Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
usaha perasuransian, pasal 1 ayat 2 1 UU tersebut mengatakan bahwa “Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara 2 pihak atau lebih dimana pihak
tertanggung dengan menerima premi asuransi untuk memberikan pergantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, atau tanggung jawab yang timbul dari suatu pembayaran yang didasarkan atasmeninggalnyaatauhidupnyaseseorangyangdipertanggungkan.”
2
Munculnya ide pembentukan asuransi syariah di Indonesia cukup membuat kita terkejut. Keterkejutan ini bisa jadi karena kita belum mengetahui bahwa islam
memiliki konsep asuransi yang dapat diterapkan dalam suatu bentuk bisnis asuransi. Dengan adanya perusahaan asuransi syariah ini menandakan bahwa praktek asuransi
konvensional banyak kelemahan dalam pelaksanaan prinsip dasarnya.
3
Dimana dalam asuransi konvensional terdapat unsur-unsur yang dilarang oleh islam. Karena asuransi
adalah pertanggungan, maka asuransi syariah tentulah pertanggungan syariah. Bisnis asuransi makin lama makin berkembang, berbagai sektor kehidupan
tersentuh oleh asuransi. Misalnya rumah, kendaraan bermotor, pendidikan, kebakaran, kesehatan dan jiwa dan sebagainya. Seiring dengan perkembangan
asuransi syariah, asuransi syariah terus melakukan pengembangan produk yang inovatif dan menarik sehingga produk yang ditawarkan asuransi syariah cukup
beragam, asuransi kebakaran merupakan salah satu produk asuransi syariah.
2
Dewan Asuransi Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1992 dan Peraturan Pelaksanaan Tentang Usaha Perasuransian, Edisi 2003, DAI, h. 2
3
Yadi Janwari, Asuransi Syariah, Bandung : Pustaka Bani Quraisy, Juli 2005 hal. 5
50 100
150 200
250 300
350 400
450
2011 2012
2013 2014
Grafik 1.1
Data Kebakaran Tahun 2011-2014
Sumber : http:data.iddatasetdata-bencana-kebakaran-pemukiman-2resource09b8fe4d-11a0-4757- 87b2-e7773edbb9fc.
Peristiwa kebakaran dari tahun ke tahun bukannya menurun tetapi terus meningkat bisa dilihat dari grafik diatas dari tahun 2011 sampai tahun 2014 bulan
maret, bahkan dikota-kota besar sering kali terdengar adanya berita kebakaran yang menimpa perumahan, pabrik, pasar, shopping center, gudang, gedung bertingkat.
Oleh karena masalah kebakaran beserta segala aspeknya dewasa ini telah merupakan masalah nasional dilihat dari telah meningkatnya frekuensi kejadian kebakaran dan
nilai kerugian yang ditimbulkannya. Kejadian kebakaran bersumber dari faktor manusia, alat atau bahan dan alam.
Namun faktor manusia berupa kesalahan manusia human eror, terutama yang disebabkan oleh kelalaian, kecerobohan, kemananan, sikap mental dan kultur
merupakan penyebab kebakaran yang paling dominan. Pada beberapa kasus kebakaran terdapat juga unsur kesengajaan pembakaranarson yang mempunyai
motifasi persaingan dendam pribadi, asuransi menghilangkan jejak kejahatan antara lain korupsi, manipulasi, pembunuhan dan subervasi.
Memang tidak semua usaha yang di lakukan mencapai keberhasilan pada puncaknya, adakalanya pembangunan itu memperoleh hasil yang kurang baik atau
bahkan yang harus dihadapi adalah kegagalan. Kegagalan itu dapat disebabkan oleh macam-macam faktor, misalnya faktor alam yaitu gempa bumi, banjir dan lain
sebagainya. Yang tidak dapat dihindari karena adanya keterbatasan manusia, atau faktor-faktor seperti faktor ekonomi, sosial, politik dan lain-lain. Kegagalan itu tentu
saja akan menimbulkan kerugian material, yang jumlahnya tidak sedikit. Setiap orang pasti menginginkan berbagai usaha yang dilakukannya berhasil,
dan tentu ia akan berusaha sedapat mungkin menghindari atau memperkecil risisko kerugian.
4
Kemungkinan timbulnya kerugian membuat orang itu berfikir untuk mengalihkan risiko kerugian kepada pihak lain, sehingga kerugian itu ditanggung
oleh satu pihak tapi kalau bisa ditanggung bersama-sama dengan pihak lain. Risiko itulah yang menjadi pertimbangan utama bagi suatu pihak untuk mengalihkan risiko
yaitu dengan mengasuransikan jiwa atau benda-benda miliknya. Peralihan risiko ini tidak terjadi begitu saja tetapi tentu saja harus diperjanjikan terlebih dahulu. Asuransi
4
A. Abbas Salim, Asuransi dan Manajemen Resiko Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2003, hal. 90
kebakaran adalah asuransi yang paling baik perkembangannya dan paling luas yang telah diterima masyarakat dan telah memiliki polis standar sebagai kontrak dasar.
5
Saat ini banyak perusahaan asuransi syariah yang menawarkan produk asuransi kebakaran. Asuransi kebakaran sendiri merupakan produk asuransi kerugian
yang mempertanggungkan jaminan atas kerugian kebakaran yang terjadi terhadap nasabah yang di pertanggungkan. Banyaknya perusahaan asuransi yang menawarkan
produk asuransi kebakaran menimbulkan persaingan antar perusahaan dalam menarik minat masyarakat. Sebagai contoh dalam hal ini adalah PT Asuransi Takaful Umum
dan PT Asuransi Tri Pakarta Unit Syariah. Oleh, karena itu, perusahaan asuransi harus memberikan berbagai macam produk yang mempunyai kelebihan dan
keunggulan tersendiri dibanding dengan produk pesaing guna mencapai kepuasaan pelanggan. PT Asuransi Takaful Umum adalah salah satu dari sekian banyak asuransi
syariah di Indonesia yang mengeluarkan produk asuransi kebakaran syariah. Produk yang dikeluarkan oleh PT Asuransi Takaful Umum adalah produk Baituna
merupakan produk asuransi kerugian yang memberikan perlindungan terhadap rumah dari bencana-bencana seperti kebakaran, sekaligus paket perlindungan untuk seluruh
keluarga. Objek asuransi ini adalah rumah tinggal, ruko, dan rumah tinggal kantor.
6
Selain PT Asuransi Takaful Umum, PT Asuransi Tripakarta Unit Syariah pun juga menyediakan produk asuransi kebakaran.
5
Ali,A.Hasyim, Bidang Usaha Asuransi, Cet 1, Jakarta: Bumi Aksara. 1993, hal. 65.
6
Diakses pada hari selasa tanggal 17 Juni 2014 pkl 13.22 wib, dari http:www.bapepam.go.idperasuransianindex.htm
Mengingatnya kebakaran dari tahun ke tahun meningkat maka, kemudian ditambah dengan banyaknya perusahaan asuransi yang menawarkan produk asuransi
kebakaran dalam berbagai bentuk pengelolaan dan pengelolaanya masing-masing dengan kualitas yang tinggi dan diiringi pelayanan baik yang diberikan oleh
perusahaan untuk mendorong masyarakat membeli produk yang ditawarkan. Berdasarkan pemikiran tersebut, maka perlu dilakukan penelitian yang membahas
keunggulan produk asuransi kebakaran okupasi rumah tinggal di PT Asuransi Takaful Umum dan PT Asuransi Tripakarta Unit Syariah.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengangkat masalah tersebut dengan
judul, KEUNGGULAN KOMPETITIF PRODUK ASURANSI KEBAKARAN OKUPASI RUMAH TINGGAL DI PT ASURANSI TAKAFUL UMUM DAN
PT ASURANSI TRIPAKARTA UNIT SYARIAH B.
Identifikasi Masalah
Salah Salah satu penentu kelangsungan hidup perusahaan adalah perolehan laba. Agar dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan asuransi dalam menarik
laba di pasar, maka perusahaan harus mempunyai strategi yang baik dan diterapkan dengan efektif oleh semua pihak yang berkepentingan. Oleh karenanya perusahaan
asuransi harus bersaing dalam merebut kepercayaan pasar terhadap bisnisnya. Kepercayaan pasar merupakan modal kuat yang mempengaruhi laba perusahaan
asuransi. Membangun kepercayaan untuk membeli produk asuransi akan menjadi tantangan yang unik dan menarik bagi kalangan industri asuransi.