adalah lansia yang berada di wilayah Posbindu Cempaka, kelurahan Cempaka Putih, Ciputat. Teknik pengambilan sampel ini menggunakan teknik purposive
sampling dimana sampel yang diambil adalah yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang telah di tentukan peneliti sampai jumlah yang diperlukan terpenuhi,
yaitu: a. Kriteria Inklusi
1 Berusia ≥ 60 tahun
2 Merupakan lansia yang berada di wilayah Posbindu Cempaka, kelurahan Cempaka Putih, Ciputat
3 Bersedia menjadi responden 4 Bisa berbahasa Indonesia
5 Kooperatif b. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah lansia yang memiliki gangguan pendengaran total dan dementia.
3. Besar Sampel
Rumus Slovin untuk menentukan ukuran sampel minimal n jika diketahui ukuran populasi N pada taraf signifikansi α adalah:
n = N 1+Nα
2
n = 88 1+88 0.05
2
n = 88 1,22
n = 72,13 = 72 sampel
Keterangan : n = jumlah sampel yang dibutuhkan
N = jumlah populasi α = taraf signifikan 0,05 5
D. Pengumpulan Data
1. Metode dan Instrumen
Sebelum melakukan pengambilan data, peneliti mengajukan izin terlebih dahulu ke ketua kader Posbindu Cempaka, kelurahan Cempaka Putih, Ciputat.
Peneliti selanjutnya meminta daftar lansia yang tinggal di wilayah posbindu tersebut, lalu menyeleksi calon responden sesuai kriteria yang telah dibuat
peneliti.
Setelah mendapatkan responden sesuai dengan kriteria yang telah di tentukan, peneliti melakukan pendekatan dengan mendatangi calon respoden satu persatu
secara individu dan menjelaskan tentang penelitian yang akan di laksanakan, dan meminta izin kesediannya untuk menjadi responden. Jika calon responden
bersedia, responden di minta untuk menandatangani surat permohonan.
Peneliti menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian untuk memperoleh data dari responden. Kuesioner ini telah di susun secara struktural
dan berdasarkan teori dan berisi pernyataan-pernyatan yang harus dijawab oleh responden. Peneliti meminta bantuan kepada orang lain untuk membantu
membacakan kuesioner, yang sebelumnya telah dilakukan pelatihan agar yang dikatakan peneliti dan yang membantu peneliti sama. Peneliti dan pembantu
peneliti membacakan kuesioner, dan responden tinggal menjawab lalu peneliti dan
pembantu peneliti mencheklist dilembar kuesioner. Setelah itu peneliti dan pembantu peneliti memeriksa kembali lembar kuesioner.
2. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
kuesioner yaitu pengambilan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan-pernyataan kepada responden dengan harapan responden memberikan
jawaban atas daftar pertanyaan tersebut.
Kuesioner ini dibagi menjadi 4 bagian yakni kuesioner data demografi, kuesioner pengetahuan lansia tentang konsumsi obat yang aman bagi lansia,
kuesioner sikap lansia terhadap konsumsi obat yang aman bagi lansia, dan perilaku minum obat lansia.
a. Kuesioner data demografi Tentang biodata responden yakni data lansia meliputi umur, pendidikan
terakhir, pekerjaan, dan penyakit atau keluhan yang sering diderita, jenis obat yang sering dikonsumsi, cara mendapatkan obat.
b. Kuesioner pengetahuan lansia tentang konsumsi obat yang aman Kuesioner ini menggunakan skala Guttman, dimana skala ini menginginkan
tipe jawaban tegas seperti jawaban benar-salah, ya-tidak, pernah-tidak pernah, positif-negatif, tinggi-rendah, baik-buruk, dan seterusnya Djaali dan Muljono,
2007. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tipe jawaban benar-salah untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan lansia tentang konsumsi obat
yang aman bagi lansia. Kuesioner ini dibuat dalam bentuk daftar ckecklist dan total pernyataan berjumlah 15 pernyataan, dengan semua pernyataan positif.
Tabel 4.1 Kuesioner Pengetahuan No. Item pengetahuan
No. Pertanyaan
1. Obat yang diminum
1 2.
Tujuan minum obat 2
3. Dosis
3 4.
Waktu pemberian 4, 8
5. Cara pemberian
5 6.
Efek samping yang mungkin timbul 6
7. Tindak lanjut
7 Kategori pengetahuan lansia tentang konsumsi obat yang aman dibagi
menjadi dua kategori yakni Baik dan Kurang Baik. Pengkategorian pengetahuan ini menggunakan nilai median dikarenakan data pengetahuan
tidak berdistribusi normal. Nilai median diperoleh dengan bantuan softwere komputer yakni Statistical Package for Social Science SPSS versi 20
sehingga nilai median pengetahuan lansia tentang konsumsi obat yang aman adalah 7, maka dapat disimpulkan bahwa :
1 Baik apabila nilai jawaban yang benar ≥ 7 dan
2 Kurang baik apabila nilai jawaban yang benar 7. Pengetahuan yang baik dalam konsumsi obat yang aman adalah lansia
yang mengetahui obat apa saja yang akan diminum, mengetahui tujuan meminum obat tersebut, mengetahui dosis obat yang diminum, mengetahui
waktu minum obat, mengetahui cara pemberian obatnya, mengetahui efek samping obat yang mungkin timbul, dan mengetahui tindak lanjut bila sakit
berlanjut.
c. Kuesinoner sikap lansia terhadap konsumsi obat yang aman Kuesioner ini menggunakan skala Likert dengan 4 pilihan, Sangat Setuju SS
dinilai 4, Setuju S dinilai 3, Tidak Setuju TS dinilai 2, dan Sangat Tidak Setuju STS dinilai 1. Kuesioner ini dibuat dalam bentuk daftar checklist dan
terdiri dari 12 pernyataan, dengan semua pernyataan positif.
Tabel 4.2 Kuesioner Sikap No. Item sikap
No. Pertanyaan
1. Benar obat
1, 5 2.
Benar dosis 2, 6
3. Benar cara pemberian
3, 7 4.
Benar waktu 4, 8
Kategori sikap lansia terhadap konsumsi obat yang aman dibagi menjadi dua kategori yakni Baik dan Kurang Baik. Pengkategorian sikap ini
menggunakan nilai median dikarenakan data sikap tidak berdistribusi normal. Nilai median diperoleh dengan bantuan softwere komputer yakni Statistical
Package for Social Science SPSS versi 20 sehingga nilai median sikap lansia terhadap konsumsi obat yang aman adalah 28, maka dapat disimpulkan
bahwa: 1 Baik apabila nilai jawaban yang benar
≥ 28 dan
2 Kurang baik apabila nilai jawaban yang benar 28. Sikap lansia yang baik dalam konsumsi obat yang aman adalah sikap
lansia yang benar nama obat yang akan diminum, minum obat sesuai dosis yang dianjurkan, benar cara pemberian obat, dan benar waktu pemberian obat.
d. Kuesioner perilaku lansia terhadap minum obat Kuesioner ini pula menggunakan skala Likert dengan 4 pilihan, Selalu dinilai
4, Kadang-kadang dinilai 3, Jarang dinilai 2, dan Tidak pernah dinilai 1 . Kuesioner ini dibuat dalam bentuk daftar checklist dan terdiri dari 15
penyataan, dengan pernyataan positif nomor 3.
Tabel 4.3 Kuesioner Perilaku No. Item perilaku
No. Pertanyaan
1. Polifarmasi
1, 6 2.
Meresepkan obat sendiri self-prescribing of medication
2
3. Obat yang dijual bebas
3 4.
Penggunaan obat yang salah misuse 4, 7
5. Ketidakpatuhan noncompliance
5, 8 Kategori perilaku lansia dalam minum obat dibagi menjadi dua kategori
yakni Baik dan Kurang Baik. Pengkategorian perilaku ini menggunakan nilai median dikarenakan data perilaku tidak berdistribusi normal. Nilai median
diperoleh dengan bantuan softwere komputer yakni Statistical Package for Social Science SPSS versi 20 sehingga nilai median perilaku lansia dalam
minum obat adalah 24, maka dapat disimpulkan bahwa: 1 Baik apabila nilai jawaban yang benar
≥ 24 dan
2 Kurang baik apabila nilai jawaban yang benar 24. Perilaku lansia yang baik dalam minum obat adalah jumlah obat yang
diminum tidak lebih dari 3 macam obat, tidak meresepkan obat sendiri saat
membeli obat di apotik, tidak membeli obat yang dijual bebas, dosis obat tidak berlebihan atau tidak mengurangi dosis, dan patuh terhadap pengobatan.
3. Uji Instrumen
Alat ukur atau instrumen penelitian yang dapat diterima sesuai standar adalah alat ukur yang telah melalui uji validitas dan reabilitas data. Validitas adalah suatu
indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur Notoatmodjo, 2010. Menurut Arikunto 2010 mengatakan bahwa sebuah
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas yang
digunakan pada penelitian ini menggunakan rumus Pearson Product Moment.
Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan sehingga bila dilakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang
sama maka hasil pengukuran itu tetap konsisten Notoatmodjo, 2010. Teknik uji
reliabilitas ini menggunakan rumus Spearman-Brown, kemudian hasil yang diperoleh disesuaikan dengan tabel r product moment. Suatu instrumen dikatakan
reliabel apabila r
11
r tabel dan apabila r
11
r tabel dikatakan tidak reliabel Hidayat, 2008.
Uji validitas dan reliabilitas kuesioner penelitian ini dilakukan pada tanggal 29 Oktober
– 4 November 2012 di RW 01, Kelurahan Cempaka Putih Ciputat dengan melibatkan 30 responden, dikarenakan wilayah tersebut memiliki karakteristik
yang sama dengan sampel di Posbindu Cempaka, RW 06, Kelurahan Cempaka
Putih Ciputat dan memenuhi kriteria inklusi serta eksklusi pada penelitian ini.
Uji validitas ini digunakan untuk menguji kuesioner pengetahuan lansia tentang pengobatan yang aman, kuesioner sikap kepercayaan lansia dalam
konsumsi obat dan kuesioner perilaku lansia dalam minum obat yang aman. Pada kuesioner pengetahuan lansia tentang pengobatan yang aman dari 8 pertanyaan
terdapat 1 pertanyaan yang tidak valid dikarenakan nilai r
hitung
r
tabel
yakni pertanyaan nomor 3 r
hitung
= -0,182 0,361. Pada kuesioner sikap kepercayaan lansia dalam konsumsi obat semua pertanyaan valid dengan 8 pertanyaan
dikarenakan nilai r
hitung
r
tabel.
Pada kuesioner perilaku lansia dalam minum obat yang aman dari 8 pertanyaan terdapat 3 pertanyaan yang tidak valid, yakni
pertanyaan nomor 1 r
hitung
= 0,253 0,361, nomor 5 r
hitung
= 0,250 0,361, dan nomor 8 r
hitung
= 0,058 0,361. Beberapa pertanyaan yang tidak valid tersebut akan didrop atau dihapuskan
dikarenakan tidak mengurangi indikator yang akan diukur dan telah terwakilkan oleh beberapa pertanyaan yang valid dan pertanyaan yang valid akan ditetapkan
untuk dipakai Djaali dan Muljono, 2007 dan yang lainnya akan diganti dengan pertanyaan lain yang sama tujuannya. Kuesioner yang diganti adalah B3, D1, dan
D8 sedangkan untuk D5 dihapuskan.
Hasil uji reliabilitas kuesioner penelitian ini dilihat dari nilai Alpha Cronbach sebesar 0,854. Nilai tersebut menunjukkan r
alpha
r
tabel
berarti pertanyaan yang
berada dalam kuesioner pada masing-masing variabel ini dapat dikatakan reliabel.
E. Pengolahan Data
Penelitian ini menggunakan media elektonik komputer dalam proses pengolahan datanya. Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data dengan komputer dalam
Hidayat2003 dan Notoatmodjo 2002 adalah sebagai berikut :
1. Editing Editing adalah kegiatan untuk pengecekan atau perbaikan isian formulir atau
kuesioner. Editing penyuntingan ini dilakukan terlebih dahulu setelah penyebaran kuesioner untuk melihat apakah jawaban sudah lengkap atau belum.
Apabila ada jawaban-jawaban yang belum lengkap, jika memungkinkan dilakukan pengambilan data ulang untuk melengkapi jawaban-jawaban tersebut. Tetapi
apabila tidak memungkinkan, maka pertanyaan yang jawabannya tidak lengkap tersebut tidak diolah atau dimasukkan dalam
pengolahan “data missing”. 2. Coding
Coding atau pengkodean adalah kegiatan mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Misalnya 1 = laki-laki, 2 = perempuan.
Kegiatan ini dilakukan apabila semua kuesioner sudah diedit atau disunting. 3. Data entry atau Processing
Data entry adalah kegiatan memasukkan data jawaban-jawaban dari masing- masing responden yang dalam bentuk “kode” angka atau huruf ke dalam
program atau “software” komputer. Paket program komputer yang digunakan pada penelitian ini adalah paket program SPSS for Window.
4. Cleaning atau Pembersihan Data Cleaning adalah kegiatan mengecek kembali untuk melihat kemungkinan-
kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya, yang kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. Cara yang
dilakukan dalam proses ini adalah membuat distribusi frekuensi masing-masing variabel untuk mengetahui adanya data yang hilang missing dan mendeteksi
apakah data yang dimasukkan benar atau salah.
F. Analisis Data
1. Analisis univariat
Analisis univariat merupakan analisis tiap variabel yang dinyatakan dengan menggambarkan dan meringkas data dengan cara ilmiah dalam bentuk tabel atau
grafik Setiadi, 2007. Analisis ini bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian Notoatmodjo, 2010.
Data univariat yang dianalisis pada penelitian ini adalah data demografi, pengetahuan lansia tentang konsumsi obat yang aman bagi lansia, sikap lansia
dalam konsumsi obat yang aman bagi lansia dan perilaku minum obat, yang dihasilkan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase dari setiap
variabelnya.
2. Analisis bivariat
Analisis bivariat merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yang bersangkutan variabel independen dan
variabel dependen. Analisis bivariat ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap lansia tentang konsumsi obat yang aman bagi lansia
variabel independen terhadap perilaku minum obat variabel dependen. Teknik yang digunakan untuk analisis bivariat ini adalah uji Chi Square pada
5 dengan derajat kepercayaan 95, sehingga jika nilai p 0.05, berarti perhitungan
statistik bermakna signifikan atau menunjukkan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Pada program SPSS apabila tabel yang
digunakan 2x2 dan tidak ada nilai E 5, maka uji yang dipakai adalah ”continuity
correction α” untuk memberikan kesimpulan perhitungannya dan jika ada nilai
E 5 menggunakan likelihood ratio digunakan untuk analisis stratifikasi dan untuk mengetahui hubungan linear dua variabel katagorik Amran, 2012.
Uji chi square di atas hanya dapat melihat ada perbedaan proporsi antar kelompok. Untuk melihat derajat hubungan maka dipakai ukuran nilai Odds Ratio
ORkarena desain penelitian ini adalah cross sectional Amran, 2012. Pengujian tes hipotesis terhadap nilai OR dengan cara menentukan confidence interval.
Interpretasi OR bila nilai dalam Chandra 2009 : OR = 1, diperkirakan tidak ada asosiasi antara faktor risiko dan penyakit
OR 1, diperkirakan terdapat asosiasi positif antara faktor risiko dan penyakit OR 1, diperkirakan terdapat asosiasi negatif antara faktor risiko dan penyakit
G. Etika Penelitian
Etika penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan sebuah penelitian mengingat penelitian keperawatan akan berhubungan langsung dengan
manusia, maka segi etika penulisan harus diperhatikan karena manusia mempunyai
hak asasi dalam penelitian Hidayat,2003.
Masalah dalam etika keperawatan dalam Hidayat 2003 meliputi:
1. Lembar Persetujuan informed consent
Merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan informed consent. Informed consent
tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Pemberian lembar ini agar subyek bersedia,
mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika responden tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak mereka.