commit to user 26
D. Asumsi – Asumsi
1. Kebijakan pemerintah mengenai migrasi dianggap tidak berpengaruh dalam jumlah angkatan kerja yang tersedia.
2. Jumlah tenaga kerja masing-masing sektor di Kabupaten atau Daerah Tingkat II merupakan penjabaran akumulasi jumlah tenaga kerja
Kabupaten atau Daerah Tingkat II. 3. Tenaga kerja adalah seluruh penduduk dalam usia kerja yang potensial
dalam memproduksi barang dan jasa. 4. Variabel pengangguran, pendapatan RT dan jenis kelamin yang tidak
diamati dalam penelitian ini dianggap tidak berpengaruh.
E. Pembatasan Masalah
1. Penelitian ini menggunakan data jumlah tenaga kerja di Kabupaten Sukoharjo dengan kurun waktu tahun 2004-2008. Data 2004 sampai
dengan 2006 dianalisis terpisah dengan data 2007 sampai dengan 2008 dengan pertimbangan adanya perbedaan sumber data yang di teliti atau di
analisis. 2. Alokasi tenaga kerja menganalisis besarnya jumlah tenaga kerja yang
terserap pada Sembilan sektor perekonomian di Kabupaten Sukoharjo selama kurun waktu 2004-2008.
3. Tenaga kerja sektor non pertanian dianalisis sebagai bahan perbandingan penunjang pembahasan dalam penelitian ini.
4. Tenaga kerja sektor pertanian dianalisis sebagai kajian utama
F. Konsep dan Definisi Operasional
1. Tenaga kerja manpower adalah seluruh penduduk dalam usia kerja yang potensial dapat memproduksi barang dan jasa. Dalam penelitian ini data
tenaga kerja untuk tahun 2003 hingga tahun 2006, sesuai data SUSENAS menggunakan patokan umur sepuluh tahun keatas tanpa batasan umur
commit to user 27
sebagai usia kerja. Namun pada tahun 2007 patokan umur usia kerja dalam data SUSENAS menjadi lima belas tahun keatas tanpa batasan umur. Hal
ini untuk menyesuaikan dengan patokan umur International Labor Organisation ILO. Kemudian untuk jumlah tenaga kerja, didekati
dengan jumlah orang yang bekerja di Kabupaten Sukoharjo. Dinyatakan dalam satuan jiwa.
2. Sektor pertanian adalah sektor ekonomi yang dalam proses produksinya berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan
hewan. Meliputi sub sektor tanaman bahan makanan, sub sektor perkebunan, sub sektor peternakan, sub sektor kehutanan dan sub sektor
perikanan.Jawa Tengah Dalam Angka, 2009 3. Tenaga kerja di sektor pertanian adalah setiap orang laki-laki atau wanita
yang sedang dalam dan atau akan melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa yang secara nyata memberikan kontribusi
pada sektor pertanian. Satuan yang digunakan jiwa. 4. Alokasi tenaga kerja adalah besarnya jumlah tenaga kerja yang terserap
pada setiap sektor perekonomian di suatu wilayah. Satuan yang digunakan jiwa. Hendayana dan Togotorop, 2006
5. Alokasi tenaga kerja sektor pertanian adalah jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor pertanian. Berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
kelangsungan sektor pertanian. Satuan yang digunakan jiwa. 6. Analisis Shift-Share adalah suatu alat analisa yang dapat digunakan untuk
mengetahui besarnya alokasi tenaga kerja pada suatu daerah KotaKabupaten dalam hubungannya dengan alokasi tenaga kerja pada
wilayah yang lebih tinggi Propinsi. Dengan menggunakan analisis ini akan dapat terlihat bagaimana peran dan prospek suatu sektor di daerah
tertentu dalam menciptakan alokasi tenaga kerja. 7. Analisis Shift-Share Estaben Marquiles adalah pendefinisian kembali
tentang keunggulan kompetitif sebagai komponen ketiga dari Shift – Share Klasik dan menciptakan kembali komponen shift share yang ke empat
yakni efek alokasi.Ropingi,2004
commit to user 28
8. Laju pertumbuhan kesempatan kerja sektor pertanian menurut Analisis Shift Share klasik adalah hasil penjumlahan persentase perubahan alokasi
tenaga kerja yang disebabkan oleh komponen pertumbuhan nasional, komponen pertumbuhan proporsional dan komponen keunggulan
kompetitif. Satuan yang digunakan jiwa dan persen. Soepono. 1993. 9. Tahun dasar analisis adalah tahun awal yang digunakan dalam analisis
penelitian. 10. Tahun akhir analisis adalah tahun akhir yang digunakan dalam analisis
penelitian. 11. Spesialisasi sektor perekonomian adalah sektor yang unggul di suatu
wilayah. 12. Keunggulan kompetitif adalah kemampuan suatu daerah untuk mengelola
sumber daya yang dimiliki dan tersepesialisasi sehingga mampu bersaing. Sehingga berpengaruh terhadap sektor ekonomi yang akan di kembangkan
pada daerah tertentu Ropingi, 2004. 13. Efek alokasi adalah komponen yang menunjukan tenaga kerja pada sektor
ekonomi di suatu daerah dapat dispesialisasikan dan mempunyai keunggulan kompetitif, atau sebaliknya Ropingi, 2004.
commit to user 29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Dasar Penelitian
Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analitis. Menurut Surakhmad 1994 metode deskriptif
yaitu metode penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data yang tidak hanya mengumpulkan dan menyusun data namun meliputi analisis dan
interprestasi tentang arti data tersebut.
B. Metode Pemilihan Daerah Penelitian
Metode pengambilan daerah penelitian dilakukan secara purposive sengaja. Daerah penelitian yang diambil adalah Kabupaten Sukoharjo
dengan pertimbangan sebagai berikut : a. Alokasi tenaga kerja sektor pertanian pada periode tahun 2004-2008
cenderung mengalami fluktuasi. Tabel 1.1 b. Potensi wilayah Kabupaten Sukoharjo yang mempunyai luas lahan
pertanian yang relatif luas yaitu 69,96 dari 77.378,64 Ha luas wilayah Kabupaten Sukoharjo BPS Kabupaten Sukoharjo, 2008.
c. Penyerapan Tenaga kerja sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo menempati urutan terbesar ke tiga pada tahun 2008, setelah sektor
perdagangan dan sektor industri dari sembilan sektor yang ada. Tabel 5.2 Berdasarkan pertimbangan tersebut maka dipilihlah Kabupaten
Sukoharjo sebagai daerah penelitian
29