Uji Normalitas Data Uji Asumsi Klasik

Adapun Regresi Linier berganda dapat dirumuskan sebagai berikut: Dimana: Y : Pertumbuhan FDR X 1 : Dana SBIS X 2 : Dana PUAS a : Konstanta I : Error b 1 , b 2 ,. . ., bm = Perameter yang mencerminkan variabel Koefisien Regresi. Langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian dan pembuktian terhadap hipotesis yang telah dibuat. Pembuktian ini melalui perhitungan dengan menggunakan program SPSS 15.0

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variable independent, variable dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak akan dilakukan dengan menggunakan One-Sample Kormogorov-Smirnov test untuk masing-masing variable, dengan Y= a + b 1 x 1 + b 2 X 2 + i menggunakantaraf signifikansi 0,05. data dinyatakan berdistribusi normal jikas signifikansi lebih besar dari 5 atau 0,05. 40

2. Uji Asumsi Klasik

a. Multikolonieritas Uji multikolonieritas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolonieritas, yaitu adanya linier antara variable independent dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam miodel regresi adalah tidak adanya multikolonieritas. Pada pembahasan ini akan dilakukan uji multikolonieritas dengan melihat nilai variance inflation factor VIF pada model regresi. Pada umumnya jika VIF lebih besar dari pada 5, maka variable tersebut mempunyai persoalan multikolonieritas dengan variable bebas lainnya. b. Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik Heteroskedastisitas, yaitu ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala hetoroskedastisitas. Untuk mendeteksi apakah terdapat 40 Dwi Priyanto, Mandiri Belajar SPSS untuk Analisis Data dan Uji Statistik,Yogyakarta: Mediakom, 2008, h. 28 hetoroskedastisitas pada model regresi, dapat dilihat dari model grafik scatterplot. dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: 1 Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi hetoroskedastisitas. 2 Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi hetoroskedastisitas c. Autokorelasi Uji Autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model regresi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan Uji Durbin –Watson uji DW dengan ketentuan sebagai berikut: 1 Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari 4-dL maka hipotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi. 2 Jika d terletak antara dU dan 4-dU, maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi. 3 Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara 4-dU dan 4-dL, maka tidak menghasilakan kesimpulan yang pasti. 41 41 Ibid h.39-42

3. Uji Hipotesisi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Financing to Deposit Ratio dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia

1 65 87

Pengaruh CAR (Capital Adequacy Ratio), FDR (Financing To Deposit Ratio), Dan NPF (Non Performing Financing) Terhadap Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Pada Perbankan Syariah Periode 2010-2014

1 98 90

Respon perbankan Syariah terhadap krisi keuangan global 2008 dalam penempatan dana pada SBIS dan puas

0 23 132

Analisis inlfansi, Sertifikat Bank Indonesia syariah (SBSIS) dan pasar uang antra bank syariah (PUAS) tehadap financing deposit ratio (FDR) serta inplikasinya kepada return on assets (ROA) Bank Syariah di Indonesia

2 10 155

Analisis Pengaruh Financing To Deposit Ratio (FDR) Dana Pihak Ketiga (DPK), Sertifikat Bank Indonesia Suariah (SBIS), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA), Periode Januari 2009-2012

1 14 151

Pengaruh financing to deposit ratio, pendapatan bagi hasil dan total asset terhadap profitabilitas industri perbankan syariah di Indonesia

0 9 108

Pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap pembiayaan bagi hasil perbankan syariah

1 8 126

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap Return On Asset (ROA) (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode

1 16 131

Pengaruh Jumlah Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Inflasi Terhadap Tingkat Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah Yang Terdaftar di Bank Indonesia Periode 2010-2014

4 36 130