Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Laporan Tahunan 2006
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Lanjutan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005
Dalam Rupiah Penuh
12
DRAFT
For Discussion Purpose Only April 16, 2007
To be Finalized Agreed by :
Date :
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dan menambah nilai aktiva dikapitalisasi. Nilai buku aktiva tetap yang
sudah tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Sesuai dengan PSAK No. 48 tentang Penurunan Nilai Aktiva, Bank menelaah nilai tercatat aktiva tetapnya terhadap penurunan dan kemungkinan penurunan nilai aktiva tetap ke nilai wajar apabila terdapat kejadian
atau perubahan kondisi sebagaimana dijelaskan dalam PSAK No. 48, yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aktiva tetap tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Selisih lebih antara nilai tercatat aktiva tetap dengan
taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
2.k. Biaya Dibayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus straight line method.
2.l. Aktiva Lain-lain
Aktiva lain-lain terdiri dari uang muka beban, ijarah, beban ditangguhkan, persediaan, aktiva properti terbengkalai dan lain-lain.
Pembiayaan ijarah adalah akad sewa menyewa antara Bank dan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas objek sewa yang disewakan dengan opsi perpindahan hak milik objek sewa pada saat tertentu sesuai
dengan akad sewa.
2.m. Simpanan Nasabah
Giro dan tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal. Simpanan termasuk simpanan syariah dan investasi tidak terikat yang terdiri dari:
a. Giro wadiah merupakan titipan dana pihak ketiga yang setiap saat tersedia untuk dikembalikan dan
diberikan bonus berdasarkan kebijakan Bank. b.
Investasi tidak terikat dalam bentuk tabungan mudharabah merupakan dana pihak ketiga yang mendapatkan imbalan bagi hasil dari pendapatan Bank atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah
yang ditetapkan dan disepakati sebelumnya. c.
Investasi tidak terikat dalam bentuk deposito berjangka mudharabah merupakan simpanan pihak lain dengan nisbah bagi hasil yang disepakati di muka dan hanya bisa ditarik pada waktu tertentu sesuai
dengan perjanjian.
2.n. Simpanan dari Bank Lain
Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, interbank call money yang jatuh tempo, menurut perjanjian, tidak lebih dari 90 sembilan puluh
hari, deposito berjangka dan sertifikat deposito. Semuanya dinyatakan sesuai jumlah kewajiban terhadap bank lain.
Simpanan dari bank lain termasuk simpanan syariah dalam bentuk giro wadiah dan investasi tidak terikat yang terdiri dari deposito berjangka mudharabah.
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Lanjutan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005
Dalam Rupiah Penuh
13
DRAFT
For Discussion Purpose Only April 16, 2007
To be Finalized Agreed by :
Date :
2.o. Surat Berharga yang Diterbitkan
Obligasi berupa Fixed Rate Notes FRN yang diterbitkan oleh Bank dinyatakan sebesar nilai nominal dikurangi dengan beban penerbitan ditangguhkan. Beban penerbitan ditangguhkan tersebut diamortisasi
selama jangka waktu obligasi dengan metode garis lurus straight line method. Obligasi sendiri yang dibeli disajikan sebagai pengurang hutang obligasi. Pendapatan bunga yang dihasilkan dari obligasi sendiri yang
dibeli Bank disajikan sebagai pengurang atas biaya bunga obligasi.
2.p. Pendapatan dan Beban Bunga
Pendapatan dan beban bunga diakui dengan menggunakan dasar akrual, kecuali pendapatan bunga atas kredit yang diberikan dan aktiva produktif lainnya yang diklasifikasi sebagai non performing. Pencatatan
beban bunga atas pinjaman likuiditas dari Bank Indonesia dilakukan secara cash basis, yaitu pencatatan dilakukan oleh Bank setelah menerima nota debet dari Bank Indonesia.
Pada saat kredit diklasifikasikan sebagai non performing loan, bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan
kontinjensi.
Pendapatan bunga atas kredit yang diklasifikasikan sebagai Kurang Lancar hanya diakui sebagai pendapatan pada saat telah diterima secara tunai.
Penerimaan tunai atas kredit yang diklasifikasikan sebagai Diragukan atau Macet dipergunakan terlebih dahulu untuk mengurangi pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan
bunga pada tahun berjalan.
Bunga dari non performing loan yang dikapitalisasi pada saat restrukturisasi hutang ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan pada saat penerimaan. Piutang bunga atas non performing loan yang belum diterima,
diungkapkan sebagai tagihan kontinjensi dalam catatan laporan keuangan.
Kredit yang diberikan dan aktiva produktif lainnya diklasifikasikan sebagai non performing bila pokok kredit atau bunga telah jatuh tempo selama atau lebih dari 90 sembilan puluh hari, atau aktiva-aktiva yang
diklasifikasikan sebagai Kurang Lancar, Diragukan atau Macet sesuai dengan PBI, atau bila menurut pendapat Manajemen, penerimaan bunga danatau pokok diragukan.
Beban emisi obligasi, yang meliputi biaya notaris, akuntan publik, underwriter, konsultan hukum, penilai dan biaya lain, dibukukan pada rekening “Biaya Emisi Obligasi” dan diamortisasikan sesuai jangka waktu obligasi.
Pendapatan dan beban bunga termasuk pendapatan dan beban syariah. Pendapatan syariah terdiri dari bagi hasil atas pendapatan atau laba rugi murabahah dan istishna, mudharabah serta musyarakah. Pendapatan
dari transaksi murabahah diakui dengan menggunakan metode akrual. Pendapatan dari transaksi bagi hasil dari pembiayaan mudharabah dan musyarakah diakui pada saat angsuran diterima secara tunai.
Beban syariah merupakan beban bagi hasil tabungan mudharabah serta bonus giro wadiah, yang diakui pada saat timbulnya kewajiban untuk melakukan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang disepakati.
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Lanjutan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005
Dalam Rupiah Penuh
14
DRAFT
For Discussion Purpose Only April 16, 2007
To be Finalized Agreed by :
Date :
2.q. Pendapatan Provisi dan Komisi
Pendapatan provisi dan komisi yang signifikan dan berkaitan langsung dengan pemberian kredit atau untuk suatu jangka waktu tertentu ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus
straight line method selama jangka waktu yang bersangkutan. Saldo provisi dan komisi yang belum diamortisasi sehubungan dengan kredit yang telah diselesaikan sebelum jatuh tempo diakui sebagai
pendapatan pada saat penyelesaian kredit. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan langsung dengan pemberian kredit atau tidak untuk suatu jangka waktu tertentu diakui sebagai pendapatan pada saat
transaksi terjadi.
2.r. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam nilai Rupiah berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan
ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs spot Reuters pada pukul 16:00 WIB. Keuntungan atau kerugian akibat penyesuaian kurs tersebut dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun
berjalan.
Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, kurs yang digunakan adalah:
2006 Rp
2005 Rp
Dolar Amerika Serikat 9,003.00
9,830.00 Yen
75.63 83.83
Euro 11,846.25
11,643.15 Dolar Singapura
5,867.89 5,917.04
Dolar Australia 7,117.89
7,215.72 Dolar Hongkong
1,157.71 1,267.83
Poundsterling 17,616.19
16,982.10
2.s. Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan dan dihitung menggunakan tarif pajak yang berlaku. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aktiva
dan kewajiban untuk tujuan komersial dan fiskal setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa datang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh sebesar kemungkinan realisasi atas manfaat
pajak tersebut.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aktiva direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak dan peraturan perpajakan
yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak SKP diterima atau jika Bank mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
2.t. Program Pensiun dan Imbalan Kerja
Program Dana Pensiun Bank menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya.
Program pensiun didanai oleh kontribusi Bank dan karyawan masing-masing sebesar 39 dan 5 dari jumlah penghasilan dasar pensiun setiap bulan. Kontribusi yang diberikan Bank dibebankan pada laporan
laba rugi tahun berjalan.
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Lanjutan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005
Dalam Rupiah Penuh
15
DRAFT
For Discussion Purpose Only April 16, 2007
To be Finalized Agreed by :
Date :
Program Imbalan Kerja Bank membukukan kewajiban atas program imbalan kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan
No. 132003 tahun 2003. Sesuai dengan PSAK 24 Revisi 2004, AImbalan Kerja, kewajiban atas masa kerja
lalu diestimasi dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Bank sehubungan dengan estimasi kewajiban tersebut.
Berdasarkan PSAK 24 Revisi 2004, beban imbalan kerja diakui langsung, kecuali keuntungan kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu non vested.
Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan kerugian aktuaria yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi dari 10 dari nilai
sekarang kewajiban manfaat pasti diamortisasi dengan metode garis lurus straight line method selama sisa masa kerja. Tetapi keuntungan kerugian aktuarial dari kewajiban karyawan yang masih aktif bekerja setelah
usia masa pensiun akan diakui langsung diakui karena kewajiban sudah terjadi.
Pencadangan dibentuk jika berdasarkan perbandingan imbalan yang akan diterima oleh karyawan pada umur pensiun yang normal dari imbalan yang sesuai ketetapan menurut Undang-undang setelah dikurangi
akumulasi dari iuran karyawan dan hasil-hasil investasi yang terkait, ternyata masih kurang. Jika bagian dana pemberi kerja dari imbalan Program Pensiun adalah kurang dari imbalan yang diharuskan oleh Undang-
undang, Bank akan menutupi kekurangan dana tersebut.
2.u. Laba Bersih Per Saham
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
2.v. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder
adalah segmen geografis.
Segmen usaha Bank adalah Bank dan unit syariah. Lokasi Bank hanya berada di DKI Jakarta, sehingga tidak ada penyajian informasi segmen untuk segmen geografis.
2.w. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang
dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama tahun pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Lanjutan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005
Dalam Rupiah Penuh
16
DRAFT
For Discussion Purpose Only April 16, 2007
To be Finalized Agreed by :
Date :