persentase tersebut sekitar 86 merupakan para petani terutama petani padi. Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka penulis
bermaksuduntukmelakukanpenelitiandenga njudul
“ANALISIS FAKTOR-
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEMISKINAN PETANI PADI DI KECAMATAN GEBANG KABUPATEN LANGKAT
”.
1.2 PerumusanMasalah
Berdasarkanlatarbelakang yangtelahdiuraikan diatas,makapermasalahan yangakan dikaji dalampenelitian iniadalah sebagai berikut :
“Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kemiskinan petani padi di Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat?”
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui faktor apa saja yang paling mempengaruhi tingkat
kemiskinan petani padi di Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat.. 2.
UntukMengetahui faktor apa saja yang harus di tingkatkan untuk mengurangi kemiskinan petani padi di Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat.
1.4
Batasan Masalah
Batasan masalah bertujuan untuk memperjelas arah dan tujuan dari suatu masalah yang akan diteliti, sehingga tidak menimbulkan kekeliruan.
Untuk mengarahkan agar penelitian tidak menyimpang dari tujuan yang diinginkan maka penulis membatasi ruang lingkup berdasarkan faktor
penyebab kemiskinan petani yaitu tingkat pendidikan, biaya hidup petani, modal usaha petani, jumlah tanggungan dan pendapatan petani padi sebagai
variabel bebasnya, serta variabel kesejahteraan petani sebagai variabel terikatnya, yang tinggal di Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat.
Responden yang diteliti merupakan kepala keluarga.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat praktis dan teoritis kepada pemerintah dan akademisi yang dijelaskan sebagai berikut:
1. Sebagai penerapan ilmu dari mata kuliah yang diperoleh.
2. Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian
dimasa akan datang. 3.
Sebagai masukan kepada pemerintah di Provinsi Sumatera Utara tentang gambaran kemiskinan khusunya para petani di setiap kabupaten di Provinsi
Sumatera Utara.
1.6 Tinjauan Pustaka
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan dan pengaruh variabel bebas yang jumlahnya lebih dari atau sama
dengan dua X
1
dan X
2
terhadap variabel terikat Y. Langkah
– langkah menguji regresi linear berganda adalah sebagai berikut:
1. Menghitung besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, maka peneliti menggunakan bantuan perangkat lunak
software
SPSS
Statistical Package for the Social Sciens
dengan rumus : = α +
+ + +
+
…
+
Keterangan: :Nilai estimasi Y
: Nilai variabel bebas 1 : Nilai variabel bebas 2
: Nilai variabel bebas 3 : Nilai variabel bebas ke-n
α : Konstanta
: Koefisien Regresi Berganda Untuk : Koefisien Regresi Berganda Untuk
: Koefisien Regresi Berganda Untuk : Koefisien Regresi Berganda Untuk
Koefisien-koefisien α, ,…, dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan :
…
Maka variabel-variabel penelitian dapat dimasukkan kedalam persamaan dengan :
Y =
Kesejahteraan
X1
= Tingkat Pendidikan
X2
= Biaya Hidup
X3
= Modal Usaha Tani
X4
= Jumlah Tanggungan Keluarga
X5
= Pendapatan Petani Padi Setelah menentukan persamaan liniernya, langkah selanjutnya adalah
menentukan kekeliruan baku
standard error
. Menurut Hasan 1999 kekeliruan baku
standard error
adalah angka atau indeks yang digunakan untuk menduga ketepatan suatu penduga atau mengukur jumlah variasi titik-
titik observasi disekitar garis regresi. Rumus untuk menghitung kekeliruan baku adalah:
Keterangan :
: Kekeliruan baku taksiran n-k-1
: Derajat kebebasan
2. Menguji Koefisien regresi berganda.
a. Pengujian secara individual
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel bebas secara parsial individual terhadap variasi variabel terikat.
Kriteria pengujiannya adalah: -
H : b
1
= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
- H
: b
1
0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan adalah: -
H diterima jika t
hitung
t
tabel
pada = 5 -
H ditolak jika t
hitung
t
tabel
pada = 5 -
Menentukan nilai statistik dengan rumus:
- Membuat kesimpulan apakah H
diterima atau ditolak b.
Pengujian secara keseluruhan Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabelbebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruhsecara bersama-sama terhadap variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah:
- H
: b
1
= 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruhyang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabelterikat.
- H
: b
1
0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yangpositif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusannya adalah: -
H diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α= 5 -
H ditolak jika F
hitung
≥ F
tabel
pada α= 5
- Menentukan nilai statistic
dengan rumus :
Keterangan: : Bilangan F garis regresi
: Jumlah kuadrat garis regresi : Jumlah kuadrat garis residu
: Jumlah sampel k
: Jumlah variabel bebas n-k-1
: Derajat kebebasan -
Membuat kesimpulan apakah H
diterima atau ditolak
3. Menghitung Koefisien Determinasi.
Koefisien Determinasi R
2
digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Koefisien Determinasi
R
2
semakin besar mendekati satu menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y dimana 0 R
2
1. Sebaliknya, jika R
2
semakin kecil mendekati nol, maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas
X adalah kecil terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang
diteliti terhadap variabel terikat. Rumusnya adalah sebagai berikut :
Dimana :
R
2
= Besarnya koefisien determinasi = Jumlah kuadrat garis regresi
Y = Nilai variable terikat
Metode dalam pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode
purposive sampling
dimanateknik pengambilan sampel ini dilakukan dengan mempertimbangkan karakteristik tertentu. Adapun karakter yang telah
ditentukan adalah para petani di Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat .Tingkatkesalahanyangdiambilsebesar10. Penentuan jumlah sampel dalam
penelitian menggunakan rumus Slovin, dengan rumus sebagai berikut Umar, 2004:89 :
Keterangan: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi
e = Tingkat kesalahan dalam pengambilan sampel Untuk menentukan berapa orang yang digunakan sebagai sampel di
setiap Kelurahan digunakan rumus
Sampling Fraction Per Cluster
yaitu pengambilan sampel yang dilakukan untuk menetukan berapa orang yang
digunakan sebagai sampel per klaster atau bagian dari keseluran sampel yang telah ditentukan. Adapun rumus
Sampling Fraction Per Cluster
adalah sebagai berikut :
Keterangan : = Jumlah individu yang ada dalam cluster
N = Jumlah populasi n = Jumlah sampel
= Jumlah anggota yang dimasukkan menjadi sub sampel
1.7 Metodologi Penelitian