Risiko reputasi Reputational risks

Indonesian language. PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2017 DAN 31 DESEMBER 2016 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2017 DAN 2016 PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF JUNE 30, 2017 AND DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE PERIOD THEN ENDED JUNE 30, 2017 AND 2016 191 51. MANAJEMEN RISIKO lanjutan 51. RISK MANAGEMENT continued c. Risiko strategis c. Strategic risks Risiko strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank dan entitas anak yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank dan entitas anak terhadap perubahan eksternal. Strategic risk is the risk that is caused by inappropriate determination and implementation of the Bank and subsidiaries strategy, inappropriate business decisions or being un-responsive to external changes. Bank dan entitas anak mengelola risiko strategis melalui proses pertimbangan dan pengambilan keputusan setiap kebijakan strategis secara kolektif dan komprehensif oleh Direksi dan Komite-Komite yang telah dibentuk. The Bank and subsidiaries manage strategic risks through a consideration of, and decision- making process regarding every strategic policy in a collective and comprehensive manner performed by the established the Bank‟s and subsidiaries‟ Directors and Committees. d. Risiko kepatuhan d. Compliance risks Risiko kepatuhan adalah risiko yang timbul akibat Bank dan entitas anak tidak mematuhi danatau tidak melaksanakan peraturan perudang-undangan dan ketentuan yang berlaku, termasuk prinsip syariah bagi bank umum syariah dan Unit Usaha Syariah. Compliance risk is the risk that rises because Bank and subsidiaries did not comply andor did not follow the law and regulation, including sharia principle for sharia bank and Sharia Business Unit. Bank dan entitas anak melaksanakan fungsi kepatuhan meliputi tindakan untuk: Bank and subsidiaries perform compliance function including: 1. Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank dan entitas anak; 1. To create compliance culture in all level of organitation and Bank‟s and subsidiaries‟ business activities; 2. Mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi oleh Bank dan entitas anak; tindakan mengelola risiko kepatuhan dilaksanakan dengan mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai Manajemen Risiko Bagi Bank Umum; 2. Manages compliance risk face by the Bank and subsidiaries; managing compliance risk is based on Bank Indonesia‟s regulation about Risk Management for the Bank and subsidiaries; 3. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, Sistem, dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah; dan 3. Ensure policy, regulation, system and procedure, and bank business activities inline with Bank Indonesia‟s regulation and law, including sharia principle for sharia bank and sharia business unit; and 4. Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Indonesia danatau otoritas pengawas lain yang berwenang. 4. Ensure bank‟s compliance with comitments made by the Bank to Indonesia andor other monitoring authority. Indonesian language. PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2017 DAN 31 DESEMBER 2016 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2017 DAN 2016 PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF JUNE 30, 2017 AND DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE PERIOD THEN ENDED JUNE 30, 2017 AND 2016 192

52. JAMINAN PEMERINTAH

TERHADAP LIABILITAS PEMBAYARAN BANK UMUM

52. GOVERNMENT GUARANTEE FOR PAYMENT LIABILITY OF COMMERCIAL BANKS

Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 15 tahun 2004 tentang pengakhiran tugas dan pembubaran BPPN, dinyatakan dalam pasal 8 bahwa dengan diakhirinya tugas dan dibubarkannya BPPN, Program Penjaminan Pemerintah terhadap kewajiban pembayaran bank umum yang semula dilakukan oleh BPPN berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 26 tahun 1998 dan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 27 tahun 1998, selanjutnya dilaksanakan oleh Menteri Keuangan melalui Unit Pelaksanaan Penjaminan Pemerintah UP3 sebagaimana diatur oleh Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 17 tahun 2004, yang diatur lebih lanjut dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 84KMK.062004 tanggal 27 Februari 2004 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 179KMK.0172000 tentang Syarat, Tatacara dan Ketentuan Pelaksanaan Jaminan Pemerintah terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum. Based on Article 8 of the Decision No. 15 year 2004 of the President of the Republic of Indonesia regarding the termination of the role and winding- up of IBRA, the Government Guarantee Program on the obligations of domestic banks, which was originally handled by IBRA based on the Decisions of the President of the Republic of Indonesia No. 26 year 1998 and No. 27 year 1998, shall be handled by the Ministry of Finance, specifically by the Government Guarantee Implementation Unit Unit Pelaksanaan Penjaminan Pemerintah UP3 as provided in the Decision of the President of the Republic of Indonesia No. 17 year 2004, which was further regulated by the Decision No. 84KMK.062004 dated February 27, 2004 of the Ministry of Finance regarding the Amendment of Decision No. 179 KMK.0172000 of the Ministry of Finance on the Terms, Implementing Guidelines, and Conditions of the Government Guarantees on the obligations of commercial banks. Program Penjaminan Pemerintah melalui UP3 telah berakhir pada tanggal 22 September 2005, sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 68PMK.052005 tanggal 10 Agustus 2005 tentang Perhitungan Dan Pembayaran Premi Program Penjaminan Terhadap Pembayaran Bank Umum untuk periode 1 Juli sampai 21 September 2005. Sebagai pengganti UP3 Pemerintah telah membentuk Lembaga Independen, yaitu Lembaga Penjamin Simpanan LPS berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 24 tahun 2004 tanggal 22 September 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan dimana LPS menjamin dana masyarakat termasuk dana dari bank lain dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan danatau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. The Guarantee Program by the Government through UP3 ended on September 22, 2005, as stated in Regulation No. 68PMK.052005 dated August 10, 2005 of the Ministry of Finance concerning the Calculation and Payments of Premium on Guarantee Program from Commercial Banks for the period July 1 to September 21, 2005. To replace UP3, the Indonesia Deposit Insurance Corporation LPS, which is an independent institution that guarantees public funds including funds from other banks in the form of demand deposits, time deposits, certificates of deposit, savings deposits andor other equivalent form, was established based on Law of the Republic of Indonesia No. 24 year 2004 dated September 22, 2004. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 mengenai Besarnya Nilai Simpanan yang Dijamin Lembaga Penjaminan Simpanan, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp2.000 untuk per nasabah per bank. Based on Government Regulation No. 66 year 2008 dated October 13, 2008 regarding the Amount of Deposit Guaranteed by the Indonesia Deposit Insurance Corporation, the amount of deposit covered by LPS is up to Rp2,000 per depositor per bank.