Kerelasian Nasabah Customer Relationship

33 yang dapat dengan sukses membuat dirinya berbeda dari pesaing mungkin memiliki kesempatan yang lebih baik untuk menciptakan hubungan daripada perusahaan yang tidak dapat melakukannya. Sedangkan bentuk komitmen konsumen menurut Fullerton dan Taylor 2000 dalam Jasfar 2009:179 dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu : 1. Continuance Commitment, adalah komitmen yang timbul karena konsumen terikat pada suatu perusahaan dan akan membutuhkan biaya dan waktu apabila ia pindah ke perusahaan lain. 2. Normative Commitment Komitmen Normatif, adalah komitmen yang timbul karena konsumen merasa bahwa ia wajib menjalankan suatu usaha bisnis dengan perusahaan tertentu. 3. Affective Commitment Komitmen Afektif, adalah komitmen yang muncul karena masing-masing pihak yang berhubungan merasa yakin bahwa di antara mereka terdapat nilai-nilai yang sejalan dan timbulnya komitmen ini berdasarkan kesepakatan bahwa hubungan yang saling menguntungkan ini perlu dilanjutkan.

G. Kerelasian Nasabah Customer Relationship

1. Pengertian Kerelasian Nasabah Customer Relationship

KerelasianHubungan Relationship adalah hal yang penting bagi perusahaan karena hubungan merupakan mata rantai ke masa depan, tidak hanya untuk calon konsumen dan calon karyawan, tetapi juga untuk calon 34 mitra usaha. Semakin kuat suatu hubungan, semakin kecil atau semakin sulit kemungkinan hubungan tersebut berakhir. Jasfar, 2009:163 Barnes 2003:146 menyatakan kerelasian Relationship adalah “Hal yang sangat rumit yang perlu dikelola secara hati-hati dan selalu membutuhkan keahlian dari orang-orang yang terlibat.” Selain itu, relationship seperti diistilahkan oleh Steve Duck, sesungguhnya adalah “Proses yang amat rumit dan panjang dengan banyak jebakan dan tantangan. Hubungan tersebut tidak begitu saja terjadi; Itu harus dimulai, dilaksanakan, dikembangkan dijaga agar tetap berlangsung baik dan tidak menjadi masam.” Sedangkan kerelasian nasabah customer relationship adalah suatu ikatan bond atau koneksi connection antara sebuah bank perusahaan dan nasabah pelanggan-nya, dalam bentuk kerelasian bisnis atau pertukaran exchange relationship yang dapat mencakup manfaat: emosional, sosial, dan psikologik serta finansial. Putra, 2009 Menurut Cristhoper H. Lovelock 2005:131 memiliki hubungan kerja yang baik antara kedua pihak antara perusahaan dan konsumen atau pelanggannya menyiratkan bahwa keduanya memiliki hubungan yang positif satu sama lain, dibandingkan dengan hanya sekedar melakukan serangkaian transaksi tanpa saling mengenal. Sehingga kedua belah pihak mendapatkan insentif untuk memastikan hubungan itu akan bertahan lama dalam waktu yang lama. 35 Frederic S. Miskin 2008:312 mengatakan dalam hal perbankan, cara tambah bagi bank dan lembaga keuangan lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai peminjamnya adalah melalui hubungan jangka panjang dengan nasabah. Kalau peminjam telah meminjam dari bank sebelumnya, bank telah membangun prosedur untuk pemantauan nasabah. Sehingga, biaya pemantauan pada nasabah lama lebih rendah dibandingkan memantau nasabah baru, prinsip penting lainnya dari pengelolaan risiko kredit. Hubungan jangka panjang juga menguntungkan nasabah. Nasabah yang mempunyai hubungan sebelumnya akan lebih mudah mendapatkan pinjaman dengan suku bunga yang rendah karena bank membutuhkan waktu yang lebih pendek dalam memutuskan apakah calon peminjam ini mempunyai risiko kredit yang baik dan membuat biaya pemantauan peminjam yang lebih murah. Menurut Berry and Parasuraman dalam I Wayan Jaman Adi Putra, 2009 ada empat tipe taktik mempertahankan retention atau kerelasian relationship nasabah yang dapat di implementasikan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing bank yaitu : ikatan finansial, ikatan sosial, ikatan kemudahan dan ikatan struktural. Selain itu, Fandy Tjiptono 2006:421 juga menyatakan bahwa strategi relasi yang relevan, yaitu : 36 a. Ikatan financial Financial bonds Dalam hal ini, perusahaan menawarkan insentif financial, seperti harga lebih murah untuk suatu pembelian dalam volume besar atau harga lebih murah bagi pelanggan yang telah menjadi langganan selama periode waktu tertentu. b. Ikatan sosial Social bonds Dalam hal ini, konsumen diperlakukan sebagai ‘klien’ atau individu yang kebutuhan dan keinginannya ingin dipahami dan dipuaskan oleh perusahaan. c. Ikatan kemudahan Customization bonds Dalam hal ini, perusahaan berusaha membangun loyalitas pelanggan melalui pemahaman mendalam atas pelanggan individual dan menawarkan solusi “one-on-one” yang sesuai dengan kebutuhan individual. d. Ikatan struktural Structural bonds Ikatan struktural tercipta melalui penyediaan jasa kepada klien yang dirancang khusus dalam sistem penyampaian jasa kepada klien bersangkutan.

2. Manfaat Kerelasian Nasabah

Membangun suatu relationship yang baik dengan konsumen pelanggan sudah seharusnya diterapkan oleh setiap perusahaan jasa, karena menurut Tjiptono 2005: 420, dengan menjalankan customer relationship maka yang akan merasakan manfaat atau keuntungan bukan 37 hanya perusahaan jasa, tapi juga dirasakan oleh konsumen. Manfaat- manfaat tersebut adalah: 1. Manfaat bagi konsumen a. Confidence benefits : yaitu keuntungan berupa jaminan bahwa kita akan mendapatkan pelayanan yang nyaman dari perusahaan atau penyedia jasa b. Social benefits : yaitu terjalinnya hubungan baik antara konsumen dan perusahaan atau penyedia jasa. c. Special treatment benefits : yaitu keuntungan dimana konsumen akan memperoleh perlakuan khusus berbeda dengan konsumen yang lain. 2. Manfaat bagi perusahaan a. Increasing purchase : yaitu konsumen akan selalu membeli barang atau jasa yang kita tawarkan sehingga akan meningkatkan penjualan b. Free advertising through word of mouth : yaitu biasanya konsumen yang puas akan bercerita pada teman-temannya atau keluarganya mengenai barang atau jasa yang kita tawarkan c. Lower cost : yaitu berita kepada orang lain merupakan salah satu bentuk promosi gratis, sehingga kita dapat mengurangi biaya promosi yang telah kita tetapkan dan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menarik konsumen baru 38 d. Employee retention : yaitu karyawan yang mempunyai skill untuk memuaskan konsumen dapat menciptakan keunggulan finansial yang lebih bagi perusahaan. Hal ini membantu perusahaan lebih mengingat mereka dibandingkan dengan karyawan lain.

H. Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh promosi, kualitas produk dan brand image motor matic Honda terhadap keputusan pembelian serta dampaknya pada loyalitas pelanggan; studi kasus pengguna sepeda motor matic Honda di Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan

1 27 132

Analisis pengaruh kualitas produk dan kepercayaan merek terhadap keputusan pembelian; studi kasus pada pengguna Sim Card CDMA Esia

2 7 99

Analisis pengaruh pilihan merek, kualitas produk dan kepuasan pelanggan terhadap keputusan pembelian serta dampaknya pada loyalitas pelanggan : studi kasus pada mahasiswa UIN pengguna produk kosmetik sari ayu

3 16 139

Analisis pengaruh perilaku konsumen, kinerja karyawan dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan serta dampaknya terhadap keputusan pembelian : studi kasus pt. fif cabang pamulang

3 33 213

Analisis pengaruh penetapan harga, lokasi dan promosi terhadap keputusan pembelian; studi kasus pada Alfa mart Rempoa Sandratex

0 10 120

Analisis pengaruh endorser, pendidikan audiens dan kreatifitas iklan terhadap efektifitas iklan serta dampaknya terhadap sikap merek produk : studi kasus pada iklan sunsilk co creation versi Julie Estelie dan Thomas Taw

0 17 132

Analisis pengaruh keterlibatan konsumen, kepercayaan terhadap merek dan kepuasan terhadap loyalitas pelanggan : studi kasus pada produk handphone nokia

2 17 162

Analisis pengaruh etiket, komunikasi dan reputasi terhadap kepercayaan dan komitmen serta dampaknya pada kerelasian nasabaha debitur ( studi kasus pada Bank Perkreditan Rakyat BPR) Parungpanjang)

1 5 169

Analisis pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap komitmen organisasi dan dampaknya pada kinerja pegawai: studi kasus pada pegawai PT. Blue Bird Group Pool Daan Mogot

1 19 164

Analisis pengaruh LDR, NPL dan CAR terhadap risiko likuiditas pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Sumatera Barat

0 1 7