Pemberian Tugas Individual Terstruktur.

pekerjaan temannya; 3 Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu; 4 Jika kurang bervariasi akan menimbulkan kebosanan Djamarah, 2006.

C. Metode Diskusi

Menurut killen 1998 dalam Sanjaya 2011 “metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan peserta didik pada suatu masalah. Tujuan metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan peserta didik, serta membuat suatu keputusan”. Adapun peran pendidik sebagai pemimpin diskusi: 1 Pengatur dan pengarah acara diskusi; 2 Pengatur lalu lintas percakapan; 3 Penengah dan penyimpul berbagai pendapat. Menurut Syah 2010 “ Metode diskusi adalah metode mengajar yang erat hubungannya dengan memecahkan masalah. Metode ini lazim juga disebut dengan metode diskusi dan resitasi bersama”. Menurut Sanjaya 2010 Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan peserta didik pada suatu permasalahan. Tujuan dari metode ini adalah untuk memecahkan sutu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan peserta didik untuk suatu keputusan. Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dipahami bahwa metode diskusi merupakan suatu cara melatih peserta didik untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan yang berkaitan dengan pelajaran di sekolah, selain itu peserta didik juga dilatih untuk berani bertanya, menjawab dan mengemukakan pendapatnya kepada sesama teman ataupun pendidik. Dalam hal ini pendidik ingin merangsang peserta didik untuk berfikir kritis dan praktis serta membantu peserta didik untuk menyalurkan kemampuannya masing-masing, ingin memecahkan suatu persoalan berdasarkan pengalaman peserta didik itu sendiri.

1. Tujuan Penggunaan Metode Diskusi

Diskusi secara umum digunakan untuk memperbaiki cara berfikir dan keterampilan komunikasi peserta didik dan untuk menggalakkan keterlibatan peserta didik didalam pelajaran. Namun secara khusus menurut Tjokrodihardjo dalam Trianto 2009 diskusi digunakan oleh para pendidik dengan tujuan yaitu; 1 Meningkatkan cara berfikir peserta didik dengan jalan membantu peserta didik membangkitkan pemahaman isi pelajaran; 2 Menumbuhkan keterlibatan dan partisipasi peserta didik; 3 Membantu peserta didik mempelajari keterampilan komunikasi dan proses berfikir. Menurut Rosmala 2010 tujuan penggunaan metode diskusi yaitu; 1 dengan diskusi peserta didik didorong menggunakan pengetahuan dan pengalaman untuk memecahkan masalah, tanpa selalu bergantung pada pendapat orang lain; 2 Peserta didik mampu menyatakan pendapatnya secara lisan, karena hal itu perlu untuk melatih kehidupan yang demokratis; 3 Diskusi memberi kemungkinan pada peserta didik untuk belajar berpartisipasi dalam pembicaraan untuk memecahkan suatu masalah bersama.

2. Kelebihan dan kelemahan Metode Diskusi

Ada beberapa kelebihan metode diskusi manakala diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar antara lain: 1 Metode diskusi dapat merangsang peserta didik untuk lebih kreatif khususnya dalam memberikan gagasan dan ide-ide; 2 Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan; 3 Dapat melatih peserta didik untuk dapat mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal. Disamping itu, diskusi juga bias melatih peserta didik untuk menghargai pendapat orang lain. Selain beberapa kelebihan, diskusi juga memiliki beberapa kelemahan, diantaranya; 1 Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi oleh 2 atau 3 orang peserta didik yang memiliki keterampilan berbicara; 2 Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur; 3 Memerlukan waktu yang cukup panjang, yang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang direncanakan; 4 Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosianal yang tidak terkontrol. Akibatnya, kadang- kadang ada pihak yang merasa tersinggung sehingga dapat mengganggu iklim pembelajaran Suryosubroto, 2009. 3. Jenis-Jenis Diskusi Terdapat bermacam-macam diskusi yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran antara lain: a. Diskusi kelas Diskusi kelas disebut juga diskusi kelompok adalah proses pemecahan masalah yang dilakukan oleh seluruh anggota kelas sebagai peserta diskusi. Prosedur yang digunakan dalam jenis diskusi ini adalah; Pertama, pendidik membagi tugas sebagai pelaksanaa diskusi dalam membagi siapa yang akan menjadi moderator, dan penulis. Kedua, pemaparan sumber masalah yang harus dipecahkan selama 10-15 menit. Ketiga, Peserta didik diberi kesempatan untuk menanggapi permasalahan setelah mendaftar pada moderator. Keempat, narasumber akan memberi tanggapan, Kelima, moderator menyimpulkan hasil diskusi.

Dokumen yang terkait

Perbandingan Efektivitas Penggunaan Video Dengan Powerpoint Terhadap Kepuasan Pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan I Di D-III Kebidanan Stikes Haji Medan Tahun 2015

0 41 74

Perbedaan Metode Penugasan Dan Diskusi Kelompok Terhadap Minat Belajar Mata Kuliah Konsep Kebidanan Mahasiswa D-III Kebidanan STIKes Senior Medan Tahun 2015

0 3 79

Perbandingan Efektivitas Penggunaan Video Dengan Powerpoint Terhadap Kepuasan Pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan I Di D-III Kebidanan Stikes Haji Medan Tahun 2015

0 0 12

Perbandingan Efektivitas Penggunaan Video Dengan Powerpoint Terhadap Kepuasan Pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan I Di D-III Kebidanan Stikes Haji Medan Tahun 2015

0 0 2

Perbandingan Efektivitas Penggunaan Video Dengan Powerpoint Terhadap Kepuasan Pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan I Di D-III Kebidanan Stikes Haji Medan Tahun 2015

0 0 5

Cover Perbedaan Metode Penugasan Dan Diskusi Kelompok Terhadap Minat Belajar Mata Kuliah Konsep Kebidanan Mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Senior Medan Tahun 2015

0 0 13

Chapter I Perbedaan Metode Penugasan Dan Diskusi Kelompok Terhadap Minat Belajar Mata Kuliah Konsep Kebidanan Mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Senior Medan Tahun 2015

0 0 4

Reference Perbedaan Metode Penugasan Dan Diskusi Kelompok Terhadap Minat Belajar Mata Kuliah Konsep Kebidanan Mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Senior Medan Tahun 2015

0 0 2

Appendix Perbedaan Metode Penugasan Dan Diskusi Kelompok Terhadap Minat Belajar Mata Kuliah Konsep Kebidanan Mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Senior Medan Tahun 2015

0 0 14

HUBUNGAN MINAT DENGANPRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN 2A PADA MAHASISWA D III KEBIDANAN SEMESTER II DI STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20132014 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Minat dengan Prestasi Belajar Mata Kuliah Asuhan Kebidanan 2A

0 0 12