Dasar Hukum Zakat, Infaq, dan Shadaqah
B. Dasar Hukum Zakat, Infaq, dan Shadaqah
1. Dasar Hukum Zakat
a. Dalam Surah al-Baqarah ayat 43 dijelaskan mengenai kewajiban mengeluarkan zakat, yang terjemahannya berbunyi: ―Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta orang- 46 orang yang ruku.‖
b. Dalam Surah al-Baqarah ayat 110 dijelaskan mengenai kewajiban mengeluarkan zakat, yang terjemahannya berbunyi: ―Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan apa-apa yang kamu usahakan dari kebaikan
46 Departemen Agama RI, Op.Cit., hlm.16.
bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa- 47 apa yang kamu kerjakan‖.
c. Dalam Surah al-Baqarah ayat 177 dijelaskan mengenai kewajiban mengeluarkan zakat, yang terjemahannya be rbunyi: ―…. mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan
mereka itulah orang- 48 orang yang bertakwa‖.
d. Dalam Surah al-Baqarah ayat 277 dijelaskan mengenai kewajiban mengeluarkan zakat, yang terjemahannya berbunyi: ―Sesungguhnya orang- orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan sembahyang dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih
hati‖. 49
e. Dalam Surah al- Nisa‘ ayat 77 dijelaskan mengenai kewajiban mengeluarkan zakat, yang terjemahannya berbunyi: Tidakkah kamu perhatikan orang- orang yang dikatakan kepada mereka: ―Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikanlah sembahyang dan tunaikanlah
zakat!‖ …. 50 .
f. Dalam Surah al- Nisa‘ ayat 162 dijelaskan mengenai kewajiban mengeluarkan zakat, yang terjemahannya berbunyi:
Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang- orang mu‘min, mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (al- Qur‘an), dan apa yang telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Orang-orang itulah yang akan kami
berikan kepada mereka pahala yang besar. 51
g. Dalam Surah al-Maidah ayat 55 dijelaskan mengenai kewajiban mengeluarkan zakat, yang terjemahannya berbunyi: ―Sesungguhnya
47 Ibid., hlm. 30. 48 Ibid., hlm. 43. 49 Ibid., hlm. 69. 50 Ibid., hlm. 131. 51 Ibid., hlm. 150.
penolong kamu hanyalah Allah, Rasulnya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk
kepada Allah‖. 52
h. Dalam Surah al- ‗Araf ayat 156 dijelaskan mengenai kewajiban mengeluarkan zakat, yang terjemahannya berbunyi: Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat; sesungguhnya kami kembali bertaubat kepada engkau. Allah berfirman: ―siksa-Ku akan kutimpakan kepada siapa yang aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan aku tetapkan rahmatku untuk orang-orang yang bertaqwa, yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat
kami.‖ 53
i. Dalam Surah al-Taubah ayat 103 Allah berfirman, yang terjemahannya berbunyi:
―Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan men sucikan mereka dan mendo‘alah untuk mereka. Sesungguhnya do‘a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka,
dan Allah Mendengar lagi Maha Mengetahui‖. 54 Dalam Surah al-Taubah ayat 103 itu mengandung prasa makna, bahwa
zakat yang dikeluarkan oleh orang-orang kaya yang memiliki harta melimpah itu dapat membersihkan dirinya dari kekikiran dan kecintaan yang berlebihan kepada harta kekayaan, sehingga mereka pun menyadari bahwa di dalam harta yang dimilikinya itu terdapat sedikit saja hak orang lain yang harus dikeluarkannya. Dengan begitu akan terbangunlah hubungan emosional yang kuat antara yang kaya dengan yang miskin, antara elit jelita dengan kaum jelata.
j. Dalam Surah al- An‘am ayat 141 dijelaskan mengenai kewajiban mengeluarkan zakat, yang terjemahan nya berbunyi: ―… dan tunaikanlah
52 Ibid., hlm. 169. 53 Ibid., hlm.246. 54 Ibid., hlm.297-298.
haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin) dan janganlah kamu berlebih- 55 lebihan…‖
k. Hadis shahih Imam al- Bukhari yang diriwayatkan oleh Ibnu ‗Abbas,
bahwa Nabi SAW. mengutus Mu‘adz bin Jabal ke Yaman. Beliau berpesan, ―……Ajarkanlah kepada penduduk Yaman bahwa Allah telah mewajibkan kepada mereka zakat atas harta benda yang mereka miliki. Zakat itu diambil dari orang-orang kaya dan dikembalikan kepada orang-
orang miskin yang ada di kalangan merek 56 a.‖
2. Dasar Hukum Infaq
a. Dalam Al- Qur‘an Surah al-Baqarah ayat 219 Allah SWT. berfirman yang terjemahannya berbunyi: ―… Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: ‗Yang lebih dari keperluan.‘ Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat- 57 Nya kepadamu supaya kamu berfikir‖.
b. Dalam Surah al-Baqarah ayat 245 Allah SWT. berfirman, yang terjemahannya berbunyi: ―Siapakah yang mau member I pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka
Allah akan memperlipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yyang banyak. Dan Allah menyempatkan dan melapangkan (rezki)
dan kepada- 58 Nya lah kami dikembalikan‖.
c. Dalam Surah al-Baqarah ayat 267 Allah SWT. berfirman, yang terjemahannya berbunyi: ―Hai orang-orang beriman nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa
yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu…‖ 59
d. Dalam Surah al-Baqarah ayat 272 Allah SWT. berfirman yang terjemahannya berbunyi:
55 Ibid ., hlm.212. 56 Ahmad Nahrawi Abdus Salam Al-Indunisi. Ensiklopedia Imam Syafi‟i: Biografi dan Pemikiran Mazhab Fiqih Terbesar Sepanjang Masa , terjemahan Usman Sya‘roni, Cetakan I, (Jakarta: Hikmah, 2008), hlm. 492.
57 Ibid., hlm 53. 58 Ibid., hlm. 60. 59 Ibid., hlm. 67.
Bukanlah kwajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan jangganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi
pahalanya dengan cukup, sedangkan kamu sedikitpun tidak akan dianiaya. 60
e. Dalam Surah Ali Imran ayat 92 Allah SWT. berfirman yang terjemahannya berbunyi: ―Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebaktian (yang sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa
saja yang kamu nafkahkan 61 maka sesungguhnya Allah mengetahuinya‖.
f. Dalam Surah Ali Imran ayat 134 Allah SWT. berfirman, yang terjemahannya berbunyi: ―(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang
menahan amarahnya dan mema`afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang b 62 erbuat kebajikan.‖
g. Rasulullah SAW. bersabda yang terjemahannya berbunyi: ada malaikat yang senantiasa berdo'a setiap pagi dan sore: "Ya Allah, berilah orang yang berinfak, gantinya. Dan berkata yang lain: "Ya Allah jadikanlah orang yang menahan infak, kehancuran". (Hadis Riwayat Bukhari).
h. Rasulullah SAW. bersabda yang terjemahannya berbunyi: "Tidaklah datang suatu hari kecuali akan turun dua malaikat yang salah satunya mengatakan, "Ya Allah berilah orang-orang yang berinfaq itu balasan, dan yang lain mengatakan, "Ya Allah berilah pada orang yang bakhil kebinasaan (hartanya)." (Muttafaq 'Alaihi).
3. Dasar Hukum Shadaqah
a. Allah SWT, Dzat yang Maha Suci, tidak akan menerima segala sesuatu kecuali hal-hal yang suci dan baik. Demikian juga shadaqah tidak akan
60 Ibid., hlm.68. 61 Ibid., hlm. 91. 62 Ibid., hlm. 98.
diterima, kecuali dari harta yang suci dan halal. Rasulullah SAW. bersabda yang terjemahannya berbunyi:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu `anhu ia berkata, ―Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda: Siapa yang bersedekah dengan sebiji korma yang berasal dari usahanya yang halal lagi baik (Allah tidak menerima kecuali dari yang halal lagi baik), maka sesungguhnya Allah menerima sedekah tersebut dengan tangan kanan-Nya kemudian Allah menjaga dan memeliharnya untuk pemiliknya seperti seseorang di antara kalian yang menjaga dan memelihara anak kudanya. Hingga sedekah
tersebut menjadi sebesar gunung.‖ Muttafaq ‘Alaih. 63
b. Rasulullah SAW. bersabda yang terjemahannya berbunyi: "Sesunggunhnya shadaqah secara sembunyi-sembunyi bisa memadamkan kemurkaan Rabb (Allah)" (Shahih At-Targhib).
c. Rasulullah SAW. bersabda yang terjemahannya berbunyi: "Dan Shadaqah bisa menghapuskan kesalahan sebagaimana air memadamkan api" (Shahih At-targhib).
d. Rasulullah SAW. bersabda yang terjemahannya berbunyi: "Tujuh kelompok yang akan mendapatkan naungan dari Allah SWT. pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya diantaranya yaitu: "Seseorang yang menyedekahkan hartanya dengan sembunyi-sembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya." (Muttafaq 'Alaih)
e. Rasulullah SAW. bersabda yang terjemahannya berbunyi: bersabda yang terjemahannya berbunyi: saw, bersabda: "Obatilah orang-orang yang sakit diantaramu dengan shadaqah." (Shahih At-Targhib). Beliau juga bersabda kepada orang yang mengeluhkan tentang kekerasan hatinya: "Jika engkau ingin melunakkan hatimu maka berilah makan pada orang miskin dan usaplah kepala anak yatim." (Hadis Riayat Ahmad).
f. Rasulullah SAW. bersabda yang terjemahannya berbunyi: " Tidaklah shadaqah itu mengurangi harta." (Hadis Riwayat Muslim).
g. Rasulullah SAW. bersabda yang terjemahannya berbunyi:. "Wahai para pedagang sesungguhnya jual beli ini dicampuri dengan perbuatan sia-sia
63 sidaH riwayat Bukhari, hadis Nomor 1410 dan riwayat Muslim, hadis Nomor 1014.
dan sumpah oleh karena bersihkanlah ia dengan shadaqah." (Hadis Riwayat Ahmad, Nasai dan Ibnu Majah juga disebutkan dalam Shahih Al-Jami').