D. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian adalah suatu cara kerja untuk memahami objek penelitian dalam rangka menemukan, menguji terhadap suatu kebenaran atau
pengetahuan. Dalam hal ini penulis menggunakan pendekatan penelitian Kualitatif. Menurut Tailor sebagaimana yang dikutip oleh Lexy J Moleong
adalah prosedur sebuah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan prilaku yang dapat diamati.
8
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang dilakukan oleh penulis termasuk dalam pendekatan penelitian kualitatif, pendekatan kualitatif ini digunakan
karena beberapa pertimbangan, yaitu bersifat luwes, tidak terlalu rinci, tidak lazim mendefinisikan suatu konsep serta memberi kemungkinan bagi
perubahan-perubahan manakala ditemukan fakta yang lebih mendasar, menarik dan unik bermakna dilapangan.
9
Penulis memilih pendekatan kualitatif dalam melakukan penelitian karena berharap dengan menggunakan pendekatan kualitatif, didapatkan
hasil penelitian yang menyajikan data yang akurat dan digambarkan secara jelas dari kondisi sebenarnya.
2. Jenis Penelitian
Dilihat dari jenis penelitian, maka penelitian ini adalah Dekriptif. Pada jenis penelitian deskriptif, data yang dikumpulkan berupa kata-kata,
gambar dan bukan angka-angka. Dengan demikian laporan penelitian akan
8
Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif: edisi revisi, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2012 Cet. Ke-30. h. 4.
9
Burhan Bungin. Analisa Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003. Cet Ke-2. h. 39.
berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut berasal dari naskah wawancara catatan lapangan,
catatan atau memo dan dokumen resmi lainnya.
10
3. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian adalah menunjuk pada orangindividu atau kelompok yang dijadikan unit atau satuan kasus yang diteliti.
11
Adapun yang dijadikan sumber informasi dalam penelitian ini adalah masyarakat
dan pengelola Yayasan Griya Yatim dan Dhuafa. Sedangkan objeknya adalah tentang peran dari Yayasan Griya
Yatim dan Dhuafa dalam pemberdayaan kaum dhuafa melalui pendidikan keterampilan. Artinya Peran Yayasan Griya Yatim dan Dhuafa sangat
menentukan bagi anak-anak yatim dan kaum dhuafa untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
4. Sumber Data
Sumber data penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu: a.
Sumber data primer, merupakan data yang diperoleh dari Yayasan Griya Yatim dan Dhuafa yang berkaitan tentang kegiatan
pemberdayaan kaum dhu’afa. b.
Sumber data sekunder, merupakan data-data yang diperoleh dari buku- buku, majalah, dokumen-dokumen maupun dari benda-benda tertulis
yang berhubungan dengan penelitian ini.
10
Ibid. h. 39
11
Sanapiah Fisal. Format-format Penelitian Sosial. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005. H. 109.
5. Teknik Penentuan Subyek Penelitian
Sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif, teknik penentuan subyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive
sampling yaitu pengambilan sampel dari populasi yang didasarkan atas tujuan atau pertimbangan-pertimbangan tertentu dari peneliti dalam
sampling ini peneliti berusaha menguji pertimbangan-pertimbangannya untuk dapat memasukkan unsur yang dianggap khusus dari suatu populasi
dimana peneliti mencari informasi.
12
Peneliti memperoleh 4 empat orang yang akan diwawancarai, untuk memperoleh sampelnya berdasarkan susunan masing-masing tingkat
jabatan. Adapun informasi yang diperoleh adalah mengenai Peran Yayasan Griya Yatim dan Dhuafa Dalam Pemberdayaan Kaum Dhuafa Melalui
Pendidikan keterampilan. Untuk data pendukung, peneliti mewawancarai 2 dua orang anak binaan, untuk memperoleh 2 dua anak binaan, peneliti
memperoleh sampelnya berdasarkan susunan tingkat usia dan pendidikan terakhir. Adapun informasi yang diperoleh menegenai proses resosialisasi
dan harapan kaum dhuafa dalam pemberdayaan kaum dhuafa melalui pendidikan keterampilan.
Berdasarkan pada kontek tersebut, maka peneliti memilih subyek- subyek penelitian diantaranya:
Tabel 1 Subyek Penelitian
No Subyek
Informasi yang Dicari Jumlah
12
Jusuf Soewadji, Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Jurusan Sosiologi. 2003. Cet Ke-1. h. 100.
1 Yayasan Griya
Yatim dan Dhuafa Gambaran yayasan griya Yatim
dan dhuafa, latar belakang sejarah beririnya Yayasan Griya Yatim dan
Dhuafa, pelaksanaan pembelajaran, strategi pemberdayaan, faktor
penghambat dan pendukung 1
2. PembinaTutor
Pelaksanaan pemberdayaan, faktor penghambat dan faktor pendukung,
hasil yang dicapai, evaluasi pembelajaran
1
3. Staf Yayasan
Gambaran yayasam, latar belakang sejarah yayasan, strategi
pemberdayaan, serta dokumentasi 2
4. Kaum Dhuafa
Yayazan Griya Yatim dan Dhuafa
Pelaksanaan pemberdayaan, faktor penghambat dan pendukug, hasil
yang dicapai 2
6. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran yang dipandang ilmiah dalam melakukan sebuah penelitian.
Ada beberapa hal yang peneliti lakukan dalam pencarian data, yaitu: a.
Observasi. Adalah merupakan teknik untuk menambah kecermatan pengamatan atas beberapa fenomena yang terjadi terhadap subjek
penelitian dilapangan. Menurut E.C Wragg menjelaskan bahwa observasi yaitu pengamatan secara sistematis dan analisa yang
memegang peranan penting untuk meramalkan tingkah laku sosial, sehingga hubungan antara satu peristiwa dengan peristiwa lainnya
menjadi jelas.
13
Dalam hal ini peneliti menggunakan metode observasi untuk mengamati semua hal yang berhubungan dengan subjek
penelitian dilapangan. Yaitu masyarakat serta Yyasan Griya Yatim dan Dhuafa.
b. Wawancara. Adalah merupakan suatu alat pengumpulam informasi
langsung tentang beberapa jenis data.
14
Selain itu wawancara juga sebagai salah satu bagian terpenting dalam setiap survai.
15
Dalam penelitian ini penulis akan mewawancarai pembina yayasan, pengurus
yayasan, staf yayasan dan beberapa peserta program guna memperoleh data dan informasi tentang Yayasan Griya Yatim dan Dhuafa terhadap
masalah yang diteliti. Peneliti mengadakan Tanya jawab yang berkenaan dengan peran dan pelaksanaan pemberdayaan kaum dhu’afa
melalui pendidikan keterampilan di Yayasan Griya Yatim dan Dhuafa dengan pihak-pihak yang terkait.
c. Dokumentasi. Yaitu peneliti mengumpulkan, membaca dan
mempelajari berbagai macam bentuk data tertulis yang ada di lapangan serta data-data lain di perpustakaan yang dapat dijadikan bahan analisa
untuk hasil dalam penelitian ini. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data yang telah didokumentasikan dalam buku dan
majalah. Agenda kegiatan Yayasan, Rancangan Program jangka panjang dan jangka pendek Yayasan Griya Yatim dan Dhuafa, Foto,
Akta Notaris, dan lain-lain.
13
Nurul Hidayati S. Ag, Metodologi Penelitian Dakwah dengan Pendekatan Kualitatif, Jakarta: Lembaga Penelitian dan UIN Jakarta Press, 2006 Cet. Ke-1, h. 8.
14
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jogjakarta: Andi Offset, 1983, h. 49.
15
Masri Singarimbun, Metodologi Penelitian Survai, Jakarta: LP3S, 2012, h. 207.
7. Analisis Data
Analisis data adalah menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber dengan hasil yang diperoleh pengamatan peneliti secara
langsung di lapangan. Analisis data adalah proses penyusunan data agar bisa ditafsirkan dan memberikan makna. Model analisis yang dipakai
dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif. Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa sasaran penelitian ini adalah kegiatan analisis
data meliputi kegiatan reduksi data, reduksi yaitu menganalisa sesuatu secara keseluruhan kepada bagian-bagiannya atau menjelaskan tahap akhir
dari proses perkembangan sebelumnya yang lebih sederhana.
16
8. Teknik Keabsahan Data
Teknik Keabsahan Data, Data yang telah digali, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan penelitian. Untuk menjaga keabsahan data dalam
penelitian ini diperlukan teknik pemeriksaan. Adapun teknik yang digunakan untuk menjaga keabsahan adalah sebagai berikut:
a. Kriterium KredibilitasKepercayaan
Fungsi kriterium kredibilitas ini adalah untuk melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuannya
dapat dicapai, kemudian mempertunjukan derajat kepercayaan hasil- hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh penulis pada kenyataan
ganda yang sedang diteliti. Kriterium kredibilitas ini menggunakan dua teknik pemeriksaan.
1 Ketekunan pengamatan
Dimaksudkan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam
16
A. Pius Partanto dan M. Dahlan Al-Barry, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola, 1994, Cet. Ke-1.
situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu dalam penelitian ini dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut
secara rinci. Dengan kata lain, peneliti mengadakan pengamatan kepada
subyek penelitian yaitu, pembina yayasan, pengurus yayasan, staf yayasan dan beberapa peserta program pemberdayaan. Sehingga
data yang didapat benar-benar valid, objektif, dan saling mendukung
untuk keperluan
pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data itu triangulasi.
2 Triangulasi
Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Salah satu teknik triangulasi yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik triangulasi dengan sumber, triangulasi dengan sumber akan digunakan untuk membandingkan dan mengecek
balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Hal ini akan dilakukan dengan jalan:
a membandingkan data hasil wawancara dengan pengamatan di lapangan, misalnya peneliti membandingkan hasil wawancara
subyek penelitian dengan hasil temuan pengamatan lapangan tentang program Yayasan Griya Yatim dan Dhuafa.
b membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain, misalnya peneliti
membandingkan jawaban yang diberikan oleh Pembina, pengurus, staf yayasan dengan jawaban wawancara dari peserta program
pemberdayaan di Yayasan Griya Yatim dan Dhuafa. c membandingkan hasil wawancara dengan hasil dokumen yang
berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti. Wawancara tersebut untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding
terhadap data tersebut.
17
b. Kriterium Kepastian
Mengutip pendapat Scriven, yang menyatakan bahwa masih ada unsur „kualitas’ yang melekat pada konsep objektif, dalam hal ini
dapat digali dari pengertian bahwa sesuatu objektifitas berarti dapat dipercaya, faktual, dan dapat dipastikan. Dari sisi peneliti dapat
membuktikan bahwa data-data ini terpercaya. Keterpercayaan ini didasarkan pada hasil data-data yang diperoleh dari hasil wawancara
dan observasi terhadap subjek penelitian.
18
9. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhitung mulai april 2014 sampai dengan September 2014. Adapun lokasi penelitiannya di Yayasan Griya Yatim
dan Dhuafa yang beralamatkan di perum kranggan permai jl. Merak raya Blok AP 18 Rt 001105 kelurahan jatisampurna Bekasi.
Untuk penulisan dan penyusunan skripsi ini, penulis mengacu pada buku Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi UIN Jakarta yang
diterbitkan oleh CeQDA Center for Quality Development and Assurance
17
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta:UIN Press, h. 74
18
Farida Yusuf Taybnafis, Evaluasi Program, Jakarta: Rineka Cipta, 2000. h. 166.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Cetakan I Tahun 2007. Lokasi penelitian itu sendiri akan dilakukan di Yayasan Griya Yatim dan Dhuafa di Bekasi.
E. Tinjaun Pustaka
Untuk mendukung penelaahan yang lebih mendetail, penulis berusaha melakukan kajian terhadap beberapa pustaka ataupun karya ilmiah yang
relevan dengan topik penulisan karya ilmiah ini. Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis membandingkan isi skripsi nya dengan skripsi milik orang lain
yang isinya hampir menyerupai. Adapun tinjaun pustaka dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan skripsi yang
berjudul “Peran Yayasan Kumala
Dalam Pemberdayaan
Anak Jalanan
Melalui Pendidikan
Keterampilan Di Kelurahan Rawa Badak Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara” 2010, yang disusun Ari Kurniawan. Skripsi yang membahas tentang
pemberdayaan anak jalanan melalui pendidikan, yayasan kumala berperan sebagai mediator, fasilitator, pendidik, sekaligus sebagai perwakilan bagi anak
jalanan yang mengupayakan anak jalanan dapat membangun hidup mereka secara mandiri. Untuk membedakan skripsi penulis dengan skripsi milik orang
lain terdapat pada subjek penelitian serta perannya dalam memberdayakan kaum dhuafa.
Skripsi kedua, penulis menggunakan skripsi yang berjudul “Peran
Suku Dinas Sosial Jakarta Utara Dalam Peningkatan Kesejahteraan Warga Masyarakat melalui Program Keluarga Harapan di Kelurahan Koja Jakarta
Utara Tahun Pelaksanaan 2011- 2012” 2012, yang disusun Hidmatullah.
Skripsi yang membahas tentang peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program keluarga harapan PKH yang diadakan oleh pemerintah
dapat membantu masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan atau RTSM mendapatkan kehidupan yang lebih baik karena mereka dapat
menyekolahkan anaknya dengan dana yang diberikan oleh pemerintah. Untuk membedakan skripsi penulis dengan skripsi milik orang lain terdapat pada
subjek penelitian serta perannya dalam memberdayakan kaum dhuafa. Skripsi ketiga, penulis menggunakan skripsi yang berjudul “Peran
Sekolah Alam Kandank Jurank Doank Dalam Pengembangan Kreativitas Anak Di Kelurahan Jurang Mangu” yang disusun oleh Trijadi Risnanto.
Skripsi ini membahas tentang Peran Sekolah Alam Kandang Jurank Doank dalam pengembangan kreativitas anak. Salah satu langkah menyelamatkan
generasi penerus bangsa ini adalah dengan membekali mental anak-anak dengan pendidikan yang memiliki nilai tepat guna dan langsung pada sasaran.
Yaitu dengan memberikan mereka keleluasaan untuk berkreativitas setinggi dan sebanyak mungkin tanpa mengekang mereka dengan peraturan yang kaku.
Untuk membedakan skripsi penulis dengan skripsi milik orang lain terdapat pada subjek penelitian serta perannya dalam memberdayakan kaum dhuafa.
F. Sistematika Penulisan
Guna memudahkan pembahasan dan penulisan hasil penelitian ini, maka penulis berusaha membuat sistematika khusus dengan jalan
mengelompokkan berdasarkan kesamaan dan hubungan masalah yang ada. Sistematika skripsi ini dalam penulisannya akan dibagi menjadi 5 lima bab,
dan masing-masing bab akan dibagi menjadi sub-sub bab, yaitu sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan
sistematika penulisan. BAB II
Tinjauan teoritis tentang peranan, dhua’afa, pemberdayaan, terdiri dari beberapa sub, pengertian peranan, tinjauan
sosiologis tentang peranan, pengertian dhu’afa, ruang lingkup dhu’afa. Sub berikutnya pengertian tentang pemeberdayaan.
Langkah-langkah pembe rdayaan kaum dhu’afa.
BAB III Gambaran umum tentang Yayasan Griya Yatim dan Dhuafa
dengan uraian latar belakang berdirinya yayasan, struktur organisasi,
tujuan berdirinya
yayasan dan
program- programYayasan Griya Yatim dan Dhuafa. Sub berikutnya
bentuk pem berdayaan kaum dhu’afa yang di lakukan
diYayasan Griya Yatim dan Dhuafa serta hambatan yang dihadapi Yayasan Griya Yatim dan Dhuafa dalam pelaksanaan
pe mberdayaan kaum dhu’afa.
BAB IV Peranan
Yayasan Griya
Yatim dan
Dhuafa dalam
pemberdayaan k aum dhu’afa yang terdiri dari beberapa sub.
Apa saja kegiatan yang di lakukan oleh Yayasan Griya Yatim dan Dhuafa,bagaimana kegiatan tersebut dapat di laksanakan,
hambatan yang dihadapi yayasan, dan sejauh mana kegiatan pemberdayaan memberi manfaat bagi masyarakat.
BAB V Penutup, dalam hal ini berisikan kesimpulan dan saran-saran.
18
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Peran
Pengertian Peran
Peran role merupakan istilah sosiologi yang mengandung pengertian yang memiliki aspek dinamis kedudukan dan status. Apabila seorang atau
lembaga melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka dia menjalankan suatu peranan.
1
Peranan mencakup 3 tiga hal: 1.
Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat.
2. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh
individu dalam masyarakat sebagai organisasi. 3.
Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat.
2
Pengertian peranan adalah bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan. Peranan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
beberapa tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat dan harus dilaksanakan.
3
Dengan kata lain, seseorang dikatakan dapat memainkan peranannya apabila mempunyai status
dalam masyarakat. Tidak sekedar memiliki status, namun seseorang tersebut harus dapat
menjalankan harapan-harapan masyarakat. Seperti yang dikatakan Gross
1
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005 Cet. Ke-38, h. 243.
2
Ibid, h. 244.
3
Pusat Bahasa Departemen pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007, Cet. Ke-4. Ed. Ke-3. h. 854.