Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji levene-test untuk uji homogenitas, maka diketahui bahwa nilai p adalah 0,220 yang
berarti bahwa nilai p α, sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel dalam hal ini bersifat homogen.
2. Hasil Uji Analisa Data
a. Perbedaan Kontrol Diri pada Remaja yang Berasal dari Keluarga
Utuh dan Bercerai
Hasil utama yang diharapkan dari penelitian ini adalah melihat ada atau tidaknya perbedaan kontrol diri pada remaja yang berasal dari
keluarga utuh dan bercerai. Pengujian hipotesa ini menggunakan independent sample t-test dengan taraf signifikansi sebesar 95. Hipotesa
alternatif akan diterima jika nilai p 0,05. Hasil Uji Independent Sample t-Test menunjukkan nilai p
α yang mana nilai p yang dihasilkan adalah 0,003. 0,003 0,05, sehingga dalam
hal ini hipotesa alternatif diterima dan hipotesa nol ditolak. Kesimpulannya dalah terdapat perbedaan kontrol diri pada remaja yang
berasal dari keluarga utuh dan keluarga bercerai. Perbedaan nilai antara dua kelompok subjek juga dapat dilihat pada
Mean dari masing-masing kelompok sebagai berikut.
Tabel 4.4 Perbandingan Nilai Mean Subjek N
Mean Std.
Deviation Sd. Error
Mean Keluarga utuh
52 95,17
11,351 1,574
Keluarga Bercerai
52 87,40
14,183 1,967
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.4, maka dapat diketahui bahwa nilai mean pada subjek yang berasal dari keluarga utuh sebesar 95,17, sedangkan
subjek dari keluarga utuh memiliki nilai mean sebesar 87,40. Nilai mean dari subjek remaja yang berasal dari keluarga utuh lebih tinggi jika
dibandingkan dengan mean pada subjek yang berasal dari keluarga bercerai. Sehingga diketahui bahwa kontrol diri pada remaja dari keluarga
utuh lebih tinggi dari pada kontrol diri remaja dari keluarga bercerai. Berdasarkan tabel 4.4, maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan
kontrol diri pada remaja yang berasal dari keluarga utuh dan keluarga bercerai.
b. Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Kontrol Diri
Hasil perhitungan mean empirik dan hipotetik kontrol diri remaja yang berasal dari keluarga utuh dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.5. Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Kontrol Diri Subjek
Struktur keluarga
Nilai Empirik Nilai Hipotetik
Min Maks Rata-
rata SD
Min Maks Rata- rata
SD Kontrol diri
remaja dari
keluarga utuh 56
122 95,17 13,37
124 62
26,6
Kontrol diri remaja
dari keluarga
bercerai 56
122 87,40 14,18
124 62
20,7
Berdasarkan tabel 4.5 maka dapat diketahui bahwa nilai empirik kontrol diri remaja yang berasal dari keluarga utuh rata-rata sejumlah
91,29 Xe=91,29 dengan standar deviasi sebesar 11,35, sedangkan nilai rata-rata hipotetik adalah 62 Xh=62 dengan standar deviasi sebesar 26,6.
Universitas Sumatera Utara
Jika dibandingkan nilai rata-rata empirik dan hipotetik, maka dapat diketahui bahwa nilai empirik lebih tinggi daripada nilai hipotetik dengan
selisih 33,17. Berdasarkan perbedaan dan selisih yang ada maka dapat diketahui nilai kontrol diri remaja yang berasal dari keluarga utuh
tergolong cukup tinggi. Berdasarkan tabel 4.5 juga dapat dilihat bahwa nilai rata-rata
empirik kontrol diri pada remaja yang berasal dari keluarga bercerai adalah sebesar 87,40 Xe=87,4 dengan standar deviasi 14,18, sementara
rata-rata hipotetik adalah 62 Xh=62 dengan standar deviasi sebesar 26,6. Berdasarkan nilai tersebut maka dapat diketahui perbandingan antara nilai
hipotetik dan empirik memiliki selisih sebesar 25,4, yang mana nilai empirik lebih besar dari nilai hipotetik XeXh. Hal ini menunjukkan
bahwa kontrol diri pada remaja yang berasal dari keluarga bercerai tergolong cukup tinggi.
c. Kategorisasi Kontrol Diri