sehingga   seluruh   sampel   audio   disimpan   semuanya   di harddisk.
3.   Audio CD .CDA Format   untuk   mendengarkan   CD   Audio   stereo
berkualitas  sama  dengan  WAV  yang   memiliki  sampling rate 44100 Hz, 2 Channel stereo pada 16 bit.
4.   Music Instrument Digital Interface .MIDI Merupakan  media  penghubung  atau  protokol  yang
menghubungkan   komputer   dan   alat   musik   untuk   dapat saling  berhubungan  satu  dengan  yang  lainnya.  Ukuran  file
MIDI tidak terlalu besar. 5.   Advanced Audio Coding .AAC
Bersifat  lossy  compression  yang  menyempurnakan MP3  dalam  hal medium  dan high bit rates. Kelebihan AAC
dari  MP3   yaitu,  sample  ratenya  antara  8   Hz   –  96  kHz sedangkan  MP3  16  Hz  –  48  kHz,  suara  lebih  bagus  untuk
kualitas bit yang rendah dibawah 16 Hz. 6.   Audio Interchange File Format .AIF
Merupakan   format   standar   Macintosh,   software pendukung : Apple QuickTime.
e. Video
Video   adalah   suatu   perangkat   yang   berfungsi   sebagai penerima   gambar   dan   suara.   Video   merupakan   komponen
19
multimedia yang
paling kompleks
yang mampu
menggambarkan  gerakan  yang  sulit  diterangkan  dengan  kata- kata.
Video   merupakan   elemen   multimedia   paling   kompleks karena  penyampaian  informasi  yang  lebih  komunikatif
dibandingkan gambar biasa Su yanto, 2003. Di  bawah  ini  adalah  beberapa  format  file  video,  sebagai
berikut : 1.   Motion Picture Experts Group .MPEG
Merupakan format video  terkompresi tinggi  melalui teknik DCT Discrete Cocine Transform.
2.   Audio Video Interleave .AVI
Merupakan  format  video  dan  animasi  yang digunakan video untuk windows dan berekstensi “.AVI”.
3.   Digital Audio Tape .DAT DAT awalnya adalah Rotary Digital Audio Tape R-
DAT,  karena  sistem  ini  menggunakan  head  yang  berputar serupa  dengan  Video  Tape  Recorder  VTR.  Kebanyakan
studio   musik   melakukan   perekaman   menggunakan   file dengan ekstensi “.DAT”.
f. Interactive Link
Link berarti   terhubung   suatu    obyek   dengan   ob yek
lainnya.  Interactive  link  diperlukan  bila  pengguna  menunjuk
20
pada   suatu   obyek   atau   tombol   untuk   mengakses   program tertentu.   Interactive   link   diperlukan   untuk   menggabungkan
beberapa  elemen  multimedia  sehingga  menjadi  informasi  yang terpadu Sutopo, 2002.
2.2.3.   Manfaat Penggunaan Multimedia
Penggunaan  multimedia  dalam  proses  menginformasikan  pesan memberikan beberapa manfaat Dewanto, 2008 yaitu:
a.    Peningkatan pesan atau berita yang hanya berbentuk teks. Dalam   multimedia,   presentasi   dalam   bentuk   teks   akan
menjadi  lebih  menarik dengan  menambahkan  gambar,  suara,  dan efek-efek tertentu.
b.  Memperbaiki presentasi audio-video tradisional. Penonton   akan   lebih    tertarik   pada   presentasi    dengan
menggunakan  aplikasi  multimedia  dibandingkan  menggunakan proyektor transparan.
c.    Baik bagi para pemula pengguna komputer. Bagi  pemakai  yang  merasa  kesulitan  dengan  penggunaan
papan tombol komputer keyboard dan instruksi  yang  kompleks, maka  akan  merasa  lebih  nyaman  menggunakan  mouse atau  layar
sentuh touch screen dalam pengoperasian.
21
d.   Menarik perhatian dan mempertahankannya. Pada   umumnya   orang   lebih   tertarik   pada   penyampaian
dengan  multimedia  yang  menggabungkan  element  teks,  grafik, suara   dan   video   dibandingkan   tampilan   ketikan   teks   yang
cenderung monoton.
2.2.4.   Penyajian Aplikasi Multimedia
Pada   teknik   penyajian   aplikasi   multimedia   dapat   dilakukan dengan  dua  cara  yang    dirancang  dengan    sistem  informasi
multimedia Dewanto, 2008 yaitu : a.
Sistem Pengulangan Looping Teknik  penyajian  secara  looping  sangat  membantu  dalam
penyajian  yang  informative  karena  penyampaian  sistem informasi   dilakukan
dengan   metode satu
arah   dan penyampaiannya secara terus-menerus atau berulang-ulang.
b. Sistem interaktif
Teknik   penyajian   secara   interaktif   sangat   membantu user
dalam mendapatkan
informasi sesuai
dengan kebutuhannya   karena   sistem   interaktif   dapat   berkomunikasi
langsung dengan user sehingga dengan pendekatan-pendekatan user   friendly,  user   dapat   langsung   memilih   dari  berbagai
pilihan informasi yang disajikan dalam pilihan menu.
22
2.3.  Pelatihan Training
Definisi pelatihan training menurut beberapa sumber : a.
Pelatihan   training   adalah   suatu   usaha   untuk   meningkatkan   atau memperbaiki   kinerja   karyawan   dalam   pekerjaannya   sekarang   dan
dalam  pekerjaan  lain  yang  terkait  dengan  yang  sekarang  dijabatnya, baik  secara  individu  maupun  sebagai  bagian  dari  sebuah  team  kerja.
Kegiatan   untuk   meningkatkan   pengetahuan,   keahlian,   kompetensi, sebagai   hasil  dari   pengajaran   vocational   dan   latihan   keahlian   dan
pengetahuan   yang   berhubungan   dengan   penggunaan   keahlian   yang spesifik Dewanto, 2008.
b. Pelatihan  adalah  suatu  usaha  untuk  meningkatkan  atau  memperbaiki
kinerja  karyawan  dalam  pekerjaannya  sekarang  dan  dalam  pekerjaan lain   yang   terkait   dengan   yang   sekarang   dijabatnya,   baik   secara
individu maupun sebagai bagian dari sebuah team kerja Ruky, 2001. c.
Kegiatan   untuk   meningkatkan   pengetahuan,   keahlian,   kompetensi, sebagai   hasil  dari   pengajaran   vocational   dan  latihan   keahlian   dan
pengetahuan   yang   berhubungan   dengan  penggunaan   keahlian   yang spesifik http:en.wikipedia.orgwikitraining.
Computer  Based  Training CBT  adalah  pelatihan  di  mana  peserta
melaksanakan training dengan  menjalankan bantuan aplikasi pelatihan pada komputer.  CBT  juga  disebut  Computer  Assisted  Instruction  CAI.  CAI
pertama  kali  dicetuskan  oleh  Harvard  Universit y  pada  tahun  1965.  Latar belakang  CAI  ini  adalah  dengan  melihat  suatu  kemungkinan  penggunaan
23
komputer   sebagai   alat   bantu   pengajaran.   Fasilitas   multimedia   sangat mendukung  dalam  penggunaan  CAI  untuk  memberikan  daya  tarik  bagi
penggunanya.  Bekerjasama  dengan  International  Business  Machine  IBM, Harvard   Universit y  mengembangkan  ide  dasar   tersebut.  CAI   kemudian
dikenal   dengan   beberapa   nama,   misalnya   di   Amerika   Serikat   dikenal dengan  nama  Computer  Assisted  Learning  CAL  dan  di  Inggris  dikenal
dengan istilah Computer Based Training CBT. Pada  dasarnya  CBT  merupakan  suatu  metode  pelatihan  yang  aktif,
tidak  seperti  metode  pelatihan  yang  pasif,  misalnya  hanya  menggunakan komunikasi   satu   arah   saja,   seperti   hanya   mendengarkan   trainer   yang
memberikan  materi  di  kelas.  Tetapi  dengan  metode  ini  pengguna  dapat memilih sendiri materi training  yang akan dipelajari, menyelesaikan latihan
soal,   melakukan  evaluasi.  Selain  itu   juga  dapat  digunakan  sebagai  alat simulasi  untuk  mempraktekkan  cara  kerja  yang  disesuaikan  pada  situasi
tempat   kerja   yang  sesungguhnya   dengan   menggunakan  suatu   teknologi multimedia.
2.3.1.   Computer Based Training CBT
Computer  Based  Training CBT  adalah  pelatihan  di  mana
peserta  melaksanakan training  dengan menjalankan bantuan aplikasi pelatihan  pada  komputer.  Pada  dasarnya  Computer  Based  Training
merupakan  suatu  metode  pelatihan  yang  aktif,  tidak  seperti  metode pelatihan  yang pasif,  misalnya hanya menggunakan  komunikasi satu
arah  saja,  seperti  hanya  mendengarkan  trainer  yang  memberikan
24
materi  di  kelas.  Tetapi  dengan  metode  ini  pengguna  dapat  memilih sendiri  materi  training  yang  akan  dipelajari,  menyelesaikan  latihan
soal,  melakukan  evaluasi.  Selain  itu  juga  dapat  digunakan  sebagai alat  simulasi  untuk   mempraktekkan  cara   kerja   yang   disesuaikan
pada  situasi  tempat  kerja  yang  sesungguhnya  dengan  menggunakan suatu teknologi multimedia Dewanto, 2008.
2.3.2.   Keuntungan Computer Based Training
Sistem  pelatihan  berbasis  komputer  atau  Computer  Based Training
memberikan  keuntungan  untuk  mencapai  cara  pelatihan yang  efektif,  yaitu  adanya  peningkatan  hasil  pelatihan,  serta  efisien
dalam   penggunaan   sumber   daya   yang  ada.   Adapun   keuntungan menggunakan  sistem  Computer  Based   Training  untuk  pelatihan,
antara lain : a.    Menghemat  biaya,  tenaga,  dan  waktu  serta  fleksibel  kapan  dan
dimana saja b.   Berguna sebagai alat motivasi dan kemandirian Self-Learning
2.3.3.   Aplikasi Multimedia di Bidang Pelatihan
Dalam  bidang Sumber
Daya Manusia,
multimedia merupakan  media  pelatihan  yang  cukup  baik  dan  menarik.  Dalam
bidang   pelatihan   ini   dikenal   dengan   istilah   Computer   Based Training
CBT.   Banyak   perusahaan   menggunakan   multimedia
25
untuk  mengurangi  biaya  training   dan  memperbaiki  produktivitas pegawai Suyanto, 2003.
2.3.4.   Model CBT
Ada  berbagai  macam  model  CBT  yaitu  Tutorial,  Simulasi, Self-Learning,   Games,
dan   Evaluasi.   Masing-masing   ini   akan diuraikan   untuk   mendapat   gambaran   yang   lebih   jelas   Swajati,
2005. a.
Tutorial
Tutorial  biasanya  digunakan  untuk  menyajikan  informasi  dan panduan   berbentuk   sebuah   presentasi   linier.   Kunci   untuk
tutorial  yang  berguna  dalam  CBT  adalah  terjadinya  interaksi yang  bolak-balik  dan  konten  yang  jelas.  Panduan tutorial  dapat
menjadi menarik dan efektif. b.
Simulasi
Simulasi  digunakan  untuk  membuat  situasi  tempat  kerja  yang sesungguhnya.   Keadaan   yang   mendekati   nyata   merupakan
kunci  sukses   bagi  simulasi,  tetapi  tidak  setiap   elemen   dari sebuah simulasi dapat menjadi realistik.
c. Belajar sendiri Self Learning
Adanya  kebebasan  dalam  memilih  materi  training  pada  waktu dan  tempat   yang   mereka  atur   sendiri  menyesuaikan   jadwal
kerjanya, sehingga
tidak mengganggu
produktivitas pekerjaannya dan dapat memahami materi dengan baik.
26
d.    Hiburan Games
Hiburan Games digunakan untuk  memberikan  motivasi  dalam proses  pelatihan.  Tetapi  elemen   motivasi   dari   games   harus
berjalan paralel sesuai dengan semua motivasi untuk pelatihan.
2.3.5.   Jenis Jenis Pelatihan
Terdapat  beragam   model  training  atau   pelatihan.   Berikut penjelasan  berbagai  model  pelatihan  yang  lazim  digunakan  dalam
perusahaan.
A.  On-the-job-Training
Metode  on the  job  adalah  pelatihan  yang  menggunakan  situasi dalam   pekerjaan.   Di  sini   karyawan  diberi  pelatihan  tentang
pekerjaan  baru dengan supervisi  langsung seorang pelatih  yang berpengalaman biasanya karyawan lain.
Di  dalam  On the  job  Training,  dibagi  dalam  beberapa  metode, yaitu :
1.  Job   Instruction   Training   Latihan   Instruktur   Pekerjaan Adalah   dengan   memberikan   petunjuk-petunjuk   pekerjaan
secara   langsung  pada  pekerjaan  dan  terutama  digunakan untuk  melatih  para  karyawan  tentang  cara-cara  pelaksanaan
pekerjaan   sekarang.   Pada   metode   ini   didaftarkan   semua
27
langkah-langkah   yang   perlu   dilakukan   dalam   pekerjaan sesuai dengan urutannya.
2.  Job Rotation Rotasi Pekerjaan Dalam rotasi  jabatan  karyawan  diberikan kesempatan untuk
mendapatkan   pengetahuan   pada   bagian-bagian   organisasi yang berbeda dan juga praktek berbagai macam  ketrampilan
dengan  cara  berpindah  dari  satu  pekerjaan  atau  bagian  ke pekerjaan atau bagian lain.
3.  Apprenticeships Merupakan   proses   belajar   dari   seseorang   atau   beberapa
orang   yang   lebih  berpengalaman.   Metode   ini   digunakan untuk  mengembangkan  keahlian  perorangan,  sehingga  para
karyawan   yang   bersangkutan   dapat   mempelajari   segala aspek dari pekerjaannya.
4.  Coaching Adalah   suatu   cara   pelaksanaan   pelatihan   dimana   atasan
mengajarkan  keahlian  dan  ketrampilan  kerja  kepada bawahannya.    Dalam    metode    ini    pengawas    diperlukan
sebagai   petunjuk   untuk   memberitahukan   kepada   peserta mengenai  tugas
atau    pekerjaan rutin    yang   akan
dilaksanakan dan bagaimana cara mengerjakannya.
28
B.  Off-The-Job-Training
Metode off the  job  adalah  pelatihan  yang  menggunakan situasi di  luar  pekerjaan.  Dipergunakan  apabila  banyak  pekerja  yang
harus  dilatih  dengan  cepat  seperti  halnya  dalam  penguasaan pekerjaan,    di   samping   itu    juga   apabila   pelatihan   dalam
pekerjaan tidak dapat dlakukan karena sangat mahal. 1.   Lecture
Merupakan   metode  pelatihan  dengan   memberikan  kuliah atau  ceramah    dalam  rangka  penyampaian  informasi-
informasi yang
dibutuhkan    petatar Metode
ini mengeluarkan
biaya    yang tidak
tinggi, namun
kelemahannya  adalah  peserta  kurang  partisipasi  dan  kurang respon.
2.   Video Presentation Adalah prestasi yang dilakukan melalui media televisi, film,
slides dan sejenisnya serupa dengan bentuk lecture. 3.   Vestibule Training
Merupakan  pelatiha  yang  dilakukan  dalam  suatu  ruangan khusus yang terpisah dari tempat kerja biasa  dan disediakan
jenis  pelaralatan   yang  sama  seprti   yang  akan  digunaka n pada  pekerjaan  sebenarnya.   Latihan   ini   berguna   sebagai
pendahuluan dari latihan kerja. 4.   Role Playing
29
Merupakan   suatu   permainan   peran   yang  dilakukan   oleh peserta untuk  memainkan berbagai peran orang tertentu  dan
diminta  untuk  menanggapi  para  peserta  lain  yang  berbeda perannya.  Teknik  ini  dapat  mengubah  sikap  peserta,  seperti
misalnya:    menjadi    lebih   toleransi    terhadap    perbedaan individual   dan   juga   dapat   mengembangkan   ketrampilan
antar pribadi. 5.   Case Study
Merupakan  metode  pelatihan  dimana  para  peserta  pelatihan dihadapakan  pada  bberapa   kasus  tertulis   dan  diharuskan
memecahkan masalah-masalah tersebut. 6.   Simulation
Simulasi   merupakan   suatu   situasi   atau   kejadian   yang ditampilkan  semirip  mungkin  dengan  situasi   yang
sebenarnya,  tetapi  hanya  merupakan  tiruan  saja  dan  para pelatihan  harus  memberikan  respon  seperti  dalam  kejadian
yang   sebenarnya.   Jadi   simulasi   merupakan   suatu   teknik untuk  mencontoh  semirip  mungkin  terhadap  konsep
sebenarnya dari pekerjaan yang akan dijumpai. 7.   Self Study
Merupakan teknik  yang  menggunakan  modul-modul  tertulis dan  kaset-kaset  atau  video  tape  rekaman  dan  para  peserta
hanya  mempelajarinya  sendiri.  Teknik  ini  tepat  digunakan
30
apabila  jumlah  karyawan  yang  mengikuti  pelatihan  dalam jumlah   yang   besar,   pada  karyawan   tersebar   di   berbagai
lokasi   yang   berbeda-beda   dan  sulit   mengumpulkan   para karyawan  sekaligus
untuk bersama-sama
mengikuti program pelatihan tertentu.
8.   Programmed Learning Dalam  metode  ini,   diberikan    beberapa  pertanyaan-
pertanyaan  dan  para  peserta  pelatihan  harus  memberikan jawaban    yang   benar.   Metode   ini   dapat    juga   melalui
komputer  yang  sudah  mempunyai  program  tersendiri  agar para  peserta  dapat  mempelajari  dan  memperinci  selangkah
demi    selangkah    dengan    umpan    balik    langsung    pada penyelesaian-  setiap  langkah.  Masing-masing  peserta
pelatihan dapat menetapkan kecepatan belajarnya.
9.   Laboratory Training Teknik ini adalah merupakan suatu bentuk latihan
kelompok yang terutama digunakan untuk mengembangkan ketrampilan-ketrampilan antar pribadi. Latihan ini bersifat
sensivitas, dimana peserta menjadi lebih sensitif terhadap perasaan orang lain dan lingkungan. Laboratory Training ini
berguna untuk mengembangkan berbagai perilaku bagi tanggung jawab pekerjaan di waktu  yang akan datang.
31
2.4.  Interaksi Manusia dan Komputer IMK
Antarmuka  pemakai  user  interface  adalah  bagian  sistem  komputer yang   memungkinkan   manusia   berinteraksi   dengan   komputer.   Tujuan
antarmuka  pemakai  adalah  agar  sistem   komputer   dapat  digunakan  oleh pemakai. Salah satu istilah yang berkaitan dengan  user interface adalah user
friendly ,  istilah  tersebut  digunakan  untuk  menunjuk  kepada  kemampuan
yang   dimiliki   oleh   piranti   lunak   atau   program   aplikasi   yang   mudah dioperasikan,  dan  dapat  membantu  menyelesaikan  suatu  persoalan  dengan
hasil  yang  sesuai  dengan  keinginan  pengguna  sehingga  pengguna  merasa betah  dalam  mengoperasikan  program  tersebut.  Ada  delapan  kriteria  yang
harus  dipenuhi  oleh sistem  yang  dikenal dengan sebutan “8  Golden  Rules” Schneiderman, 1992 yaitu :
1. Konsistensi  dalam  pengaturan  atau  penempatan  elemen  grafik  yang
digunakan    pada    interface,    termasuk   layout,    menu,    warna,    dan penempatan tiap bagian informasi.
2. Memungkinkan  pengguna  yang  sudah  mahir  frequent  user  untuk
menggunakan shortcut untuk aksi-aksi yang sering dilakukan 3.
Umpan   balik   yang   informatif   dan   berkesinambungan.   Pengguna menerima respons atau feedback dari program.
4. Merancang  dialog  untuk  menghasilkan  keadaan  akhir.  Adanya  dialog
yang   memberitahukan   bahwa   pengguna   telah   berhasil   melakukan serangkaian aksi tertentu.
32
5. Pencegahan  dan  perbaikan  kesalahan.  Memungkinkan  pengguna  tidak
melakukan  kesalahan  fatal.  Jika  terjadi  kesalahan,  program  harus  bisa mendeteksi kesalahan dengan cepat.
6. Mengizinkan  penanganan  kesalahan  yang  sederhana.  Dapat  dilakukan
pembalikan aksi undo. 7.
Fleksibel  terkontrol,  maksudnya  pengguna  harus  dapat  menggunakan program dan program harus mengikuti perintahnya.
8. Mengurangi   beban   ingatan   jangka   pendek.   Tampilan   yang   ada
hendaknya  dibuat sederhana untuk mengurangi beban pengguna untuk menghafalkan pemakaian program.
2.5.  Rekayasa Perangkat Lunak RPL