Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Langkat yang Diterima dari

40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. Ret.Tanda Daftar Perusahaan Mutasi Hasil Usaha Peternakan Ret.1.Pendidikan Ret Ush Jasa Kontruksi Ret.Izin Bengkel Ret Hasil Tera Ulang Ret Sewa Alat Berat 21.787.500 32.000.000 500.000 20.000.000 5.000.000 10.000.000 105.300.000 28.900.000 36.956.000 500.000 19.500.000 5.000.000 10.111.350 106.580.000 132,04 115,49 100,00 97,50 100,00 101,11 101,22 Jumlah Retribusi 5.177.612.500 4892.789.469 94,10 Sumber: Dinas Pendapatan Daerah, 2008. 3. Pendapatan Lain-lain Pendapatan lain-lain yang sah menurut PP No. 57 Tahun 2005 adalah seluruh pendapatan di luar pajak daerah dan retribusi daerah seperti pendapatan yang berasal dari laba perusahaan daerah, usaha daerah yang sah, bagi hasil pajak dan bukan pajak dan sumbangan pihak ketiga kepada daerah. Tabel 4.22. Target Pendapatan Lain-lain Pemerintah Kabupaten Langkat No Jenis Pungutan Target Realisasi 1. 2. 3. 4. 5. Hasil P. Aset Daerah yang Tdk Dipisahkan Pembinaan Ush Peternakan Jasa Giro Penerimaan Lain-Lain Deviden Bank Sumut 1.500.000.000 18.000.000 2.500.000.000 700.000.000 1.500.000.000 15.696.000 18.138.000 2.191.495.924,97 5.695.003.326,28 1.949.419.972,59 1,05 100,77 87,66 813,57 129,96 Jumlah PAD 6.218.000.000 9.869.753.223,84 158,73 Sumber: Dinas Pendapatan Daerah, 2008.

4.5.2. Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Langkat yang Diterima dari

Sektor Pariwisata Bukit Lawang Tabel di atas menunjukan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Langkat pada tahun 2008, pada saat ini pajakkontribusi yang terealisasi dari sektor pariwisata di Kabupaten Langkat adalah kawasan wisata Bukit Lawang, berikut data Pendapatan Lanjutan Tabel 4.21 Universitas Sumatera Utara Asli Daerah yang diterima Pemerintah Kabupaten Langkat dari kawasan wisata Bukit Lawang dari tahun 2004 - 2008, dengan perincian sebagai berikut: 1. Tabel realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Langkat yang diterima dari kawasan wisata Bukit Lawang pada tahun 2004. Tabel 4.23. Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Langkat 31 Desember Tahun 2004 No Jenis Retribusi Target Terealisasi 1. 2. 3. 4. Retribusi HotelTandan Melati Retribusi Dokumen Pekerjaan Retribusi Usaha Rumah Makan Retribusi Izin Rekreasihiburan umum Rp. 2.000.000 Rp. 500.000 Rp. 6.600.000 Rp. 15.000.000 Rp 1.000.000 Rp. 200.000 Rp. 6.300.000 Rp. 200.000 50,0 40,0 95,0 1,3,0 Jumlah Rp. 24.100.000 Rp. 7.700.000 32,0 Sumber: Dinas Pariwisata Kabupaten Langkat, 2004. Tabel di atas menunjukkan bahwa di tahun 2004 Pemerintah Kabupaten Langkat tidak menetapkan target yang tinggi, hasil yang didapat dari kawasan wisata Bukit Lawang ini belum mencapai target yang telah ditetapkan, hal ini dikarenakan terjadinya bencana alam banjir bandang yang berakibat rusaknya sarana dan parasrana yang ada di kawasan wisata Bukit Lawang, sehingga kontribusi yang diterima Pemerintah Kabupaten Langkat belum mencapai target yang telah ditetapkan. Universitas Sumatera Utara 2. Tabel realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Langkat yang diterima dari kawasan wisata Bukit Lawang pada tahun 2005. Tabel 4.24. Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Langkat 31 Desember Tahun 2005 No Jenis Retribusi Target Terealisasi 1. 2. 3. 4. Retribusi HotelTandan Melati Retribusi Dokumen Pekerjaan Retribusi Usaha Rumah Makan Retribusi Izin Rekreasihiburan umum Rp. 2.000.000 Rp. 500.000 Rp. 6.600.000 Rp. 25.000.000 Rp 1.200.000 Rp. 200.000 Rp. 6.300.000 Rp. 315.000 60 60 100,3 1,3 Jumlah Rp. 34.100.000 Rp. 8.440.000 24,7 Sumber: Dinas Pariwisata Kabupaten Langkat, 2005. Dari tabel realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Langkat di tahun 2005, menunjukkan jumlah kontribusi yang diterima Pemerintah Kabupaten Langkat masih belum mencapai target yang telah ditetapkan Pemerintah Kabupaten Langkat. Dalam hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Langkat belum berhasil dalam melakukan realisasi pengutipan pajak atau retribusi yang menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah dari sektor pariwisata di kawasan wisata Bukit Lawang. Universitas Sumatera Utara 3. Tabel realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Langkat yang diterima dari kawasan wisata Bukit Lawang pada tahun 2006. Tabel 4.25. Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Langkat 31 Desember Tahun 2006 No Jenis Retribusi Target Terealisasi 1. 2. 3. 4. Retribusi HotelTandan Melati Retribusi Dokumen Pekerjaan Retribusi Usaha Rumah Makan Retribusi Izin Rekreasihiburan umum Rp. 1.800.000 Rp. 400.000 Rp. 6.250.000 Rp. 12.075.000 Rp. - Rp. 400.000 Rp. 4.500.000 Rp. 15.750.000 - 100 72 130 Jumlah Rp. 20.525.000 Rp. 20.650.000 24,7 Sumber: Dinas Pariwista Kabupaten Langkat, 2006. Pada tahun 2006 kawasan wisata Bukit Lawang telah memberikan kontribusi yang positif dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan Pemerintah Kabupaten Langkat. 4. Tabel realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Langkat yang diterima dari kawasan wisata Bukit Lawang pada tahun 2007. Tabel 4.26. Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Langkat 31 Desember Tahun 2007 No Jenis Retribusi Target Terealisasi 1. 2. 3. 4. Retribusi HotelTandan Melati Retribusi Dokumen Pekerjaan Retribusi Usaha Rumah Makan Retribusi Izin Rekreasihiburan umum Rp. 1.800.000 Rp. 400.000 Rp. 6.250.000 Rp. 15.550.000 Rp. - Rp. 400.000 Rp. 6.250.000 Rp. 15.550.000 - 100 100 100 Jumlah Rp. 24.000.000 Rp. 22.200.000 92,5 Sumber: Dinas Pariwisata Kabupaten Langkat, 2007. Universitas Sumatera Utara Pada tahun 2007 Pemerintah Kabupaten Langkat menetapkan target yang lebih tinggi yaitu pada retribusi izin rekreasihiburan umum, dan hasilnya sesuai dengan target yang telah ditetapkan. 5. Tabel realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Langkat yang diterima dari kawasan wisata Bukit Lawang pada tahun 2008. Tabel 4.27. Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Langkat 31 Desember Tahun 2008 No Jenis Retribusi Target Terealisasi 1. 2. 3. Retribusi Dokumen Pekerjaan Retribusi Usaha Rumah Makan Retribusi Izin Rekreasihiburan umum Rp. 400.000 Rp. 7.250.000 Rp. 17.850.000 Rp. 750.000 Rp. 3.750.000 Rp. 17.850.000 175 52 100 Jumlah Rp. 25.450.000 Rp. 22.300.000 88 Sumber: Dinas Pariwisata Kabupaten Langkat, 2008. Data-data dari tabel di atas menunjukkan bahwa kawasan wisata Bukit Lawang memberikan kontribusi yang positif secara langsung kepada Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Langkat khususnya dari sektor pariwisata. Pengembangan sektor wisata di kawasan Bukit Lawang sangat didukung infrastruktur yang ada seperti sarana dan prasarana wisata, terutama jalan menuju kawasan wisata yang lancar dan dalam kondisi fisik yang baik. Kawasan wisata Bukit Lawang termasuk kawasan wisata alam yang mampu menarik wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara. Berbeda halnya dengan kawasan wisata Tangkahan yang belum didukung sarana dan prasarana yang memadai, khususnya pada jalan menuju kawasan wisata Tangkahan yang masih dalam kondisi buruk, maka hal ini akan menyulitkan para wisatawan Universitas Sumatera Utara untuk menjangkau kawasan wisata Tangkahan, padahal kawasan wisata Tangkahan memiliki potensi yang lebih menarik daripada kawasan wisata Bukit Lawang, sehingga sampai saat ini kawasan wisata tangkahan belum memberikan kontribusi positif secara langsung terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Langkat. Hal ini disebabkan karena kawasan wisata Tangkahan merupakan salah satu kawasan wisata alam yang masih baru promosi, sehingga Pemerintah Kabupaten Langkat belum menetapkan target retribusi yang akan dipungut setiap tahunnya. Selain itu kawasan wisata Tangkahan selama ini hanya dikembangkan oleh Lembaga Pariwisata Tangkahan LPT sebagai perwakilan masyarakat tangkahan yang diketahui Pemerintah Kabupaten Langkat, kegiatan tersebut juga dibantu oleh beberapa organisasi-organisasi lingkungan yang tergabung dalam beberapa lembaga Non Government Organiztion NGO baik Nasional maupun Internasional yang masuk melalui Taman Nasional Gunung Leuser TNGL. Saat ini pemerintah Kabupaten Langkat terus melakukan pengembangan kawasan wisata Tangkahan yang dilakukan dengan cara membangun sarana dan prasarana berupa perbaikan jalan dan rehab jembatan menuju kawasan wisata Tangkahan. Hal ini dilakukan untuk mempermudah akses transportasi menuju kawasan wisata yang selama ini dinilai masih kurang baik.

4.6. Analisa Tren Pengembangan Kawasan Wisata Tangkahan Kabupaten