Minat Belajar Perbedaan Metode Penugasan Dan Diskusi Kelompok Terhadap Minat Belajar Mata Kuliah Konsep Kebidanan Mahasiswa D-III Kebidanan STIKes Senior Medan Tahun 2015

kesadaran dan daya jiwanya untuk mengetahui dan memahami materi pelajaran yang disajikan oleh pengajar dikelas Hadis, 2008. Macam–macam perhatian menurut Suryabrata 2010 : 1 Aktivitas atau pengalaman batin a Perhatian intensif b Perhatian tidak intensif. 2 Atas dasar cara timbulnya, perhatian dibedakan menjadi: a Atas dasar intensitasnya, yaitu banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu Perhatian spontan perhatian tidak sekehendak, perhatian tidak disengaja. b Perhatian sekehendak perhatian disengaja, perhatian refleksif c Atas dasar luasnya objek yang dikenai perhatian, dibedakan menjadi Perhatian terpencar distributif, dan perhatian terpusat konsentratif. b. Perasaan Senang Perasaan didefinisikan sebagai gejala psikis yang bersifat subjektif yang umumnya berhubungan dengan gejala-gejala mengenal dan dialami dalam kualitas senang atau tidak senang dalam berbagai taraf Suryabrata, 2010. Perasaan senang akan menimbulkan minat, yang diperkuat dengan sikap yang positif. Sedangkan perasaan tidak senang akan menghambat dalam mengajar, karena tidak adanya sikap yang positif sehingga tidak menunjang minat dalam belajar Winkel, 2009. c. Kemauan Belajar Kemauan untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hal ini lebih baik bila dibandingkan segala kegiatan yang tanpa maksud. Kemauan untuk belajar berarti pada diri peserta didik itu memang ada dorongan untuk belajar, sehingga hasilnya tentu lebih baik Sardiman, 2010. d. Aktivitas Belajar Sudjana 2009 mengatakan belajar adalah proses yang aktif. Aktifitas belajar yang dimaksud adalah aktifitas yang bersifat fisik maupun mental. Piaget dalam Sardiman 2010 menerangkan bahwa seorang anak itu berpikir sepanjang ia berbuat, tanpa perbuatan berarti anak itu tidak berpikir. Berpikir pada taraf verbal baru akan timbul setelah anak itu berpikir pada taraf perbuatan. 5 Cara Mendapatkan Data Minat Belajar Peserta didik Sardiman 2010 menguraikan beberapa cara yang dapat pengajar lakukan untuk mendapatkan data minat peserta didik, diantaranya sebagai berikut: 1 Melakukan Observasi Mengadakan pengamatan terhadap perilaku peserta didik didalam kelas, merupakan suatu langkah yang sangat baik untuk memperoleh data tentang pribadi dan tingkah laku setiap individu peserta didik. Pengajar tidak hanya memerhatikan hasil–hasil pelajaran, melainkan perlu juga memerhatikan minat, bakat, sifat–sifat, watak, kebebasan, keterbukaan dan cara kerja setiap anak. 2 Menggunakan Angket Untuk mengetahui data pribadi dan latar belakang serta bakat dan minat dapat juga dilakukan dengan cara pengisian angket. Jadi pengajar membuat suatu angket yang sudah didesain sedemikian rupa sesuai dengan data yang dibutuhkan, kemudian disuruh mengisi atau menjawab oleh peserta didik. 6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuhnya Minat Menurut hadis 2008, minat belajar peserta didik dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya: 1 Objek belajar Minat peserta didik akan bangkit bila suatu bahan diajarkan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Maslow berkeyanin bahwa minat seseorang akan muncul bila sesuatu itu terkait dengan kebutuhannya. 2 Metode pembelajaran Dalam kegiatan belajar mengajar, pengajar tidak harus terpaku dengan menggunakan satu metode, tetapi sebaiknya menggunakan metode yang bervariasi agar jalannya pengajaran tidak membosankan tetapi menarik perhatian peserta didik. 3 Pendeketan pembelajaran yang digunakan oleh pengajar Lahirnya interaksi yang optimal bergantung dari pendekatan ancaman, pendekatan kebebasan, pendekatan perubahan tingkah laku dan lain sebagainya. 4 Variasi mengajar Keterampilan dalam mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar meliputi 3 aspek yaitu, variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media diantara media audio, media visual, dan media audiovisual. 5 Fasilitas dan sumber belajar yang tersedia Pengajar bukan merupakan satu-satunya sumber belajar agar hasil belajar yang dicapai optimal, kelas harus diusahakan sebagai laboratorium belajar bagi peserta didik. 6 Lingkungan belajar Konsep lingkungan belajar meliputi tempat belajar, metode, media, sistem penilaian, serta sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mengemas pembelajaran dan mengatur bimbingan belajar sehingga memudahkan peserta didik belajar. 7 Menumbuhkan Minat Belajar Sardiman 2010, mengemukakan beberapa macam cara yang dapat pengajar lakukan untuk membangkitkan minat peserta didik meliputi: a. Membandingkan adanya suatu kebutuhan pada diri peserta didik, sehingga dia rela belajar tanpa paksaan. b. Menghubungkan bahan pelajaran yang diberikan dengan persoalan c. Pengalaman yang dimiliki peserta didik, sehingga peserta didik mudah menerima bahan pelajaran. d. Menggunakan berbagai macam bentuk dan teknik mengajar dalam konteks perbedaan individual peserta didik e. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mendapatkan hasil belajar yang baik dengan cara menyediakan lingkungan belajar yang kreatif dan kondusif.

E. Ruang Lingkup Mata Kuliah Konsep Kebidanan

1. Konsep Kebidanan

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahapeserta didik untuk memahami Konsep Kebidanan dengan pokok bahasan; Filosofi dan konseptual Kebidanan, paradigma asuhan Kebidanan, metodologi asuhan kebidanan model dan teori dalam praktek kebidanan, peran dan fungsi bidan, konsep profesi bidan sebagai tenaga profesional, perkembangan profesi bidan dan pendidikan secara nasional dan internasional, pengembangan karir dan sistem penghargaan bagi bidan.

2. Tujuan Pembelajaran

a. Menjelaskan pengertian, filosofi dan definisi bidan b. Menjelaskan perkembangan profesi, pelayanan dan pendidikan bidan secara nasional dan internasional c. Menjelaskan paradigma asuhan kebidanan d. Menjelaskan peran fungsi bidan e. Menjelaskan teori dan model konseptual asuhan kebidanan f. Menggunakan konsep kebidanan sebagai dasar dalam praktek kebidanan g. Menjelaskan sistem penghargaan h. Menjelaskan prinsip pengembangan karir bidan BAB III KERANGKA KONSEPTUAL

1. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah suatu hubungan antara konsep-konsep atau variabel- variabel yang akan diamati atau diukur melalui penelitian. Berdasarkan hubungan fungsional antara variabel-variabel satu dengan yang lainnya. Variabel dibedakan menjadi 2 yaitu variabel independen atau mempengaruhi yaitu metode penugasan individual dan metode diskusi kelompok kecil, sedangkan yang menjadi variabel dependen atau dipengaruhi yaitu minat belajar mata kuliah konsep kebidanan mahasiswa D-III kebidanan STIKes Senior Medan 2015 Sugiyono, 2009. Variabel Independen Variabel Dependen Gambar 3.1 Kerangka konsep

2. Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka dan konsep penelitian gambar 3.1 dapat dirumuskan ada perbedaan antara metode penugasan dan diskusi kelompok terhadap minat belajar mata kuliah Konsep Kebidanan mahasiswa D-III Kebidanan STIKes Senior Medan tahun 2015. Metode Pembelajaran Penugasan Individual dan Diskusi Kelompok K il Minat Belajar Mata Kuliah Konsep kebidanan

3. Definisi Operasional

N O Variabel Penelitian Defenisi Operasinal Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala ukur 1 Metode Pembelajara n Metode pembelajaran adalah cara-cara pelaksanaan proses pengajaran bagaimana teknisnya suatu bahan pelajaran diberikan kepada peserta didik guna mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan disini adalah penugasan individual dimana pendidik memberikan tugas tertentu secara individual kepada peserta didik, dan metode diskusi kelompok kecil dengan membagi peserta didik Lembar check list Observasi 1. Dilakukan sesuai prosedur 2. Dilakukan tetapi tidak sesuai prosedur Ordinal dalam kelompok- kelompok yang berjumlah 3-5 orang dengan mata kuliah Konsep Kebidanan. 2 . Minat belajar mata kuliah Konsep Kebidanan Minat adalah persepsi peserta didik dalam mengikuti perkuliahan yang diberikan saat dilakukannya proses pembelajaran Kuesioner Mengisi Angket Sangat Setuju =4 Setuju = 3 Tidak Setuju =2 Sangat Tidak Setuju= 1 Untuk pernyataan negatif : Sangat Setuju =1 Setuju = 2 Tidak Setuju =3 Sangat Tidak Setuju= 4 - Minat tinggi skor 76-100 - Minat sedang skor 51-75 - Minat rendah skor 25-50 Interval

Dokumen yang terkait

Perbandingan Efektivitas Penggunaan Video Dengan Powerpoint Terhadap Kepuasan Pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan I Di D-III Kebidanan Stikes Haji Medan Tahun 2015

0 41 74

Perbedaan Metode Penugasan Dan Diskusi Kelompok Terhadap Minat Belajar Mata Kuliah Konsep Kebidanan Mahasiswa D-III Kebidanan STIKes Senior Medan Tahun 2015

0 3 79

Perbandingan Efektivitas Penggunaan Video Dengan Powerpoint Terhadap Kepuasan Pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan I Di D-III Kebidanan Stikes Haji Medan Tahun 2015

0 0 12

Perbandingan Efektivitas Penggunaan Video Dengan Powerpoint Terhadap Kepuasan Pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan I Di D-III Kebidanan Stikes Haji Medan Tahun 2015

0 0 2

Perbandingan Efektivitas Penggunaan Video Dengan Powerpoint Terhadap Kepuasan Pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan I Di D-III Kebidanan Stikes Haji Medan Tahun 2015

0 0 5

Cover Perbedaan Metode Penugasan Dan Diskusi Kelompok Terhadap Minat Belajar Mata Kuliah Konsep Kebidanan Mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Senior Medan Tahun 2015

0 0 13

Chapter I Perbedaan Metode Penugasan Dan Diskusi Kelompok Terhadap Minat Belajar Mata Kuliah Konsep Kebidanan Mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Senior Medan Tahun 2015

0 0 4

Reference Perbedaan Metode Penugasan Dan Diskusi Kelompok Terhadap Minat Belajar Mata Kuliah Konsep Kebidanan Mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Senior Medan Tahun 2015

0 0 2

Appendix Perbedaan Metode Penugasan Dan Diskusi Kelompok Terhadap Minat Belajar Mata Kuliah Konsep Kebidanan Mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Senior Medan Tahun 2015

0 0 14

HUBUNGAN MINAT DENGANPRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN 2A PADA MAHASISWA D III KEBIDANAN SEMESTER II DI STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20132014 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Minat dengan Prestasi Belajar Mata Kuliah Asuhan Kebidanan 2A

0 0 12