Penyimpanan Makanan Jadi Pengangkutan Makanan Jadi Penyajian Makanan Suplai Air Fasilitas dan Kegiatan Higiene dan Sanitasi Bangunan dan Fasilitas

Berdasarkan pengamatan peneliti terhadap 5 pabrik roti terdapat 20 penjamah tidak menyediakan tempat penampungan sampah tertutup. Menurut Depkes RI 2004 hal ini juga dapat menyebabkan pencemaran sebab sampah dapat menjadi sarang vektor penyakit dan mokroorganisme pathogen, seperti lalat, nyamuk, tikus, kecoa, dll serta dapat mencemari udara sekitarnya. Untuk itu perlu adanya pengolahan sampah yang baik, yaitu dengan menyediakan tempat penampungan sampah yang tertutup. Namun semua pabrik roti telah menyediakan tempat mencuci tangan dan peralatan. Semua pabrik roti mengunakan peralatan yang tidak gompel atau retak. Menurut Depkes RI 2004 peralatan yang gompel atau retak akan menjadi sarang kotoran atau bakteri. Peralatan yang tidak utuh tidak mungkin dapat dicuci sempurna sehingga dapat menjadi sumber kontaminasi.

5.4 Penyimpanan Makanan Jadi

Berdasarkan hasil penelitian pada prinsip penyimpanan makanan jadi roti bahwa sebagian pabrik roti 40 tempat penyimpanan makanan jadi tidak tertutup dengan baik, karena terlihat bahwa makanan yang sudah jadi roti diletakkan dalam rak tempat penyimpanan roti dan sebagian roti juga hanya diletakkan diatas lantai dan itu tidak tertutup dengan baik sehingga memungkinkan debu atau vektor sejenis lalat dapat menghinggapi roti,

5.5 Pengangkutan Makanan Jadi

Berdasarkan hasil penelitian pada prinsip pengangkutan makanan jadi, bahwa semua pabrik 100 menyediakan tempat khusus untuk mengangkut makanan jadi, tempat makanan diangkut dalam keadaan bersih, Karena pengangkutan roti diangkut dengan menggunakan kereta dorongan. Universitas Sumatera Utara

5.6 Penyajian Makanan

Berdasarkan hasil penelitian pada prinsip penyajian makanan jadi roti, bahwa terdapat 100 semua peralatan untuk menyajikan dalam keadaan bersih, peralatan dicuci setelah 1 kali pemakaian, peralatan dicuci dengan sabun atau detergen, peralatan dicuci dengan air yang mengalir, peralatan yang dicuci dikeringkan terlebih dahulu, tangan penyaji tidak kontak langsung dengan makanan, penyaji tidak kontak langsung dengan makanan, penyaji berpakaian bersih, makanan disajikan dalam keadaan bersih.Terdapat 20 tempat penyajian tidak bebas dari debu karena terlihat bahwa

5.7 Suplai Air

Berdasarkan hasil penelitian suplai air, terdapat 100 sumber air yang digunakan penjamah berasal dari PDAM, dan air tersedia kapanpun dibutuhkan.

5.8 Fasilitas dan Kegiatan Higiene dan Sanitasi

Berdasarkan hasil penelitian fasilitas dan kegiatan higiene dan sanitasi, terdapat 100 alat cuci, pembersih dan ketersediaan alat serta fasilitas dan higiene sanitasi karyawan, tempat cuci tangan serta kamar mandi.

5.9 Bangunan dan Fasilitas

Berdasarkan hasil penelitian bangunan dan fasilitas, terdapat 100 konstruksi lantai rata, dan tidak licin, 20 lantai tidak bersih karena lantai tidak terbuat dari keramik dan hanya terbuat dari semen biasa sehingga sulit untuk dibersihkan. Sementara terdapat 20, konstruksi dinding tidak rata, tidak mudah dibersihkan, dan tidak bewarna terang. Karena proses pemanggangan yang mengakibatkan dinding diruangan pengolahan menjadi hitam dan sulit untuk dibersihkan. Universitas Sumatera Utara Dari hasil pengamatan yang dilakukan terhadap lima 5 pabrik roti terdapat 100, konstruksi langit-langit mudah dibersihkan, 20 tidak bewarna terang karena asap dari pemanggangan roti yang mengakibatkan konstruksi langit-langit menjadi tidak bersih dan bewarna hitam. 20 tidak menghilangkan bau yang tidak enak karena jendela yang digunakan tidak terbuka dengan lebar sehingga mengurangi udara yang masuk dan keluar.

5.10 Lingkungan Produksi

Dokumen yang terkait

Higiene Sanitasi Pengolahan dan Analisa Boraks pada Bubur Ayam yang Dijual di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2012

30 178 152

Higiene dan Sanitasi Pengelolaan Roti Kering Pada Dua Perusahaan di Kota Medan Tahun 2004

1 35 97

Hubungan Karakteristik Individu, Praktik Higiene, dan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

0 6 129

Hubungan Karakteristik Individu, Praktik Higiene, dan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

2 3 16

Hubungan Karakteristik Individu, Praktik Higiene, dan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

2 4 2

Hubungan Karakteristik Individu, Praktik Higiene, dan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

4 7 9

Hubungan Karakteristik Individu, Praktik Higiene, dan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

3 10 23

Hubungan Karakteristik Individu, Praktik Higiene, dan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

0 1 3

Hubungan Karakteristik Individu, Praktik Higiene, dan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

0 0 31

HYGIENE DAN SANITASI PENGOLAHAN ROTI PADA PABRIK ROTI PATEN BAKERY

0 0 5