Gambaran Kawasan dan Sistem Pengelolaan Lembaga Pariwisata Tangkahan LPT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Kawasan Wisata Tangkahan

4.1.1. Gambaran Kawasan dan Sistem Pengelolaan

Tangkahan merupakan sebuah kawasan di perbatasan Taman Nasional Gunung Leuser TNGL di sisi Sumatera Utara, secara geografis Tangkahan berada pada LU 03 41’ 01”, BT 98 4’ 28,2” secara administratif, kawsan ini termasuk dalam Desa Namo Sialang dan Desa Sei Serdang Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Tangkahan berada pada ketinggian 130-200 meter diatas permukaan laut dengan jenis tanah terdiri dari podsolid dan litosol. Topografi kawasan berupa kawasan landai, berbukit dengan kemiringan yang bervariasi 45-90 jarak Tangkahan dari Medan melalui Stabat-Simpang Sidodadi adalah ± 95 kilometer. Kawasan Tangkahan terletak di pertemuan dua sungai yaitu sungai Buluh dan sungai Batang Serangan. Memiliki bentukan bentukan alami, bentang alam yang indah, sumber mata air panas, air terjun, goa, tebing, keanekaragaman flora dan fauna yang sangat tinggi, dan hujan tropis. Luas kawasan wisata Tangkahan yaitu seluas ± 103 Ha, kawasan perkampungan seluas 18.526 Ha dan kawasan hutan seluas 17.653 Ha, sehingga keseluruhannya mencapai ± 36.282 Ha. Universitas Sumatera Utara Suhu udara rata-rata di kawasan ini antara 21,1 C – 27,5 C dengan kelembapan nisbi berkisar antara 80 – 100. Musim hujan di daerah ini berlangsung secara merata sepanjang tahun tanpa musim kering yang berarti. Curah hujan rata-rata 2000-3200 mm pertahun, sehingga menurut Koppen daerah ini termasuk dalam iklim hujan tropik AF dan menurut Scmid dan Fergusson daerah ini beriklim tipe B dengan melihat perbandingan antara bulan kering dengan curah hujan kurang dari 60 mm dan bulan basah dengan curah hujan lebih dari 100 mm.

4.1.2. Lembaga Pariwisata Tangkahan LPT

Berdasarkan kesepakatan bersama dari masyarakat Desa Namo Sialang dan Desa Sei Serdang, Kecamatan Batang Serangan, dibentuklah Lembaga Pariwisata Tangkahan LPT pada tanggal 19 Mei 2001 yang merupakan sebuah lembaga masyarakat lokal. Lembaga ini dibentuk atas dasar kesadaran masyarakat untuk bisa mendapatkan suatu alternatif peningkatan ekonomi di luar penebangan kayu ilegal. Di samping itu, tujuan pembentukan lembaga adalah untuk merencanakan, mengelola, dan mengembangkan kawasan. Salah satu unit bisnis dari lembaga adalah “ Tangkahan Simalem Ranger”, yang merupakan wadah dari kalangan pemuda- pemudi di Tangkahan untuk ikut berperan serta sebagai operator wisata, sekaligus ikut menjaga, melestarikan, dan mengembangkan Tangkahan sebagai kawasan wisata. Konsep ekowisata menjadi pedoman bagi masyarakat, sebab dengan adanya kegiatan pariwisata ini masyarakat mendapatkan manfaat nyata, mengingat bahwa untuk mengelola kawasan wisata harus mengutamakan sisi kemanusiaan, sosial dan Universitas Sumatera Utara budaya masyarakat setempat. Selain tujuan konservasi pengembangan kawasan ekosistem Leuser dapat tercapai, masyarakat juga dapat mengalami peningkatan kapasitas dari sisi pendapatan. Dengan kata lain, perencanaan, pembangunan, pengelolaan, dan pengembangan Tangkahan sebagai kawasan wisata, selalu mengutamakan pemberdayaan masyarakat setempat, yaitu dengan cara pengelolaan sepenuhnya dilakukan oleh masyarakat melalui Lembaga Pariwisata Tangkahan. Begitu juga dengan pola kemitraan partnership yang dikembangkan di Tangkahan, dalam operasional Lembaga Pariwisata Tangkahan yang bertindak sebagai wakil masyarakat melakukan kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait, antara lain: 1. Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Pemerintah Kabupaten Langkat DISPANSERSENIBUD Pemkab. Langkat, kerjasama yang dilakukan adalah membuat Memorandum of Understanding MoU tentang Perencanaan dan Pengembangan Kawasan, misalnya pembuatan kerangka Acuan Analisis Dampak lingkungan, kegiatan promosi, dan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah PAD Kabupaten Langkat. 2. Balai Taman Gunung Leuser, kerjasama yang dilakukan adalah membuat Memorandum of Understanding MoU tentang zonasi Taman Gunung Leuser yang boleh dimanfaatkan sebagai kawasan ekowisata, dan kegiatan menambah pemahaman masyarakat akan pentingnya pelestarian hutan. Universitas Sumatera Utara 3. Non-Government Organization NGO bertaraf internasional, seperti: 3.1. Indonesia Ecotourism Network INDECON, kerjasama dalam kegiatan pemasaran dan promosi, tetapi hal ini yang paling utama adalah bantuan pihak INDECON untuk membina kawasan, antara lain mendatangkan ahli kerajinan tangan untuk membuat cenderamata, pelatihan bahasa Inggris kepada Ranger, pembuatan Rencana induk Pengembangan Kawasan, dan peningkatan keahlian sumber daya manusia sebagai pelaku pariwisata. 3.2. Fauna Flora Internasional FFI, khususnya kerjasama dalam konservasi Gajah Sumatera, juga keanekaragaman hayati lainnya yang ada di Taman Nasional Gunung Leuser. 3.3. Conservation Response Unit CRU, kerjasama dalam konservasi hutan, misalnya melakukan patroli hutan. 4. Tour Operator, kerjasama dalam penyediaan jasa guide dan ranger bagi wisatawan yang diorganisasi oleh biro perjalanan. 5. Pihak Swasta seperti pengusaha jasa akomodasi di Tangkahan, kerjasama dalam hal pemberian donasi bagi Lembaga Pariwisata Tangkahan dan pelestarian lingkungan kawasan. Objek dan Daya Tarik yang terdapat di kawasan wisata Tangkahan yang telah diidenfikasikan oleh Pemerintah Kabupaten Langkat dan Lembaga Pariwisata Tangkahan adalah: Universitas Sumatera Utara 1. Air terjun Sungai Buluh, 2. Air panas Sungai Buluh, 3. Air terjun Sungai Garut, 4. Air terjun Sungai Umang, 5. Air terjun Tala-Tala, 6. Air terjun Grogoh Kiri, 7. Air terjun Batak, 8. Air terjun Cengke-Cengke, 9. Air terjun Murba, 10. Air terjun Alor Grogoh Kanan, 11. Air terjun Sungai Gambir, 12. Air terjun Alur Simpang Kanan, 13. Air terjun Alur Simpang Kiri, 14. Goa Kalong, 15. Goa Sungai Putih, 16. Air panas Sekucip, 17. Air panas Sungai Glugur. Adapun kegiatan-kegiatan wisata yang ditawarkan adalah sebagai berikut: 1. Rekreasi Keluarga, 2. Wisata Tirta pemandian, memancing, berenang, berperahu, tubing, 3. Menikmati panorama sungai dan alam sekitar, 4. Berkemah, Universitas Sumatera Utara 5. Wisata Budaya, 6. Jelajah hutanTrekking, 7. Bersepeda, 8. Wisata agro, 9. Wisata pendidikan jelajah hutan dengan interpretasi, pengamatan kehidupan liar, 10. Wisata goa. 4.1.2.1.Tujuan strategis, visi, misi, dan prestasi Lembaga Pariwisata Tangkahan LPT Adapun yang menjadi tujuan strategi Lembaga Pariwisata Tangkahan LPT dalam mengembangkan pariwisata tangkahan adalah: 1. Menjaga, melestarikan, dan memanfaatkan Taman Nasional Gunung Leuser secara berkelanjutan. 2. Meningkatkan kapasitas masyarakat lokal untuk dapat mengoptimalkan pengembangan potensi desa. Visi Lembaga Pariwisata Tangkahan LPT pada tahun 2018 adalah Kawasan Ekowisata Tangkahan menjadi kawasan investasi utama yang menggairahkan di pasar global 2020. Sedangkan misi Lembaga Pariwisata Tangkahan LPT untuk mencapai visi tersebut di atas adalah sebagai berikut: 1. Melestarikan dan memanfaatkan potensi hasil hutan non kayu dan jasa lingkungan di Taman Nasional Gunung Lueser. Universitas Sumatera Utara 2. Mengembangkan kawasan wisata Tangkahan menjadi daerah tujuan wisata yang berstandar internasional. 3. Menguatkan sektor-sektor produksi potensial di Desa Namo Sialang dan Desa Sei Serdang. 4. Membuka jaringan inter-koneksi global. Prestasi yang sudah pernah diperoleh Lembaga Pariwisata Tangkahan adalah, pada bulan September 2004, Bapak She Ukur Depari saat ini menjabat ketua harian Lembaga Pariwisata Tangkahan mendapatkan penghargaan INOVASI PARIWISATA INDONESIA dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Pusat. Penghargaan diberikan atas jasa beliau sebagai salah seorang pelopor dalam membangun, membina, mengelola, dan mengembangkan Kawasan wisata Tangkahan.

4.1.3. Perencanaan Pengembangan Kawasan Wisata Tangkahan yang akan