107
4.4.4. Uji Parsial Uji t
Untuk menguji variabel kepuasan kerja dan disiplin kerja secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut ini :
Tabel 4.13. Hasil Uji Parsial
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients B
Std. Error
Beta t
Sig.
1 Constant
7.736 1.860
4.159 .000
Kepuasan Kerja
.329 .089
.370 3.691
.000 Disiplin
Kerja .394
.099 .401
3.996 .000
a Dependent Variable: Kinerja Petugas Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data diolah
Peneliti menguji secara parsial signifikansi kepuasan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja petugas pengaman dengan menggunakan uji t . Besaran uji t variabel
kepuasan kerja 3,691 dan disiplin kerja 3,996 sedangkan besaran nilai tabel pada α sama dengan 5 adalah 1,995.
4.4.3.1. Pengaruh Kepuasan Kerja X
1
terhadap Kinerja Petugas Pengaman Y Berdasarkan Tabel 4.13 dan hasil penelitian terhadap 72 petugas pengaman
diperoleh keterangan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kepuasan kerja X
1
dengan kinerja petugas pengaman di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan
Y. Kriteria uji yang digunakan adalah apabila nilai t
hitung
lebih besar dari t
tabel
nilai α tertentu maka H
o
diterima dan H
a
ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh yang
Universitas Sumatera Utara
108 berarti antara variabel X
1
kepuasan kerja dengan variabel Y kinerja petugas pengaman.
Dijelaskan bahwa diperoleh nilai t
hitung
3,691 pada tingkat kepercayaan 95 atau
α = 0,025 adalah 1,995, maka variabel kepuasan kerja X
1
nilai signifikan sebesar 0,000
α 0,05 berpengaruh secara parsial terhadap kinerja petugas pengaman Y maka dapat dikatakan bahwa variabel kepuasan kerja berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja petugas pengaman di Lembaga Pemasyarakatan berarti, terdapat pengaruh antara variabel X
1
kepuasan kerja dengan variabel Y kinerja petugas pengaman.
Kepuasan kerja petugas pengaman di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan merupakan suatu sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya.
Sikap ini dicerminkan oleh suasana kerja, pimpinan, fasilitas kerja, sikap rekan kerja dan insentif. Kepuasan ini dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi
dalam dan luar pekerjaan. Hal ini akan membuat para petugas pengaman termotivasi untuk bekerja dengan optimal yang pada akhirnya tujuan Pemasyarakatan dapat
terwujud dengan tingkat efisien dan efektivitas yang tinggi. 4.4.3.2. Pengaruh Disiplin Kerja X
2
terhadap Kinerja Petugas Pengaman Y Berdasarkan Tabel 4.13 dan hasil penelitian terhadap 72 petugas pengaman
diperoleh keterangan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin kerja X
1
dengan kinerja petugas pengaman di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan
Y. Kriteria uji yang digunakan adalah apabila nilai t
hitung
lebih besar dari t
tabel
nilai α tertentu maka H
o
diterima dan H
a
ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh yang
Universitas Sumatera Utara
109 berarti antara variabel X
2
disiplin kerja dengan variabel Y kinerja petugas pengaman.
Dijelaskan bahwa hasil penelitian terhadap 72 petugas pengaman diperoleh nilai t
hitung
3,996 pada tingkat kepercayaan 95 atau α = 0,025 adalah 1,995, maka
variabel disiplin kerja X
2
nilai signifikan sebesar 0,000
α 0,05 artinya berpengaruh secara parsial terhadap kinerja petugas pengaman Y maka dapat
dikatakan bahwa variabel disiplin kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja petugas di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan, sehingga terdapat
pengaruh yang berarti antara variabel X
2
disiplin kerja dengan variabel Y kinerja petugas.
Kedisiplinan kerja petugas pengaman di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan merupakan sikap seorang petugas pengaman yang secara sukarela mentaati
semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Jadi dia akan memenuhi untuk mengarsipkan semua tugasnya dengan baik, bukan atas paksaan dan
kesediaan suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan Lembaga Pemasyarakatan baik tertulis maupun tidak.
Universitas Sumatera Utara
110
4.5. Pembahasan 4.5.1. Pengaruh Kepuasan Kerja