1.5. Perumusan Masalah
Daerah belawan yang menjadi muara Sungai Deli telah tercemar oleh logam berat berbahaya dan beracun dari limbah industri seperti Cd yang berkisar antara 0,02
- 0,04 mgL. Hal ini menyebabkan biota laut termasuk kerang turut terkontaminasi oleh logam kadmium Cd. Dari beberapa literatur mengenai kandungan kimiawi
belimbing wuluh ternyata terdapat bahan sekuestran sehingga diyakini bahwa belimbing wuluh dapat menurunkan kadmium Cd dalam kerang.
Oleh sebab itu, perlu diketahui apakah terdapat pengaruh pemberian belimbing wuluh Averrhoa bilimbi terhadap kadar kadmium Cd pada kerang Bivalvia yang
berasal dari Laut Belawan.
1.6. Tujuan Penelitian
1.6.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh pemberian belimbing wuluh Averrhoa bilimbi terhadap kadar kadmium Cd pada kerang Bivalvia yang berasal dari Laut Belawan
tahun 2010.
1.6.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui kadar kadmium Cd dalam kerang Bivalvia yang berasal dari Laut Belawan, antara lain kerang hijau, kerang darah dan kerang bulu.
2. Untuk mengetahui kadar kadmium Cd pada kerang hijau Mytilus viridis yang direndam dengan larutan belimbing wuluh Averrhoa bilimbi pada
konsentrasi 0 kontrol, 5, 15 dan 25 selama 30 menit dan 60 menit. 3. Untuk mengetahui kadar kadmium Cd pada kerang darah Anadara
granosa yang direndam dengan larutan belimbing wuluh Averrhoa bilimbi
Universitas Sumatera Utara
pada konsentrasi 0 kontrol, 5, 15 dan 25 selama 30 menit dan 60 menit.
4. Untuk mengetahui kadar kadmium Cd pada kerang bulu Anadara antiquata yang direndam dengan larutan belimbing wuluh Averrhoa bilimbi
pada konsentrasi 0 kontrol, 5, 15 dan 25 selama 30 menit dan 60 menit.
5. Untuk mengetahui konsentrasi dan waktu pemberian belimbing wuluh yang paling berpengaruh terhadap kadar kadmium pada kerang hijau, kerang darah
dan kerang bulu.
1.7. Manfaat Penelitian
1. Sebagai alternatif bahan tambahan makanan bagi masyarakat dalam menurunkan kandungan logam kadmium Cd dalam proses pengolahan
makanan laut secara mudah dan sederhana. 2. Dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka meningkatkan upaya
pencegahan cemaran logam berat pada makanan laut khususnya yang berasal dari Laut Belawan.
3. Dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan kesehatan masyarakat khususnya di bidang keamanan pangan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pencemaran Air
Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia dan makhluk hidup lainnya dengan fungsi yang tidak akan dapat digantikan
oleh senyawa lain. Hampir seluruh kegiatan yang dilakukan manusia membutuhkan air, mulai dari membersihkan diri, membersihkan tempat tinggalnya, menyiapkan
makanan dan minuman sampai dengan aktivitas-aktivitas lainnya Achmad, 2004. Sepanjang sejarah, kualitas dan kuantitas serta kontinuitas air yang sesuai
dengan kebutuhan manusia merupakan faktor penting yang menentukan kesehatan hidupnya. Kualitas air tersebut dipengaruhi oleh keberadaan berbagai jenis
mikroorganisme patogen dan kandungan bahan kimia berbahaya dalam air. Menurut Palar 2008 , pencemaran adalah suatu kondisi yang telah berubah
dari kondisi asal ke kondisi yang lebih buruk sebagai akibat masukan dari bahan- bahan pencemar atau polutan. Suatu lingkungan dikatakan tercemar apabila telah
terjadi perubahan-perubahan dalam tatanan lingkungan sehingga tidak sama lagi dengan bentuk asalnya, sebagai akibat masuk dan atau dimasukkannya suatu zat atau
benda asing ke dalam tatanan lingkungan. Perubahan ini memberikan pengaruh dampak buruk terhadap organisme yang telah ada dan hidup baik dalam tatanan
tersebut. Pada tingkat lanjut, perubahan ini juga dapat membunuh bahkan menghapuskan satu atau lebih organisme.
Menurut keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No.02MENKLHI1988 yang dimaksud dengan polusi atau pencemaran air adalah
Universitas Sumatera Utara