2. Pembahasan
A. Analisis Karakteristik Subjek Penelitian
Responden penelitian ini terdiri dari responden yang memenuhi kriteria untuk sampel penelitian dengan jumlah 90 orang, 45 orang sebagai kelompok dengan metode
penugasan individual dan 45 orang sebagai kelompok dengan metode diskusi kelompok kecil. Responden merupakan peserta didik STIKes Senior Medan semester II. Latar
belakang pendidikan juga hampir sama yakni dari SMA.
B. Analisis Perbedaan Minat Belajar Dengan Metode Penugasan Individual dan
Diskusi Kelompok Kecil
Metode penugasan individual dan diskusi kelompok kecil termasuk kedalam bentuk salah satu metodepembelajaran yang inovatif, sehingga diharapkan metode pembelajaran
tersebut mampu meningkatkan minat belajar peserta didik. Selama ini mata kuliah Konsep Kebidanan selalu dianggap sebagai mata kuliah yang membosankan karena
metode yang dipakai lebih sering menggunakan metode konvensional daripada metode inovatif lainnya sehingga kurang efektif dalam merangsang minat belajar peserta didik.
Tabel 5.3 menunjukkan nilai rerata minat belajar pada peserta didik dengan metode penugasan individual lebih tinggi dibandingkan nilai rerata minat belajar pada peserta
didik dengan metode diskusi kelompok kecil. Dari hasil analisis diperoleh perbandingan nilai t hitung dengan t tabel adalah t hitung t tabel 3,981 1,663 sehingga
disimpulkan H0 ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan minat belajar yang signifikan antara kedua kelompok. Oleh karena nilai rerata minat
belajar kelompok metode penugasan individual lebih tinggi daripada kelompok metode diskusi kelompok kecil, maka dapat disimpulkan bahwa metode penugasan individual
memberikan hasil yang lebih baik untuk meningkatkan minat belajar peserta didik daripada metode diskusi kelompok kecil.
Sejalan dengan penelitian Cissilia, A 2010 yang menggunakan metode penugasan dan konvensional terhadap prestasi belajar diperoleh F hitung sebesar 4,129 dan
p=0,047 p0,05 yang menyimpulkan bahwa ada pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi belajar.
Penelitian diatas membuktikan teori Djamarah 2009 bahwa metode pembelajaran khususnya penugasan merupakan metode pembelajaran yang mampu memupuk rasa
tanggung jawab peserta didik terhadap segala tugas pekerjaan. Semakin menarik lagi karena masing-masing peserta didik dituntun untuk lebih kreatif dalam memecahkan
masalah secara terampil. Pada metode ini peserta didik biasanya mengerjakan tugas secara mandiri. Penilaian hasil pekerjaan peserta didik baik dengan tes maupun nontes
atau cara lainnya. Dalam proses pembelajaran seperti ini, diharapkan mampu meningkatkan minat belajar peserta didik, sehingga dapat mempermudah peserta didik
dalam pemahaman dan mempercepat peserta didik menyerap materi pembelajaran. Metode penugasan individual akan mempercepat dan mempermudah pencapaian tujuan
pembelajaran Penelitian-penelitian yang pernah dilakukan berhubungan dalam penggunaan
metode inovatif ini memang banyak menggambarkan hasil bahwa semua metode inovatif, baik itu metode penugasan maupun metode diskusi kelompok mampu
meningkatkan minat belajar peserta didik. Dalam hal ini peneliti sendiri menemukan hasil bahwa metode penugasan individual itu lebih baik dalam meningkatkan minat
belajar peserta didik dibandingkan metode diskusi kelompok kecil. Hal ini dapat terlihat dari survey pendahuluan yang dilakukan peneliti ditemukan rerata minat belajar mata