BAB II LANDASAN TEORI
A. Sekilas tentang Sertifikat Wadiah Bank Indonesia SWBI
Sertifikat Wadiah Bank Indonesia bukan merupkan cara penghimpunan dana bank syariah, tetapi merupakan prinsip yang diterapkan oleh Bank Indonesia
pada saat bank syariah kelebihan dana dan dititipkan ke Bank Indonesia. Landasan syariah dan ketentuan tentang sertifikat wadiah Bank Indonesia
diatur dalam fatwa Dewan Syariah Nasional DSN Nomor 36DSN- MUIX2002, dimana fatwa tersebut sebagai landasan syariahnya.
Dimana dalam fatwa tersebut sebagai landasan syariahnya terdapat dalam surat al-Baqarah ayat 283:
. 12 3
456 8
9 :;
=
83 ?
AB C DEFG
HI .
J C K
I ; LM+
N+ O,8 PC
C Q
R K
S
1 2 I
TUVW P
R S V X
L YZ
WL 6\
]_ 4
I ]` Wa b
S c J C
?; S C
L d
.
+, e
Artinya:
Jika kamu dalam perjalanan dan bermuamalah tidak secara tunai sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang
tanggungan yang dipegang oleh yang berpiutang. akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu
menunaikan amanatnya hutangnya dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu para saksi menyembunyikan persaksian. dan
barangsiapa yang menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya, dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan
.
Selain itu ketentuan syariah tentag Sertifikat Wadiah Bank Indonesia yang tercantum dalam fatwa tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bank Indonesia selaku bank sentral boleh menerbitkan instrument moneter berdasarkan prinsip syariah yang dinamakan Sertifikat wadiah Bank Indonesia
SWBI yang dapat dimanfaatkan oleh bank syariah untuk mengatasi kelebihan likuiditasnya.
2. Akad yang digunakan untuk instrumen SWBI adalah akad wadiah sebagaimana diatur dalam fatwa DSN Nomor 01DSN-MUIIV2000 tentang
giro dan fatwa DSN Nomor 02DSN-MUI2000 tentang tabungan. 3. Dalam SWBI tidak boleh ada imbalan yang disyaratkan kecuali dalam bentuk
pemberian ‘athaya yang bersifat sukarela dari pihak Bank Indonesia. 4. SWBI tidak boleh diperjual belikan.
Sertifikat Wadiah Bank Indonesia SWBI diatur dalam peraturan Bank Indonesia Nomor 29PBI2000 tentang Sertifikat Wadiah Bank Indonesia
15
tertanggal 23 Februari 2000. Karakteristik, jumlah dan jangka waktu penitipan dana PBI 29PBI2000, pasal 2-5 adalah sebagai berikut
1. Bank Indonesia dapat menerima penitipan dana dari bank syariah atau unit usaha syariah dengan menggunakan prinsip wadiah dan sebagai bukti
penitipan Bank Indonesia menerbitkan sertifikat wadiah Bank Indonesia. Bank Indonesia dapat memberikan bonus atas penitipan dana yang
diperhitungkan pada saat jatuh waktu. 2. Jumlah dana yang dititipkan sekurang-kurangnya Rp. 500.000.000, lima ratus
juta rupiah dan penitipan diatas jumlah tersebut hanya dapat dilakukan dalam kelipatan Rp. 50.000.000,-lima puluh juta rupiah
3. jangka waktu penitipan dana ditetapkan 1 satu minggu, 2 dua minggu dan 1 satu bulan yang dinyatakan dalam hari.
Tatacara penyelesaian jatuh waktu transaksi penitipan dana PBI 29PBI2000, pasal 10-11 adalah sebagai berikut:
1. pada saat jatuh waktu penitipan dana Bank Indonesia akan mengkredit rekening giro Bank atau UUS pada Bank Indonesia sebesar nilai titipan dana.
2. dalam hal Bank Indonesia memberikan bonus pada saat jatuh waktu penitipan maka Bank Indonesia akan mengkredit rekening giro bank sebesar nilai
bonus. Besarnya bonus akan dihitung dengan menggunakan acuan tingkat indikasi imbalan Pasar Uang Antarbank Berdasarkan Prinsip Syariah PUAS
yang merupakan rata-rata tertimbang tingkat indikasi imbalan Sertifikat
Mudharabah Antarbank SIMA yang terjadi di PUAS pada tanggal penitipan dana. Dalam data tidak tersedia, besarnya bonus akan dihitung dengan
menggunakan acuan tingkat indikasi imbalan PUAS terakhir yang terjadi atau rata-rata tingkat imbalan deposito investasi
mudharabah sebelum didistribusikan pada bulan sebelum nya dari seluruh bank yang melakukan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah dan UUS.
Sanksi yang berkaitan dengan transaksi penitipan dana adalah sebagai berikut:
1. dalam hal saldo rekening giro bank syariah atau UUS tidak mencukupi untuk menyelesaikan tersebut maka transaksi penempatan dana dibatalakan dan atas
pembatalan tersebut bank syariah atau UUS dikenakan sanksi administrative berupa surat peringatan.
2. dalam hal pembatalan transaksi penitipan dana karena saldo rekening giro bank syariah atau UUS pada Bank Indonesia tidak mencukupi untuk
menyelesaikan transaksi penitipan dana lebih dari 2 dua kali dalam kurun waktu 6 enam bulan maka atas pembatalan yang ketiga dan seterusnya
dikenakan sanksi administrative berupa surat peringatan dan membayar 1o satu permil dari kekurangan penitipan dana.
3. Bagi bank syariah atau UUS yang mengambil titipan dana sebelum jatuh waktu tidak diberikan bonus. Tanpa mengurangi ketentuan tersebut terhadap
bank atau yang mengambil titipan dana sebelum jangka waktu penitipan berakhir dikenakan biaya administrasi.
17
No Besaran
Untuk jumlah titipan dana a
Rp. 5.000.000 Sampai dengan Rp. 100 Miliar b
Rp. 10.000.000 Diatas Rp.100 Miliar sampai dengan Rp.500 Miliar
c Rp. 15.000.000 Diatas Rp. 500 Miliar
B. Pengertian Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS