Iklim dan Lingkungan Alam

b Sungai Bunut yang juga merupakan anak sungai dari Sungai Papalik, dan c Sungai Jernih yang merupakan anak sungai dari Sungai Papauh. Gambar 3. Sungai Papalik yang Berada di Tengah Wilayah Desa Rantau Badak Meskipun hamparan wilayah Desa Rantau Badak tergolong datar, tetapi untuk wilayah-wilayah yang menjadi lahan pertanian, tidak sedikit ditemukan hamparan lahan-lahan pertanian milik warga maupun areal perkebunan milik beberapa perusahaan yang terdapat di desa, berada di dinding-dinding bukit.

2.1.4. Iklim dan Lingkungan Alam

Seperti halnya wilayah geografis yang lain di Merlung, desa ini juga mengalami pergantian dua musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Tetapi iklim musim di desa ini lebih banyak dipengaruhi oleh angin laut disebabkan letak Desa Rantau Badak yang hanya berada pada ketinggian sekitar 5 meter di atas permukaan laut. Meskipun angin laut merupakan angin pembawa hujan, tetapi waktu jatuh titik air curah hujan di desa ini sulit untuk dipastikan apakah akan turun hujan atau tidak. Musim penghujan tiba pada bulan September-Januari, sedangkan musim kemarau terjadi pada Pebruari-Agustus. Hari terlama turun hujan untuk setiap minggunya adalah 4-5 hari dengan curah hujan tertinggi 2.568 mmtahun. 19 19 Ibid., hlm. 8 Siklus musim seperti ini belakangan dirasakan warga tidak selalu tepat dalam setiap Universitas Sumatera Utara tahunnya. Musim kemarau sering kali terjadi lebih lama dibandingkan dengan musim penghujan dengan sebab yang tidak dimengerti dengan jelas. Musim kemarau sudah biasa terjadi selama 8 bulan dari Pebruari-September, sedangkan musim penghujan hanya terjadi selama empat bulan dari bulan Oktober-Januari. Siklus yang tidak normal ini membuat kondisi tanah menjadi semakin gersang. Udara panas dan lembab akan begitu terasa saat memasuki waktu tengah hari, terlebih lagi bila sedang berada di sekitar areal perkebunan kelapa sawit, maka suhu panas yang dipancarkan oleh matahari akan semakin terasa menyengat dan membakar kulit, dan lebih buruk lagi, rasa haus akan begitu terasa, salah satu hal yang menandakan bahwa kondisi tubuh sedang mengalami dehidrasi. Tetapi sebaliknya, ketika malam hari udara akan terasa dingin, terlebih bila berada di sekitar areal perkebunan kelapa sawit, karena tumbuhan kelapa sawit sedang dalam proses pemindahan kalor matahari yang disimpan oleh tumbuhan kelapa sawit, secara perlahan dilepaskan saat memasuki waktu malam hari, dan menggantikan kalor tersebut dengan menyerap udara dingin di sekitarnya. Fenomena kabut tebal akan terlihat saat pagi hari di sekitar kebun kelapa sawit, menunjukkan sedang terjadi proses pertukaran suhu udara panas dan dingin yang diserap dan dilepaskan oleh tanaman kelapa sawit. Bila terjadi hujan, maka dapat berlangsung selama dua sampai empat hari secara berkelanjutan. Hal ini akan menyebabkan kondisi jalan yang tidak beraspal dan berlubang akan digenangi air. Terlebih lagi bila debit air hujan yang turun cukup tinggi, maka volume air di sungai-sungai yang terdapat di sekitar desa akan meningkat, dan dapat menyebabkan terjadinya banjir yang kemudian akan menyebabkan sarana jalan di beberapa titik lokasi terputus, dan hal ini kemudian akan menyulitkan warga desa yang bermukim di sekitar lokasi jalan yang tergenang banjir dan terputus untuk melakukan aktivitas. Universitas Sumatera Utara Selain itu bila terjadi hujan, warga desa yang pada umumnya memanfaatkan air sumur yang dialirkan melalui pipa-pipa ke dalam rumah, harus melakukan penyaringan terhadap air sumur dengan kain atau alat penyaring air lainnya yang dipasangkan di kran air, karena air yang diperoleh akan sedikit keruh, berwarna agak coklat yang disertai kotoran dan butiran-butiran pasir. Menurut warga setempat hal itu biasa terjadi bila hujan, karena air yang tergenang dan diserap ke dalam tanah melalui pori-pori tanah, dapat menyebabkan serpihan tanah di sekitar dinding sumur ikut terserap dan masuk ke dalam pipa-pipa aliran air yang dialirkan untuk keperluan di rumah, dan kemudian membuat air menjadi keruh.

2.2. Keadaan Penduduk