penguasaan lahan. Pengamatan menuntut kepekaan peneliti dalam merekam peristiwa atau kejadian yang relevan dengan masalah studi ini. Teknik ini juga menuntut peneliti untuk tinggal dalam jangka waktu yang cukup lama di lokasi penelitian agar mampu memahami kehidupan keseharian warga di daerah tersebut, yang mana dalam studi ini peneliti tinggal bersama dengan warga setempat dalam waktu sekitar 2 bulan. Studi literatur dilakukan untuk memperoleh informasi sekunder dan referensi yang memperkuat analisis data yang diperoleh di lapangan. Sumber-sumber informasi sekunder diperoleh dari laporan penelitian yang telah ada, laporan proyek penelitian lainnya, dokumen pemerintah, dan berita media massa.

1.7. Analisis Data