Subsektor Tanaman Perkebunan Subsektor Peternakan

commit to user 47 Tengan sehingga produksinya terus ditingkatkan. Jenis buah-buahan yang produksinya terbesar adalah pisang, tingginya produksi pisang karena didukung kondisi iklim dan lahan yang sesuai. Selain itu, tanaman pisang merupakan tanaman yang membutuhkan perawatan relatif mudah sehingga banyak petani yang mengusahakannya, baik di lahan sawah, lahan kering, maupun di pekarangan rumah. Sedangkan total produksi terkecil adalah nanas yaitu sebesar 10 ton.

2. Subsektor Tanaman Perkebunan

Perkebunan merupakan sektor yang mengusahakan tanaman perkebunan baik tanaman tahunan maupun tanaman semusim. Tanaman perkebunan mempunyai peranan sebagai salah satu sumber devisa sektor pertanian, penyedia bahan baku industri sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap luar negeri serta berperan dalam kelestarian lingkungan hidup. Jenis-jenis komoditi perkebunan di Kabupaten Sukoharjo tahun 2007 dapat dilihat pada Tabel 4.10. Tabel 4.10 Produksi Komoditi Perkebunan di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008 Ton No. Jenis Komoditi Produksi Ton

1. 2.

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Kelapa Cengkeh Kapuk Mete Tebu Tembakau Jawa Empon-empon Wijen Lada Kemiri 1.141,83 13,92 531,31 502,40 975,14 171,00 87,59 20,00 1,56 9,05 Jumlah 3.453,8 Sumber : Kabupaten Sukoharjo Dalam Angka 20082009 Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa pada tahun 2008 tanaman perkebunan di Kabupaten Sukoharjo yang memiliki produksi terbesar adalah kelapa yaitu sebesar 1.141,83 ton. Tanaman perkebunan di Kabupaten Sukoharjo yang produksinya terkecil adalah lada sebesar 1,56 ton. Potensi yang dimiliki Kabupaten Sukoharjo adalah tersedianya lahan commit to user 48 yang cukup luas untuk budidaya tanaman perkebunan. Adapun permasalahan yang dialami oleh petani di Kabupaten Sukoharjo adalah rendahnya pendidikan petani dan rendahnya permodalan sehingga produksi perkebunan belum optimal juga kurangnya peran pemerintah dalam memaksimalkan produksi tanaman perkebunan.

3. Subsektor Peternakan

Peternakan di Kabupaten Sukoharjo dibedakan menjadi tiga kelompok utama yaitu ternak besar, ternak kecil dan unggas. Ternak besar terdiri dari sapi potong, sapi perah, kerbau, dan kuda. Jenis ternak kecil yang diusahakan di Kabupaten Sukoharjo adalah kambing, domba, dan babi. Jenis unggas yang diusahakan di Kabupaten Sukoharjo adalah ayam ras, ayam buras dan itik. Jenis-jenis komoditi peternakan tahun 2008 di Kabupaten Sukoharjo disajikan dalam Tabel 4.11 di bawah ini. Tabel 4.11 Banyaknya Populasi Ternak di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008 Ekor No. Jenis Komoditi Jumlah Ekor

1. 2.

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Kuda Sapi Potong Sapi Perah Kerbau Kambing Domba Babi Ayam Ras Ayam Buras Itik 134 26.567 612 1.590 37.118 34.162 6.655 2.695.700 697.258 100.858 Sumber : Kabupaten Sukoharjo Dalam Angka Tahun 20082009 Berdasarkan Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa jenis ternak besar yang banyak diusahakan di Kabupaten Sukoharjo adalah sapi potong dan yang paling sedikit adalah kuda sebesar 134 ekor. Untuk jenis ternak kecil yang paling banyak diusahakan adalah kambing yaitu 37.118 ekor dan yang paling sedikit diusahakan adalah babi yaitu 6.655 ekor. Sapi dan kambing banyak diusahakan karena mudah dalam perawatannya dan banyaknya permintaan akan daging sapi dan kambing. Sedangkan untuk commit to user 49 jenis unggas yang paling banyak diusahakan di Kabupaten Sukoharjo adalah ayam ras yaitu 2.695.700 ekor. Jenis ayam ras yang diusahakan adalah ayam Broiler dan Layer. Hal ini karena ayam ras dapat menghasilkan pendapatan yang tinggi. Sedangkan jenis unggas yang paling sedikit diusahakan di Kabupaten Sukoharjo adalah itik yaitu 100.858 ekor. Peternakan di Kabupaten Sukoharjo ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan protein hewani penduduk Kabupaten Sukoharjo baik untuk memenuhi kebutuhan lokal maupun non lokal sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan penduduk di Kabupaten Sukoharjo. Oleh karena itu pemerintah Kabupaten Sukoharjo diharapkan selalu mengembangkan strategi dalam pengembangan peternakan meliputi pengembangan benih unggul, teknologi peternakan dan sebagainya.

4. Subsektor Perikanan