commit to user 43
Tabel 4.6 Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kabupaten Sukoharjo Tahun 2007-2008
No. Lapangan Usaha 2008
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. Pertanian
Pertambangan dan Galian Listrik, Gas dan Air Bersih
Industri Kontruksi
Perdagangan Komunikasi
Keuangan
Jasa
4.98 1.09
4.47 4.30
5.25 4.74
5.25 7.35
5.81
Sumber : Sukoharjo dalam Angka Tahun 2008
Berdasarkan Tabel
4.6, dapat
diketahui bahwa
kegiatan perekonomian di Kabupaten Sukoharjo ditopang oleh sembilan sektor
perekonomian, antara lain yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan dan galian, sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air, sektor
bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa prusahaan, sektor
jasa-jasa. Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Sukoharjo dari tahun 2008 yang mempunyai nilai tertinggi pada lapangan usaha keuangan dengan
nilai 7,35, sedangkan yang mengalami laju pertumbuhan terendah pada lapangan usaha pertambangan dan galian dengan nilai 1,09. Lapangan
usaha pertanian mempunyai nilai laju pertumbuhan tertinggi kelima dengan nilai 4,98.
3. Laju Pertumbuhan Sektor Pertanian
Sektor pertanian terbagi menjadi lima subsektor pertanian yaitu: tanaman bahan makanan, tanaman perkebunan, peternakan, kehutanan,
dan perikanan. Besarnya kontribusi masing-masing subsektor tersebut terhadap PDRB Kabupaten Sukoharjo dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut:
commit to user 44
Tabel 4.7 Laju Pertumbuhan PDRB Subsektor Pertanian Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008
Subsektor Pertanian 2008
Tanaman Bahan Makanan Perkebunan
Peternakan Kehutanan
Perikanan 4.65
10.88 6.18
-0.76 8.20
Sumber : Kabupaten Sukoharjo Dalam Angka Tahun 2008
Berdasarkan Tabel 4.7 tersebut, dapat diketahui bahwa Subsektor pertanian perkebunan mempunyai nilai laju pertumbuhan PDRB tertinggi
sebesar 10,88. Jenis tanaman perkebunan yang dibudidayakan di Kabupaten Sukoharjo adalah tanaman kelapa, cengkeh, kapuk, mete, tebu,
tembakau jawa, empon-empon, wijen, lada dan kemiri. Sedangkan nilai terendah adalah subsektor pertanian kehutanan dengan nilai -0,76. Nilai
negatif berarti bahwa produksi kehutana kabupaten sukoharjo semakin berkurang dalam menyumbang PDRB Kabupaten Sukoharjo.
4. Pendapatan Perkapita
Pendapatan perkapita merupakan nilai pendapatan per penduduk pada suatu wilayah pada suatu tahun. Pendapatan perkapita merupakan
salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan pembangunan di suatu daerah. Pendapatan perkapita
Kabupaten Sukoharjo Tahun 2006 dan 2007 dapat dilihat pada Tabel 4.9. Tabel 4.8 Pendapatan Perkapita Kabupaten Sukoharjo Atas Dasar Harga
Konstan 2000 Tahun 2006 – 2007
Uraian 2006
2007
PDRB Jutaan Rupiah Penduduk Pertengahan Tahun
PDRB Perkapita Rupiah 832.383,23
824.012 5.000.457,92
876.494,85 829266
5.222.682,42 Sumber : Kabupaten Sukoharjo dalam Angka Tahun 2008
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa pendapatan perkapita Kabupaten Sukoharjo atas dasar harga konstan 2000 dari tahun 2006 ke
tahun 2007 mengalami peningkatan. Pendapatan perkapita atas dasar harga konstan 2000 meningkat dari Rp 5.000.457,92 pada tahun 2006 menjadi
commit to user 45
Rp 5.222.682,42 pada tahun 2007. Dilihat dari pendapatan perkapita Kabupaten Sukoharjo yang meningkat tersebut maka dapat diketahui
bahwa pembangunan wilayah yang dilakukan di Kabupaten Sukoharjo telah mampu meningkatkan pendapatan perkapita penduduk Kabupaten
Sukoharjo.
D. Keadaan Sektor Pertanian
1. Subsektor Tanaman Bahan Makanan
Pertanian tanaman bahan makanan merupakan salah satu sektor dimana produk yang dihasilkan menjadi kebutuhan pokok hidup rakyat.
Kabupaten Sukoharjo sebagian tanahnya merupakan tanah pertanian yang memiliki potensi cukup baik. Jenis-jenis produksi tanaman bahan makanan
di Kabupaten Sukoharjo tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 4.9 dibawah ini.