Skolastik Puncak Post FILSAFAT Skolastik

Kurikulum pengajarannya meliputi studi duniawi atau artes liberals, meliputi tata bahasa, retorika, dialektika seni berdiskusi, ilmu hitung, ilmu ukur, ilmu perbintangan dan music. Di antara tokoh-tokoh adalah Aquinas 735-805, Johannes Scotes Eriugena 815-870, Peter Lombard 1100-1160, John Salis-bury 1115-1180, Peter Abaelardus 1079-1180. Peter Abaelardus 1079-1180. Ia dilahirkan di Le Pallet, Prancis. Ia mempunyai kepribadian yang keras dan pandangannya sangat tajam sehingga sering kali bertengkar dengan para ahli piker dan penjabat gareja. Ia termasuk, orang konseptualisme dan serjana terkenal dalam sastra romantic, sekaligus sebagai rasionalistik, artinya peranan akal dapat menundukkan kekuatan iman. Iman harus mau di dahulukan akal. Yang harus di percayakan adalah apa yang telah di setujui atau dapat di terima oleh akal. Berbeda dengan Anselmus yang mengatakan bahwa berfikir harus sejalan dengan iman, abaelardus memberikan alas an bahwa berpikir itu berada di luar iman di luar kepercayaan. Karena itu berpikir merupakan sesuatu yang berdiri sendiri. Hal ini sesuai dengan metode dialektika yang tanpa ragu-ragu di tunjukkan dalam teologi, yaitu bahwa teologi harus memberikan tempat bagi semua bukti-bukti. Dengan demikian, dalam reologi itu iman hamper kehilangan tempat. Ia memcontohkan, seperti ajaran trinitas juga berdasarkan pada bukti-bukti, termasuk bukti dalam wahyu tuhan.

2. Skolastik Puncak

Masa ini merupakan kajayaan skolastik yang berlangsung dari tahun 1200- 1300 dan masa ini juga di sebut masa berbunga. Masa ini di tandai dengan munculnya universitas-universitas dan ordo-ordo, yang secara bersama-sama ikut menyelenggarakan atau memajukan ilmu pengetahuan, di samping juga peranan universitas sebagai sumber atau pusat ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Berikut ini beberapa factor mengapa masa skolastik mencapai pada puncaknya. a. Adanya pengaruh dari Aristoteles, Ibnu Rusyd, Ibnu Sina sejak abad ke-12 sehingga sampai abad ke-13 telah tumbuh menjadi ilmu pengetahuan yang luas. b. Tahun 1200 didirikan Universitas Almamater di Prancis. Universitas ini merupakan gabungan dari beberapa sekolah. Almamater inilah sebagai awal embrio berdirinya Universitas di Paris, di Oxford, di Mont Pellier, di Cambridge dan lain- lainnya. c. Berdirinya ordo-ordo. Ordo-ordo inilah yang muncul karena banyaknya perhatian orang terhadap ilmu pegetahuan sehingga menimbulkan dorongan yang kuat untuk memberikan suasana yang semarak pada abad ke-13. Hal ini akan berpengaruh terhadap kehidupan kerohanian di mana kebanyakan tokoh-tokohnya memengang peran di bidang filsafat dan teologi, seperti Albertus de Grote, Thomas Aquinas, Binaventura, J.D. Scotus, William Ocham. Upaya Kristenisasi Ajaran Aristoteles Pada mulanya hanya sebagian ahli piker yang membawa dan meneruskan ajaran Aristoteles, hal ini di di sebabkan oleh adanya sesuatu anggapan bahwa ajaran Aristoteles yang mulai di kenal pada abad ke-12 telah diolah dan tercemar oleh ahli piker Arab islam. Hal ini dianggap sangat membahayakan ajaran Kristen. Keadaan yang demikian ini bertolak belakang bahwa ajaran Aristoteles masih di ajarkan di fakultas- fakultas, bahkan dianggapnya sebagai pelajaran yang penting dan harus di pelajari. Untuk menghindari adanya pencemaran tersebut di atas dari ahli pikir arab atau islam, Albertus Magnus dan Thomas Aquinas sengaja menghilangkan unsur- unsur atau selipan dari Ibnu Rusyd, dengan menerjemahkan langsung dari bahasa latinnya. Juga, bagian-bagian ajaran aristoteles yang bertentangan dengan ajaran Kristen dig anti dengan teori-teori yang baru bersumber pada ajaran Aristoteles dan di selaraskan dengn ajaran Kristen. Langkah terakhir, dari ajaran Aristoteles telah di selaraskan dengan ajaran ilmiahsuatu sintesis antara kepercayaan dan akal. Upaya Thomas Aquinas ini sangat berhasil dengan terbitnya sebuah buku Summa Theologiae dan sekaligus merupakan bukti bahwa ajaran Aristoteles telah mendapatkan kemenangan dan sangat mempengaruhi seluruh perkembangan Skolastik. Albertus Magnus 1203-1280 Di samping sebagai biarawan, Albertus Magnus juga di kenal cendakiawan abad pertengahan. Dia lahir dengan nama Albert von Bollstant yang juga di kenal sebagai “dokter universalis” dan “dokter magnus”, kemudian nama Albertus Magnus Albert the Great. Ia mempunyai kepandaian luar biasa. Di universitas padua ia belajar artes liberals, ilmu-ilmu pengetahuan alam, kedokteran, filsafat aristoteles, belajar teologi di bologna, dan masuk ordo Dominican tahun 1223, kemudian masuk ke Koln menjadi dosen filsafat dan teologi. Terakhir dia di angkat sebagai uskup angung. Pola pemikirannya meniru Ibnu Rusyd dalam menulis tentang aristoteles. Dalam bidang ilmu pengetahuan, ia mengadakan penelitiandalam ilmu biologi dan ilmu kimia. Thomas Aquinas 1203-1280 Nama sebenarnya adalah Santo Thomas Aquinas, yang artinya Thomas yang suci dari Aquinas. Di samping sebagai ahli pikir ia juga seorang dokter gereja bangsa italia. Ia lahir di Rocca Secca, Napoli, italia. Dia merupakan tokoh terbesar Skolastisisme, salah seorang suci gereja katolik romawi dan pendiri aliran yang di nyatakan menjadi filsafat resmi gereja katolik. Tahun 1245 belajar pada Abertus magnus. Pada tahun 1250 menjadi guru besar dalam ilmu agama di prancis dan tahun 1259 menjadi juru besar dan penasihat istana paus. Karya Thomas Aquinas telah menandai taraf yang tinggi dari aliran Skolastisisme pada abad pertengahan. Ia berusaha untuk membuktikan bahwa iman Kristen secara penuh dapat di benarkan dengan pemikiran yang logis. Ia telah menerima pemikiran aristoteles sebagai otoritas tertinggi pemikiran yang logis. Menurut pendapatnya, semua kebenaran berasal dari tuhan. Kebenaran di ungkapkan dengan cara yang berbeda-beda, sedangkan iman berjalan di luar jangkauan pemikiran. Ia menghimbau agar orang-orang untuk mengetahui hukuk alamiah pengetahuan yang terungkap dalam kepercayaan. Tidak ada kontradiksi antara pemikiran dan iman. Semua kebenaran mulai timbul secara ketuhanan walaupun iman di ungkapkan lewat beberapa kebenaran yang berada di luar kekuatan pikir. Thomas Aquinas telah menafsirkan pandangan bahwa tuhan sebagaia Tukang Boyong yang tidak berubah dan yang tidak berhubungan dengan atau tidak mempunyai pengetahuan tentang kejahatan-kejahatan di dunia. Tuhan tidak pernah menciptakan dunia, tetapi zat dan pemikirannya tetap abadi. Selanjutnya ia katakan nahwa iman itu lebih tinggi dan berada diluar pemikiran yang berkenaan sifat tuhan dan alam semesta. Timbulnya pokok persoalan yang actual dan praktis dari gagasannya adalah “ pemikirannya dan kepercayaanya telah menemukan kebenaran mutlak yang harus di terima oleh orang-orang lain”. Pandangannya inilah yang menjadikan prlawanan kaum Protestan karena sikapnya yang otoriter. Thomas sendiri menyadari nahwa tidak dapat menghilangkan unsure- unsur aristoteles. Bahkan ia menggunakan ajaran aristoteles, tetepi system pemikirannya berbeda. Masuknua unsure Aristoteles ini didorong oleh kebijakan pimpinan gereja Paus Urbanus V 1366 yang memberikan angin segar untuk kemajuan filsafat. Kemudian tomas mengadakan langkah-langkah sebagai berikut. Langkah pertama, Thomas menyuruh teman sealiran Willem Van Moerbeke untuk membuat terjemahan baru yang langsung dari yunani. Hal ini untuk melawan Aristotelianisme yang berorientasi pada Ibnu Rusyd, dan upaya ini mendapatkan dukungan dari siger Van Brabant. Langah kedua, pengkristenan ajaran Aristoteles dari dalam. Bagian-bagian yang bertentangan dengan apa yang di anggap Kristen bertentangan sebagai firman aristoteles, tetapi di upayakan selaas dengan ajaran Kristen. Langkah ketiga, ajaran Aristoteles yang telah di kristenkan di pakai untuk membuat sintesis yang lebih bercorak ilmiah sintesis dedukatif antara iamn dan akal. System barunya itu untuk menyusun Sumina Theologie.

3. Skolastik Akhir