Rerata Nilai Minat Belajar Kelompok Metode Penugasan Individual dan
memberikan hasil yang lebih baik untuk meningkatkan minat belajar peserta didik daripada metode diskusi kelompok kecil.
Sejalan dengan penelitian Cissilia, A 2010 yang menggunakan metode penugasan dan konvensional terhadap prestasi belajar diperoleh F hitung sebesar 4,129 dan
p=0,047 p0,05 yang menyimpulkan bahwa ada pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi belajar.
Penelitian diatas membuktikan teori Djamarah 2009 bahwa metode pembelajaran khususnya penugasan merupakan metode pembelajaran yang mampu memupuk rasa
tanggung jawab peserta didik terhadap segala tugas pekerjaan. Semakin menarik lagi karena masing-masing peserta didik dituntun untuk lebih kreatif dalam memecahkan
masalah secara terampil. Pada metode ini peserta didik biasanya mengerjakan tugas secara mandiri. Penilaian hasil pekerjaan peserta didik baik dengan tes maupun nontes
atau cara lainnya. Dalam proses pembelajaran seperti ini, diharapkan mampu meningkatkan minat belajar peserta didik, sehingga dapat mempermudah peserta didik
dalam pemahaman dan mempercepat peserta didik menyerap materi pembelajaran. Metode penugasan individual akan mempercepat dan mempermudah pencapaian tujuan
pembelajaran Penelitian-penelitian yang pernah dilakukan berhubungan dalam penggunaan
metode inovatif ini memang banyak menggambarkan hasil bahwa semua metode inovatif, baik itu metode penugasan maupun metode diskusi kelompok mampu
meningkatkan minat belajar peserta didik. Dalam hal ini peneliti sendiri menemukan hasil bahwa metode penugasan individual itu lebih baik dalam meningkatkan minat
belajar peserta didik dibandingkan metode diskusi kelompok kecil. Hal ini dapat terlihat dari survey pendahuluan yang dilakukan peneliti ditemukan rerata minat belajar mata
kuliah Konsep Kebidanan dari 10 responden sebanyak 56,5 dengan nilai minat tertinggi sebesar 76.
Dari hasil penelitian ini penggunaan metode penugasan individual yang dilakukan secara terstruktur rerata minat belajar peserta didik lebih tinggi dibandingkan dengan
diskusi kelompok kecil. Berdasarkan hasil observasi pada saat dilakukannya proses pembelajaran dengan menggunakan metode penugasan individual terstruktur pendidik
sudah melaksanakan proses pembelajaran sesuai rencana garis besar program pembelajaran yang telah disiapkan. Pendidik juga sudah baik dalam memotivasi peserta
didik sehingga aktif dalam pembelajaran. Hal ini terbukti dari banyaknya peserta didik yang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Pendidik juga sudah mengaitkan
pembelajaran dengan pengetahuan awal peserta didikprasyarat, dan pendidik juga menerangkan secara singkat materi pokok dengan jelas.
Pada metode diskusi kelompok kecil ditemukan hasil rerata minat belajar lebih rendah, berdasarkan observasi peneliti saat dilakukannya proses pembelajaran
menggunakan metode diskusi kelompok kecil pendidik juga telah melaksanakan sesuai garis besar program pembelajaran yang telah disiapkan. Namun pada saat
berlangsungnya diskusi kelompok kecil pendidik kurang memotivasi peserta didik hal ini terlihat dari masih banyaknya kelompok belajar yang tidak aktif.Peserta didik yang
aktif akan mendominasi jalannya diskusi kelompok, sehingga materinya kurang dapat diserap dan dipahami secara optimal oleh peserta didik yang lain.
Dalam penelitian ini, berdasarkan pernyataan responden bahwa ada hubungan bermakna antara penggunaan metode pembelajaran dengan hasil pembelajaran oleh
responden, yaitu minat responden. Dalam penggunaan metode terkadang dosen harus menyesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas. Jumlah peserta didik mempengaruhi