Laju Konsumsi aman Kerang

Tabel 4.10. Hasil Uji Duncan Terhadap Kadar Kadmium Pada Kerang Bulu Anadara antiquata Konsentrasi Belimbing wuluh Rata-rata Beda dengan Kontrol 5 15 25 Kontrol 0 0,34100 - 0,17000 0,19300 0,21283 5 0,17100 -0,17000 - 0,02300 0,04283 15 0,14800 -0,19300 -0,02300 - 0,01983 25 0,12817 -0,21283 -0,04283 -0,01983 - Keterangan: Tanda = berbeda nyata Beda rata-rata yang diambil yang bernilai positif Pada tabel 4.10 diatas terlihat perbedaan rata-rata kadar kadmium pada kerang bulu akibat pengaruh pemberian konsentrasi belimbing wuluh. Perbandingan rata-rata antara konsentrasi 0 dengan 5 berbeda nyata, antara 0 dengan 15 berbeda nyata, 0 dengan 25 berbeda nyata, 5 dengan 15 berbeda nyata, 5 dengan 25 berbeda nyata dan perbandingan antara 15 dengan 25 berbeda tidak nyata.

4.5. Laju Konsumsi aman Kerang

ADI atau batas asupan harian yang diperbolehkan merupakan salah satu mekanisme untuk meminimasi efek logam berat terhadap kesehatan manusia. Dari setiap jenis kerang Bivalvia diperoleh data batas asupan harian seperti tersaji pada tabel 4.11. di bawah ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11. Batas asupan harian kadmium dalam daging Kerang Bivalvia yang diperoleh dari Perairan Belawan No Jenis Kerang Perlakuan Rata-rata Kadar Cd µgg Batas konsumsi harian Kerang ghari ADI Kerang hari 1 Kerang Hijau Pre Test 0.247 ± 242,9 ± 24 Konsentrasi 5 30 menit 0,130 ± 461 ± 46 2 Kerang Darah Pre Test 0,249 ± 240,9 ± 24 Konsentrasi 5 30 menit 0,147 ± 408 ± 40 3 Kerang Bulu Pre Test 0,380 ± 185,8 ± 19 Konsentrasi 5 30 menit 0,222 ± 270 ± 27 Dari tabel 4.11. diatas menunjukkan bahwa tingkat konsumsi kerang yang diperbolehkan sebelum perlakuan paling rendah pada kerang bulu yaitu 19 kerang per hari. Sedangkan setelah perlakuan dengan konsentrasi 5 selama 30 menit tingkat konsumsi kerang yang diperbolehkan paling banyak pada kerang hijau yaitu 46 kerang per hari dan paling rendah pada kerang bulu yaitu 27 kerang per hari. Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Hasil Pemeriksaan Kadar Kadmium Cd pada Kerang Bivalvia yang

Berasal dari Laut Belawan Pemeriksaan kadar logam kadmium dilakukan dengan menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom SSA . Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar logam kadmium Cd pada sampel kerang Bivalvia yang berasal dari TPI Belawan ternyata kerang tersebut telah tercemar kadmium. Konsentrasi logam kadmium dalam sampel ditentukan berdasarkan kalibrasi larutan standar masing-masing. Kadar kadmium pada masing-masing kerang Bivalvia yaitu pada kerang hijau sebesar 0,247 ppm, pada kerang darah sebesar 0,249 ppm dan pada kerang bulu sebesar 0,380 ppm. Berdasarkan persyaratan Standar Nasional Indonesia No. 01- 3548-1994 tentang batas maksimum cemaran logam pada makanan yang diperbolehkan untuk logam kadmium adalah sebesar 0,2 mgkg ppm maka kadar kadmium pada ketiga jenis kerang tersebut telah melebihi batas maksimum yang diperbolehkan sehingga tidak aman untuk dikonsumsi masyarakat. Adanya kandungan kadmium pada kerang disebabkan karena habitat kerang yaitu laut belawan telah tercemar limbah industri. Pada penelitian Putra 2008, rata- rata logam berat pada lokasi pengamatan yang dekat dengan kawasan industri diperoleh kadmium Cd berkisar antara 0,02 - 0,04 mgL yang telah melampaui baku mutu air golongan B berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1990 Tentang Baku Mutu Air yaitu sebesar 0,01 ppm. Hal ini menyebabkan kerang yang hidup menetap dan lambat untuk menghindarkan diri dari polusi tersebut akan Universitas Sumatera Utara