Pengertian Fakir dan Miskin
ekuivalen setiap orang dalam setahun untuk penduduk yang hidup di perdesaan, dan mereka yang berpenghasilan setara dengan 360 kg
beras untuk penduduk yang tinggal di perkotaan. b.
Miskin. Penduduk yang termasuk dalam kelompok ini adalah mereka
yang mempunyai penghasilan setara dengan 240 kg beras sampai 320 kg beras per tahun untuk penduduk yang tinggal di desa, dan mereka
yang berpenghasilan setara dengan 360 kg beras sampai 480 kg beras pertahun untuk penduduk yang tinggal di kota.
c. Hampir Cukup.
Penduduk yang termasuk dalam kelompok ini adalah mereka yang mempunyai penghasilan setara 320 kg beras sampai 480 kg
beras pertahun untuk penduduk yang tinggal di desa, dan mereka yng mempunyai penghasilan setara 480 kg beras sampai 720 kg beras
pertahun untuk penduduk yang tinggal di kota. d.
Cukup. Penduduk yang termasuk dalam kelompok ini adalah mereka
yang mempunyai penghasilan setara dengan lebih dari 480 kg beras setiap orang selama setahun di daerah perdesaan, dan mereka yang
mempunyai penghasilan setara 720 kg beras setiap orang selama setahun untuk daerah perkotaan.
27
Sementara itu, istilah di dalam bahasa Indonesia berasal dari kosa kata bahasa arab faqir dalam bentuk tunggal dan
fuqara’ dalam bentuk jamak yang secara kebahasaan, menurut Al-Raghib Al-Ashfahani,
27
Mustofa, Pemberdayaan Kaum Dhuafa Melalui Program Laboratorium Skill Lab Skill Di Yayasan Bina Insan Mandiri Depok, Skripsi S1 Dakwah dan Komunikasi, Universitas
Islam Negeri Jakarta, 2010, h. 30.
memiliki empat pengertian. Pertama, perkataan fakir berarti orang yang membutuhkan Allah. Kebutuhan ini merupakan eksistensial yang
berkenaandengan eksistensi manusia, yakni bahwa setiap manusia secara universal membutuhkan allah sebagaiman dinyatakan di dalam ayat
berikut:
Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah dialah yang Maha Kaya Tidak memerlukan sesuatu lagi Maha Terpuji.
Kedua, perkataan faqir berarti membutuhkan. Dalam pengertian bahwa setiap orang membutuhkan makanan dan minuman serta kebutuhan fisik-
biologis lainnya untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Ketiga, perkataan faqir berarti tidak memiliki, tidak mengakses, dan tidak
mendapatkan Sembilan bahan pokok sembako untuk memenuhi kebutuhan hidup setiap hari sehingga ia menjadi faqir, yakni
membutuhkan pertolongan dan bantuan dari yang memiliki kemampuan. Keempat, perkataan faqir berarti faqir al-nafs, yakni jiwa yang tidak
memiliki, tidak mengakses, dan tidak mendapatkan siraman rohani untuk pengayaan batin.
28
Para ulama fikih seperti Imam Hanfi berpendapat bahwa fakir adalah orang yang tidak memiliki penghasilan tetap dan tidak ada yang
memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Sementara itu Imam Syafi’I
berpendapat bahwa fakir adalah orang yang tidak dapat mencukupi kebutuhan dasar. Sementara itu, oarng miskin adalah orang yang memiliki
28
Asep Usman Ismail, dkk, Pengamalan Al- Qur’an Tentang Pemberdayaan Dhua’afa,
Jakarta: Dakwah Press, 2008, Cet. Ke-1, h.20-21.
pekerjaan tetap
tetapi penghasilannya
tidak dapat
memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
29
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa istilah fakir dan miskin pada dasarnya sama yakni seseorang yang tidak dapat memenuhi
kebutuhan dasar hidupnya karena keterbatasan mereka. Namun antara fakir dan miskin ada derajat yang membedakan yakni istilah fakir lebih
rendah derajatnya dibandingkan dengan istilah miskin.