Pembahasan 1. Pengaruh Kepuasan Kerja
110
4.5. Pembahasan 4.5.1. Pengaruh Kepuasan Kerja
X
1
dan Disiplin verja X
2
terhadap Kinerja Petugas Pengaman Y
Berdasarkan temuan penelitian ini menunjukkan bahwa petugas pengaman dalam melaksanakan tugas dan fungsinya telah mendapatkan kepuasan kerja di
Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan. Temuan penelitian ini juga menunjukkan bahwa persepsi responden tentang kepuasan kerja petugas pengaman, paling dominan
ada pada katagori cukup puas. Hal ini mengindikasikan bahwa kepuasan kerja petugas pengaman di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan yang dicerminkan
dalam indikator suasana kerja, fasilitas dan rekan kerja belum sepenuhnya optimal. Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara kepuasan kerja X
1
dan disiplin kerja X
2
dengan kinerja petugas
pengamanan Y di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan. artinya tidak terdapat pengaruh yang berarti antara variabel X
1
kepuasan kerja dengan variabel Y kinerja Petugas. pengaruh yang terjadi dalam regresi signifikan. Hal positif terlihat dari nilai
koefisien tabel terlampir artinya ada pengaruh signifikan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen.
Hal tersebut sesuai dengan teori kepuasan yang dikemukakan dan dikembangkan oleh Adam 1963 yaitu Teori keseimbangan equity theory dalam
Mangkunegara, 2002 yang terdiri dari komponen input, outcome, comparison, dan equity in equity. Ketiga teori tersebut adalah :
Universitas Sumatera Utara
111 a.
Input adalah semua nilai yang diterima pegawai yang dapat menunjang pelaksanaan kerja, misalkan pendidikan, pengalaman, skill, usaha, peralatan
pribadi, jumlah jam kerja. b. Outcome adalah semua nilai yang diperoleh dan dirasakan pegawai, misalnya
upah, keuntungan tambahan, status simbol, pengenalan kembali, kesempatan untuk berprestasi atau mengekspresikankan diri.
c. Equity in equity dimana menurut teori ini puas atau tidak puasnya pegawai merupakan hasil dari membandingkan antara input-outcome dirinya dengan
output-outcome pegawai lain. Faktor yang membuat orang tidak puas dan faktor yang membuat orang
merasa puas, dapatlah disimpulkan bahwa walaupun kepuasan kerja petugas pengaman di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan sebagian petugas merasa tidak
puas namun demikian tugas dan tanggung jawab dari petugas pengaman tetap berjalan dengan baik. Hal ini menunjukkan adanya keseriusan petugas pengaman
untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya serta dapat menjabarkan apa yang menjadi tujuan dari Pemasyarakatan itu sendiri.
Hal ini sesuai dengan pendapat Muhaimin, 2004 dalam penelitiannya menyatakan bahwa kepuasan kerja dari pegawai dengan beberapa dimensi merupakan
sesuatu yang memberikan pengaruh positif dan signifikan dalam suatu organisasi yang dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan kearah yang lebih baik dalam rangka
pencapaian tujuan. Dan juga telah sesuai dengan penelitian yang dilakukan Parwanto 2006, hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak maupun secara parsial
Universitas Sumatera Utara
112 terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara suasana kerja, Fasilitas kerja,
pimpinan dan rekan kerja merupakan faktor kepuasan kerja yang mempunyai pengaruh paling dominan besar dibandingkan variabel lain terhadap kinerja.
Dari temuan peneliti menunjukkan bahwa rata-rata disiplin kerja petugas pengaman adalah tinggi, yang membentuk kinerja petugas pengaman di Lembaga
Pemayarakatan Klas I Medan Hal ini ditunjukkan oleh skor rata-rata responden pada dimensi disiplin kerja yang termasuk katagori tinggi.
Temuan penelitian ini yang paling dominan ada pada katagori tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa disiplin kerja pada petugas pengaman yang tercermin dalam
indikator mentaati peraturan yang berlaku dan mendapat sanksi yang tegas apabila terjadinya pelanggaran oleh petugas pengaman.
Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan organisasi dan norma-norma sosial yang berlaku Hasibuan, 2005,
Handoko 2001 menyatakan, disiplin adalah kegiatan menajemen untuk menjalankan standart-standart organisasional
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Etykawaty 2008 menyatakan adanya pengaruh yang positif dan signifikan disiplin yaitu diukur dengan
indikator patuh pada peraturan selalu ikut apel, efektif dalam bekerja pegawai menyelesaikan pekerjaan dengan cepat, dan tindakan korektif melakukan pencatatan
terhadap semua pekerjaan terhadap kinerja pegawai pemasyarakatan di Rumah Tahanan Negara Klas I Surakarta, dan peneliti Aritonang, 2005 terdapat hubungan
positif yang signifikan antara disiplin kerja guru dengan kinerjanya di semua SMP
Universitas Sumatera Utara
113 Kristen BPK PENABUR Jakarta, artinya apabila ingin meningkatkan kinerja guru
harus pula memperhatikan disiplin kerjanya yang secara nyata memberikan sumbangan yang sangat berarti.
Jika dikaitkan antara teori dan penelitian tersebut dengan hasil analisis yang terdahulu maupun analisis mengenai pengaruh kepuasan kerja dan disiplin kerja
terhadap kinerja petugas pengaman di Lembaga pemasyarakatan Klas I Medan ternyata terdapat suatu kebenaran maupun kecocokan antara empiris dengan teoritis
bahwa terdapat pengaruh yang positif antara kepuasan kerja dengan kinerja petugas pemasyarakatan Klas I Medan. Keterkaitan tersebut misalnya semua nilai yang
diterima dan dirasakan petugas pengaman yang dapat menunjang pelaksanaan kerja tentang kepuasan kerja diantaranya; suasana kerja, pimpinan, Fasilitas kerja, rekan
kerja dan insentif serta disiplin kerja diantaranya tepat waktu, loyalitas, sikap perilaku, mentaati peraturan dan sanksi yang tegas.
Selanjutnya hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja petugas pengaman di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan dilihat dari disiplin kerja
petugas pengaman sudah menunjukkan kinerja yang tinggi, dalam arti petugas pengaman sudah sepenuhnya menjalankan tugas dan fungsinya sebagai petugas
pengaman di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan. Berdasarkan temuan penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata kinerja
petugas pengaman di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan adalah ditunjukkan oleh skor rata-rata responden tentang variabel kinerja petugas pengamanan termasuk
katagori setuju.
Universitas Sumatera Utara
114 Persepsi responden tentang kinerja petugas pengaman, paling dominan ada
pada katagori setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja petugas pengaman yang dicerminkan dalam bentuk prestasi kerja, kesungguhan bertugas, kerjasama,
mengutamakan tugas serta bertindak dengan cepat, dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai petugas pengaman sudah optimal. Dengan demikian kinerja
petugas pengaman tetap berjalan, yang menunjukkan adanya keseriusan petugas pengaman untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya serta dapat
menjabarkan apa yang menjadi tujuan dari Pemasyarakatan itu sendiri. Dan lebih mengutamakan tugas dan tanggung jawab sebagai petugas pengaman agar dapat lebih
baik lagi untuk melaksanakan tugas pengaman. Hal ini dapat dikatakan telah sesuai dengan teori kinerja itu sendiri yang
menjelaskan bahwa kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawanpegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dengan demikian kinerja merupakan kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu
kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan Mangkunegara, 2002. Asad, 2003 memberikan batasan
kinerja sebagai kesuksesan seseorang dalam melaksanakan pekerjaan, Atas dasar pendapat tersebut Asad menyimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil yang dicapai
seseorang menurut ukuran yang berlaku terhadap pekerjaan yang bersangkutan.
Universitas Sumatera Utara
115 Menurut Ghozali 2005 Untuk dapat menentukan variabel bebas yang paling
mempengaruhi nilai dependen variabel dalam suatu model regresi linier dan tidak ada multikolonieritas antar variabel independent digunakan standardized beta coefficient.
Secara keseluruhan pengaruh variabel independen terhadap variabel kinerja petugas pengaman di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan ternyata variabel
disiplin kerja lebih besar pengaruhnya terhadap variabel kinerja petugas. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai standardized beta coefficient yang menunjukkan bahwa
variabel disiplin kerja memiliki nilai yang paling tinggi yaitu sebesar 0,401, sedangkan kepuasan kerja sebesar 0,370.
Sikap dan perilaku dalam disiplin kerja petugas pengaman ditandai oleh berbagai inisiatif, kemauan, dan kehendak untuk mentaati peraturan. Artinya, petugas
pengaman yang dikatakan mempunyai disiplin yang tinggi tidak semata-mata patuh dan taat terhadap peraturan secara kaku dan mati, tetapi juga mempunyai kehendak
niat untuk menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan yang berlaku di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan.
Universitas Sumatera Utara
116