Tujuan dan Manfaat Penelitian Metodologi Penelitian

Quality Development and Assurance UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2008 – 2009

F. Sistematika Penulisan

Skripsi ini terbagi menjadi lima bab, setiap bab terdiri dari beberapa sub- sub bab yang dimaksudkan untuk mempermudah dalam penyusunan serta mempelajarinya, dengan sistematika sebagai berikut : Bab pertama merupakan pendahuluan yang meliputi : latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, kajian pustaka, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan diakhiri dengan sistematika penulisan. Bab ini berusaha memberikan gambaran singkat tentang masalah yang akan dibahas pada bab-bab selanjutnya. Bab kedua membahas tentang gambaran umum tentang lisan yang meliputi : pengertian lisan, hikmah penciptaan lisan, dan pendapat ulama tentang lisan. Bab ini berusaha menjelaskan tentang lisan secara umum baik ditinjau dari segi kebahasaan, istilah maupun kedokteran. Selain itu juga, bab ini berusaha menjelaskan hikmahnya dan pendapat dari para ulama tentang lisan tersebut. Output yang diharapkan pada bab ini adalah pembaca dapat memahami pengertian lisan serta hikmahnya secara baik dan benar. Bab ketiga membahas tentang ayat-ayat yang berkaitan tentang bahaya lisan yang meliputi : ayat-ayat tentang menggunjing, ayat-ayat tentang menuduh, ayat-ayat tentang dusta, ayat-ayat tentang mengolok-olok, dan ayat-ayat tentang sumpah palsu. Bab ini berusaha menjelaskan pokok pembahasan dengan menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan bahaya lisan berdasarkan metode tematik. Adapun output yang diharapkan adalah pembaca dapat memahami bahaya lisan dengan berbagai bentuk dan dampaknya berdasarkan dalil yang ada sehingga dapat memberikan dorongan kepada pembaca untuk mencegahnya. Bab empat membahas tentang mencegah bahaya lisan yang meliputi : mencegah bahaya lisan dalam al-Quran, metode pencegahan bahaya lisan, dan manfaat menjaga bahaya lisan. Bab ini berusaha menjelaskan tentang cara pencegahan berdasarkan al-Quran dan manfaatnya sehingga para pembaca dapat memahami dengan baik dan mempraktekkannya dengan benar. Bab lima merupakan bab penutup yang terdiri dari kesimpulan yang didasarkan pada keseluruhan uraian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, dan juga memuat saran-saran yang diperlukan. Bab ini berusaha menjawab pertanyaan yang dibuat pada perumusan masalah sehingga para pembaca dapat mengetahui jawaban dari masalah tersebut. Selain itu juga, bab ini memberikan saran kepada para pembaca agar mereka mempunyai motivasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pembahasan ini.

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG

LISAN

A. Pengertian Lisan 1. Lisan Menurut Bahasa

Lisan “ناســل” berasal dari akar kata yang terdiri atas tiga huruf; lam - sin – nun yang dihubungkan menjadi “نـســل” dan mempunyai makna dasar yaitu panjang yang agak lembut. Dalam lisân al- ‘Arabi , kata lisan “ناســل” diartikan “ اــكلا ةحراـج” jârihat al-Kalâm, yaitu anggota badan yang bisa mengeluarkan perkataan. Sedangkan bentuk jamak dari lisan adalah alsun “ْنــسْلأ” dan alsinah “هنــسلأ”. Samin Halabi, penulis buku kosakata al-Quran, ‘Umdat al-Huffaz fi Tafsîr Asyraf al-Alfaz, membedakan dua bentuk jamak tersebut. Jika kata lisan diposisikan sebagai muzakkar maka bentuk jamaknya adalah “هنــسلأ” alsinah, tetapi jika lisan diposisikan sebagai mu’annats maka bentuk jamaknya adalah “ْنــسْلأ” alsun. Para ahli bahasa memaknai lisan sebagai salah satu organ tubuh yang terdapat di bagian mulut yang menghasilkan kekuatan berbicara yang dapat dimengerti oleh sesama manusia atau disebut juga “ةحاصـفــلا كــيرحتـب” bi tahrîk al- fasâhat , yaitu ketajaman lisan oleh pengguna bahasa Arab disebut “نــس لا” al- lasan . 1 1 Ibnu Manzûr, Lisân al- ‘Arabi, juz 12 Beirut: Dâr Ihyâ’ al-Turâts al-‘Arabi, h. 275- 276. Lihat juga: Sahabuddin, dkk, ed., Ensiklopedia Al-Quran; Kajian Kosakata, vol. II Jakarta: Lentera Hati, 2007, cet. I, h. 520 15