Identifikasi Variabel Hasil Uji Coba Alat Ukur

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian menjadi faktor yang menentukan berjalannya suatu penelitian dengan baik. Karena metode penelitian sangat berpengaruh terhadap cara pengumpulan, analisa serta pengambilan keputusan yang benar dalam penelitian Hadi, 2000. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian dengan metode kuantitatif menekankan fungsi numerikal sebagai alat untuk mengambil kesimpulan yang dapat digenaralisasikan terhadap sebuah populasi. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian komparasi atau perbandingan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan kontrol diri antara remaja yang berasal dari keluarga utuh dengan keluarga bercerai. Penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya, karena itu peneliti akan melihat perbedaan secara langsung dan meilihat kelompok mana yang memiliki kontrol diri yang lebih tinggi.

A. Identifikasi Variabel

Identifikasi variabel penelitian merupakan langkah penetapan variabel- variabel utama yang menjadi fokus dalam penelitian serta penentuan fungsinya masing-masing Azwar, 2013. Penelitian ini melibatkan dua variabel, yaitu: 1. Kontrol diri remaja sebagai variabel tergantung dependent variable. 2. Struktur keluarga utuh atau bercerai sebagai variabel bebas independet variable 31 Universitas Sumatera Utara

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel yang dapat diamati. Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kontrol Diri Remaja

Kontrol diri remaja adalah kemampuan remaja untuk mengatur dan membatasi diri sendiri yang ditunjukkan melalui beberapa kemampuan, seperti mampu mengatur pelaksanaan, memodifikasi perilaku, berpikir secara netral atau memikirkan dampak positif suatu keadaan untuk mengurangi stres, mampu mengatur informasi yang diterima, mampu melakukan penilaian, serta kemampuan dalam menentukan pilihan. Kontrol diri diukur dengan menggunakan skala yang disusun oleh peneliti berdasarkan tiga aspek kontrol diri yang dikemukakan oleh Averill dalam Ghufron Risnawati, 2011, yaitu kontrol perilaku, kontrol kognitif dan kontrol keputusan. Semakin tinggi skor yang dimiliki oleh subjek, maka semakin tinggi pula tingkat kontrol subjek tersebut. Sedangkan semakin rendah skor subjek pada skala kontrol diri, maka semakin rendah pula kontrol diri subjek tersebut.

2. Struktur Keluarga

Struktur keluarga adalah susunan anggota dalam suatu keluarga. Peneliti dapat mengetahui struktur keluarga subjek berdasarkan biodata subjek yang berhubungan dengan struktur keluarga. Struktur keluarga dalam penelitian ini adalah : Universitas Sumatera Utara a. Keluarga Utuh Keluarga utuh merupakan suatu keluarga yang didalamnya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang mana anak tinggal bersama dengan kedua orangtua biologisnya. b. Keluarga Bercerai Keluarga bercerai adalah keluarga yang di dalamnya terjadi perpisahan diantara kedua orangtua secara hukum maupun dengan diam-diam, atau salah satu isteri suami meninggalkan keluarga yang mengakibatkan anak tinggal dengan salah satu orangtua biologisnya. Struktur keluarga bercerai adalah keluarga yang di dalamnya terdapat ayah dan anak saja atau ibu dan anak saja. Faktor lama bercerai dalam hal ini tidak terlalu difokuskan karena peneliti lebih fokus pada dampak struktur yang utuh dan bercerai.

C. Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama atau seluruh kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian Azwar, 2013. Populasi yang akan dikenai generalisasi pada penelitian ini adalah dua kelompok anak remaja yakni remaja yang berasal dari keluarga utuh dan remaja yang berasal dari keluarga bercerai. Remaja yang dimaksud adalah remaja awal dengan usia 12-15 tahun tahun di kota medan Santrock, 2003. Universitas Sumatera Utara Karakteristik subjek secara umum dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Remaja awal berusia 12-15, pada masa remaja awal kontrol diri sangat diperlukan karena pada masa ini remaja diharapkan sudah dapat menentukan dan memutuskan serta memanajemen beberapa hal terkait dengan apa yang baik dan tidak baik untuk dilakukan. Selain itu, struktur keluarga yang utuh dan bercerai pada umumnya menimbulkan dampak yang lebih berbahaya pada masa remaja. b. Tinggal di Kota Medan Selain karakteristik secara umum, terdapat juga karakteristik secara khusus yang didasarkan pada populasi yang berbeda. Populasi dalam penelitian ini terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok remaja yang berasal dari keluarga utuh dan kelompok remaja yang berasal dari keluarga bercerai. Berikut ini adalah karakteristik kedua populasi. a. Karakteristik populasi remaja yang berasal dari keluarga utuh Remaja tinggal bersama dengan kedua orangtua biologisnya

b. Karakteristik populasi remaja yang berasal dari keluarga bercerai

Remaja yang memiliki orangtua bercerai, baik legal secara hukum maupun ditinggal oleh salah satu orangtua yang mengakibatkan ayah dan ibu berpisah. Remaja tinggal bersama salah satu orangtua biologis, baik hanya dengan ayah maupun hanya dengan ibu. Universitas Sumatera Utara

2. Sampel

Sampel merupakan bagian tertentu yang diambil dari suatu populasi dan diteliti secara rinci Hadi, 2000. Sampel dalam penelitian ini adalah 104 anak remaja. 52 remaja yang berasal dari keluarga utuh dan 52 remaja yang berasal dari keluarga bercerai. Dari segi jenis kelamin, peneliti menggunakan laki-laki dan perempuan seperti yang dijelaskan di bagian tinjauan pustaka bahwa dampak perceraian sama besarnya baik pada anak laki-laki maupun perempuan.

3. Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu, dalam jumlah yang sesuai dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar dapat diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili populasi Hadi, 2000. Teknik pengambailan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan purpossive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan karena faktor kesesuaian subjek dengan karakteristik populasi yang telah ditentukan sebelumnya.

D. Metode Pengumpulan Data

1. Kontrol Diri

Metode pengumpulan data dimaksudkan untuk mengetahui fakta tentang variabel yang akan diteliti. Metode yang digunakan dalam penelitian Universitas Sumatera Utara ini adalah metode pengambilan data dengan menggunakan skala. Skala yaitu suatu metode pengumpulan data yang menggunakan daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh subjek secara tertulis Hadi,2000.Skala kontrol diri menggunakan model skala likert, yang meletakkan respon subjek ke dalam garis kontinum. Skala kontrol diri disusun berdasarkan aspek-aspek kontrol diri yang dikemukakan oleh Averill dalam ghufron, 2011. Terdapat 3 aspek kontrol diri yang akan diukur dengan menggunakan skala. Setiap aspek memiliki jumlah sub aspek yang berbeda. Kontrol perilaku memiliki 2 sub aspek, kontrol kognitif memiliki 2 subaspek dan kontrol keputusan hanya memiliki satu sub aspek. Setiap subaspek memiliki jumlah indikator perilaku yang berbeda. Aitem yang peneliti susun didasarkan pada indikator perilaku. Setiap indikator perilaku masing-masing didukung oleh 4-5 aitem. Hal ini sesuai dengan apa yang Azwar 2013 nyatakan, bahwa setiap indikator perilaku sebaiknya tidak hanya didukung oleh satu aitem saja. Jumlah aitem dari masing-masing indikator juga tidak harus sama. Setiap aspek dalam skala ini disusun berdasarkan aitem favourable dan unfavourable. Peneliti menggunakan 5 pilihan jawaban untuk setiap aitemnya dengan rincian sebagai berikut: Sangat Sesuai SS: apabila subjek merasa pernyataan sangat sesuai dengan dirinya Sesuai S: apabila subjek merasa bahwa pernyataan sesuai dengan dirinya Netral N: apabila subjek merasa pernyataan berada di antara sesuai dan tidak sesuai dengan dirinya Universitas Sumatera Utara Tidak Sesuai TS: apabila Subjek merasa bahwa pernyataan tidak sesuai dengan dirinya Sangat Tidak Sesuai STS: apabila subjek merasa bahwa pernyataan sangat tidak sesuai dengan dirinya. Respon yang menyatakan kesesuaian dipilih sebagai format respon karena istilah ‘sesuai’ digunakan untuk mengukur perilaku, sikap, dan pemikiran yang didasarkan pada keadaan diri subjek, bukan didasarkan pada keadaan di luar diri aspek Azwar, 2013. Penilaian bergerak dari 0 sampai 4 untuk aitem-aitem yang favorable dengan rincian 4=SS, 3=S, 2=N, 1=TS, 0=STS. Sedangkan untuk aitem unfavorablebergerak dari 4 sampai 0 dengan rincian 0=SS, 1=S, 2=N, 3=TS, 4=STS. Semakin tinggi skor yang diperoleh remaja dalam Skala Kontrol diri maka semakin tinggi pula kontrol dirinya dan semakin rendah skor yang diperoleh dalam Skala Kontrol Diri, maka semakin rendah kontrol diri remaja tersebut. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1. Blue Print Skala Kontrol Diri Sebelum Uji Coba Aspek Sub Aspek Indikator Aitem J A Fav Unfav Kontrol Perilaku Mengatur pelaksanaan Mengerjakan sendiri hal yang dapat dikerjakan secara mandiri 1, 30, 40 11, 20 5 10,2 Meminta bantuan orang lain kerika tidak mampu mengerjakan suatu tugas secara mandiri 31 2, 12, 21, 41 5 10,2 Memodifikasi perilaku Mampu mencegah atau menjauhkan diri sendiri agar tidak terlibat dengan mengaruh buruk dari lingkungan 3, 22 13, 32, 42 5 10,2 Mampu membatasi diri untuk tidak terlibat dengan hal-hal negatif di lingkungan 4, 33 14, 23, 43 5 10,2 Mampu menghentikan perilaku yang bersifat buruk atau negatif 24, 34 5, 44 4 8,16 Mampu menunda keinginan 35, 45 6, 15, 25 5 10,2 Kontrol Kognitif Mengatur informasi Melakukan pertimbangan secara kognitif berdasarkan informasi yang telah diketahui sebagai bentuk antisipasi 7, 26, 46 16, 36 5 10,2 Penilaian Menilai suatu hal berdasarkan baik buruknya suatu situasi 8, 17, 27, 37 47 5 10,2 Berpikir secara netral atau positif terhadap suatu kejadian atau peristiwa 9, 38, 48 18, 28 5 10,2 Kontrol Keputusan Memilih hasil Memilih hasil yang tidak bertentangan dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat 10, 19, 29, 39 49 5 10,2 Jumlah 49 100 Keterangan: Fav : Favorable Unfaf : Unfavorable JA : Jumlah Aitem : Persentase Universitas Sumatera Utara

E. Uji Coba Alat Ukur

Skala psikologi merupakan alat ukur yang mengukur indikator perilaku. Artinya atribut psikologi tidak dapar diukur secara langsung karena sifatnya yang abstrak. Dalam artian apa yang akan diukur bersifat tidak pasti karena itu dibutuhkan validitas dan reliabilitas untuk menghindari kesalahan saat melakukan pengukuran. Karena itu juga dibutuhkan pengujian terhadap skala yang telah dibuat Azwar, 2013. Pengujian skala kontrol diri yang menjadi alat ukur dalam hal ini mencakup uji validitas, reliabilitas dan uji daya beda aitem.

1. Uji Validitas Alat Ukur

Validitas merupakan suatu hal yang penting yang harus dimiliki oleh skala psikologi sebagai alat ukur. Uji validitas bertujuan untuk melihat apakah alat ukur benar-benar mengukur apa hendak diukur yang dalam hal ini adalah alat ukur kontrol diri remaja Azwar, 2013. Dengan kata lain, alat ukur tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur bukan mengukur bagian atribut lainnya. Ketika alat ukur dipandang mampu mengukur apa yang hendak diukur maka dapat disimpulkan validitas dari alat ukur tersebut baik. Terdapat beberapa jenis validitas, dan validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi content validity Azwar, 2013. Validitas ini menggunakan expert judgement yang menjadi penilai kesesuaian aitem dengan indikator perilaku sesuai dengan tinjauan pustaka yang digunakan.

2. Uji Reliabilitas Alat Ukur

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi hasil pengukuran ketika penilaian diulang pada individu atau kelompok dalam Universitas Sumatera Utara waktu yangberbeda Osterlind, 2010. Alat ukur yang reliabel akan menghasilkan data atau skor yang konsisten dan terpercaya. Uji reliabilitas alat ukur menggunakan teknik reliabilitas Alpha Cronbach. reliabilitas memiliki rentang nilai mulai dari 0-1. Semakin reliabilitas mendekati angka 1, maka semakin baik reliablitas alat ukur tersebut. Begitu juga sebaliknya, semakin reliabilitas mendekati angka 0, maka akan semakin rendah reliabilitas alat ukur tersebut Azwar, 2013. Reliabilitas dalam penelitian ini akan diukur dan diolah dengan menggunakan program SPSS for Windows 17.0 version.

3. Uji Beda Aitem

Uji beda aitem bertujuan untuk melihat sejauh mana aitem dapat membedakan individu satu dengan individu lainnya Azwar, 2013. Dibedakan berdasarkan apakah seseorang tersebut sesuai dengan atribut yang hendak diukur atau tidak sesuai. Nilai batas minimal untuk uji beda atitem yang peneliti gunakan adalah minimal 0.30. Hal ini dikarenakan aitem dengan nilai beda sama atau lebih besar dari 0.30 dipandang cukup memuaskan begitu juga sebaliknya. Namun jika banyak aitem yang terbuang dapat dipertimbangkan untuk menurunkan nilai minimal menjadi 0.275.

F. Hasil Uji Coba Alat Ukur

Uji coba alat ukur dalam penelitian ini dilakukan mulai tanggal 11-17 Juni 2015. Uji coba dilakukan kepada 78 remaja awal berusia 12-15 tahun yang tinggal di Kota Medan. Jumlah subjek yang dikenai uji coba sudah cukup baik yaitu di Universitas Sumatera Utara atas 20 orang Azwar, 2013. Setelah data terkumpul peneliti mengolah data uji coba untuk melihat validitas, reliabilitas dan daya beda aitem skala kontrol diri. Uji coba menggunakan program SPSS 17.0 version for windows. Nilai koefisien korelasi yang peneliti gunakan minimal 0,275 rix ≥ 0,275 Azwar, 2013. Tabel 3.2. Distribusi Aitem-aitem Hasil Uji Coba Skala Kontrol Diri Aspek Sub Aspek Indikator Aitem J A Fav Unfav Kontrol Perilaku Mengatur pelaksanaan Mengerjakan sendiri hal yang dapat dikerjakan secara mandiri 1, 30, 40 11, 20 4 12,9 Meminta bantuan orang lain kerika tidak mampu mengerjakan suatu tugas secara mandiri 31 2, 12, 21, 41 4 12,9 Memodifikasi perilaku Mampu mencegah atau menjauhkan diri sendiri agar tidak terlibat dengan mengaruh buruk dari lingkungan 3, 22 13, 32, 42 2 6,4 Mampu membatasi diri untuk tidak terlibat dengan hal-hal negatif di lingkungan 4, 33 14 , 23, 43 2 6,4 Mampu menghentikan perilaku yang bersifat buruk atau negatif 24, 34 5, 44 4 12,9 Mampu menunda keinginan 35, 45 6, 15, 25 3 9,7 Kontrol Kognitif Mengatur informasi Melakukan pertimbangan secara kognitif berdasarkan informasi yang telah diketahui sebagai bentuk antisipasi 7, 26, 46 16, 36 3 9,7 Penilaian Menilai suatu hal berdasarkan baik buruknya suatu situasi 8, 17, 27, 37 47 2 6,4 Berpikir secara netral atau positif terhadap suatu kejadian atau peristiwa 9, 38, 48 18, 28 3 9,7 Kontrol Keputusan Memilih hasil Memilih hasil yang tidak bertentangan dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat 10, 19, 29, 39 49 4 12,9 Jumlah 31 100 Universitas Sumatera Utara Jika peneliti menggunakan nilai koefisien korelasi 0.3 maka jumlah aitem yang lolos hanya 26 aitem. Jumlah ini dipandang terlalu sedikit. Atas dasar pertimbangan tersebut peneliti memutuskan untuk menggunakan aitem yang nilai koefisien korelasinya mendekati 0.30. Aitem yang dimasukkan kembali disesuaikan dengan kebutuhan indikator yang masih kekurangan aitem. Hal ini dapat dibenarkan seperti apa yang Azwar 2013 nyatakan, bahwa nilai koefisien korelasi dapat diturunkan menjadi 0.275. Karena nilai sudah diturunkan maka jumlah aitem yang peneliti gunakan dalam pengambilan data menjadi 31 aitem, yang masing-masing indikator perilaku diwakili oleh 2-4 aitem. Uji reliabilitas dari skala kontrol diri, menunjukkan nilai koefisien alpha sebesar 0,875. Koefisien korelasi aitem berkisar antara 0,275 –0,634. Skala kontrol diri selanjutnya diperbaiki dan diubah urutan aitemnya. Hal ini dilakukan karena 16 aitem yang gugur dan tidak dapat digunakan kembali. Blue print skala kontrol diri yang akan digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3 Blue Print Skala Kontrol Diri Setelah Uji Coba Aspek Sub Aspek Indikator Aitem J A Fav Unfav Kontrol Perilaku Mengatur pelaksanaan Mengerjakan sendiri hal yang dapat dikerjakan secara mandiri 1, 30 11, 20 4 12,9 Meminta bantuan orang lain kerika tidak mampu mengerjakan suatu tugas secara mandiri 31 2, 12, 21 4 12,9 Memodifikasi perilaku Mampu mencegah atau menjauhkan diri sendiri agar tidak terlibat dengan mengaruh buruk dari lingkungan 3 32 2 6,4 Mampu membatasi diri untuk tidak terlibat dengan hal-hal negatif di lingkungan 4, 33 - 2 6,4 Mampu menghentikan perilaku yang bersifat buruk atau negatif 24, 34 5, 44 4 12,9 Mampu menunda keinginan 35, 45 15 3 9,7 Kontrol Kognitif Mengatur informasi Melakukan pertimbangan secara kognitif berdasarkan informasi yang telah diketahui sebagai bentuk antisipasi 7, 46 16 3 9,7 Penilaian Menilai suatu hal berdasarkan baik buruknya suatu situasi 17, 27 - 2 6,4 Berpikir secara netral atau positif terhadap suatu kejadian atau peristiwa 9, 48 18 3 9,7 Kontrol Keputusan Memilih hasil Memilih hasil yang tidak bertentangan dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat 10, 29, 39 49 4 12,9 Jumlah 31 100

G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian