3. Skolastik Akhir
masa ini di tandai dengan adanya rsa jmu terhadap segala macsm pemikiran filsafat yang menjadi kiblatnya sihingga memperlihatkan stagnasi
kemandegan. Di antara tokoh-tokohnya adalah William Ockham 1285-1349, Nicolas Cusasus 1401-1464.
William Ockham 1285-1349
Ia merupakan ahli pikir inggris yang beraliran skolastik. Karena terlibat dalam pertengkaran umum dengan paus john XXII, ia di penjara di Avignon, tetapi ia
dapat melarikan diri dan mencari perlindungan pada Kaisar Louis IV. Ia menolak ajaran Thomas dan mendalilkan bahwa kenyataan itu hanya terdapat pada benda-benda satu
demi satu, dan hal-hal yang umum itu hanya tanda-tanda abstrak. Menurut pendapatnya, pikiran manusia hanya dapat mengetahui barang-
barang atau kejadian-kejadian individual. Konsep-konsep atau kesimpulan-kesimpulan umum tentang alam hanya merupakan Abstraksi buatan tanpa kenyataan.pemikiran yang
demikian ini, dapat di lalui hanya lewat intuisi, bukan lewat loika. Disamping itu, ia membantah anggapan skolastik bahwa logika dapat membuktikan dokrin deologis. Hal
ini akan membawa kesulitan dirinya yang pada waktu itu sebagai penguasanya Paus John XXII.
Nicolas Cusasus 1401-1464
Ia sebagai tokoh pemikiran yang berada paling akhir masa skolastik. Menurut pendapatnya, pendapat tiga cara untuk mengenal, yaitu lewat indra, akal, dan
intuisi. Dengan indra kita akan mendapatkan pengetahuan tentang benda-benda berjasad, yang sifatnya tidak sempurna. Dengan akal kita akan mendapatkan bentuk-bentuk
pengertian yang abstrak berdasarkan pada sajian atau tanggapan indra. Dengan intuisi, kita akan mendapatkan pengetahuan yang lebih tinggi. Hanya dengan intuisi inilah kita
akan dapat mempersatukan apa yang oleh akal tidak dapat di persatukan. Manusia seharusnya menyadari akan keterbatasan akal, sehingga banyak hal yang seharusnya
dapat di ketahui. Karena keterbatasan akal tersebut, hanya sedikit saja yang dapat di ketahui
oleh akal. Dengan intuisi inilah di harapkan akan sampai pada kenyataanya, yaitu suatu tempat di mana segala sesuatu bentuknya menjadi larut, yaitu Tuhan. Pemikiran Nicolaus
ini sebagian upaya mempersatukan seluruh pemikiran abad pertengahan, yang di buat ke suatu sintesis yang lebih luas. Sintesis ini mengarah pada masa depan, dari pemikirannya
ini tersirat suatu pemikiran para humanis.
4. Skolastik ArabIslam