Sistem informasi manajemen dana pengelolaan donatur berbasis WEB pada yayasan Griya Yatim dan Dhu'afa

(1)

i

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DANA PENGELOLAAN DONATUR BERBASIS WEB PADA YAYASAN

GRIYA YATIM DAN DHU’AFA (Studi Kasus : Cabang Asrama Griya Bintaro)

SKRIPSI

Oleh :

Iqbal Muhammad Salman NIM : 106093003093

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA JAKARTA


(2)

ii

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DANA PENGELOLAAN

DONATUR BERBASIS

WEB

PADA YAYASAN

GRIYA YATIM DAN DHU’AFA

(Studi Kasus: Cabang Asrama Griya Bintaro)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

IQBAL MUHAMMAD SALMAN 106093003093

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DANA PENGELOLAAN DONATUR BERBASIS WEB PADA YAYASAN

GRIYA YATIM DAN DHU’AFA (Studi Kasus : Cabang Asrama Griya Bintaro)

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer Pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :

Iqbal Muhammad Salman 106093003093

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Nur Aeni Hidayah, MMSI. Bakri L. Katjong, MT, M.Kom. NIP. 19750818 200501 2 008 NIP. 470 035 764

Mengetahui,

Ketua Program Studi Sistem Informasi

Nur Aeni Hidayah, MMSI. NIP. 19750818 200501 2 008


(4)

iv

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi yang berjudul “Sistem Informasi Manajemen Dana Pengelolaan Donatur Berbasis Web Pada Yayasan Griya Yatim dan Dhu’afa (Studi Kasus: Cabang Asrama Griya Bintaro)” telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi pada hari Kamis 24 Maret 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) pada program studi Sistem Informasi.

Jakarta, Maret 2011 Tim Penguji,

Penguji I Penguji II

Zainuddin Bey Fananie, M.Sc. Nia Kumaladewi, MMSI.

NIP. NIP. 19750412 200710 2 002

Pembimbing I Pembimbing II

Nur Aeni Hidayah, MMSI. Bakri L. Katjong, MT, M.Kom. NIP . 19750818 200501 2 008 NIP. 470 035 764

Mengetahui,

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Ketua Prodi Sistem Informasi

DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis Nur Aeni Hidayah, MMSI. NIP : 19680117 200112 1001 NIP . 19750818 200501 2 008


(5)

v

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI ADALAH BENAR-BENAR KARYA SAYA SENDIRI DAN BELUM DIAJUKAN DALAM BENTUK APA PUN KEPADA PERGURUAN TINGGI MANA PUN. SUMBER INFORMASI YANG BERASAL ATAU DIKUTIF DARI KARYA ILMIAH YANG DITERBITKAN MAUPUN TIDAK DITERBITKAN DARI

PENULIS LAIN TELAH DISEBUTKAN DALAM TEKS DAN

DICANTUMKAN DALAM DAFTAR PUSTAKA DI BAGIAN AKHIR SKRIPSI INI.

Jakarta, Maret 2011

Iqbal Muhammad Salman NIM. 106093003093


(6)

vi ABSTRAK

IQBAL MUHAMMAD SALMAN – 106093003093, Sistem Informasi Manajemen Dana Pengelolaan Donatur Berbasis Web Pada Yayasan Griya Yatim dan Dhu’afa (Studi Kasus: Cabang Asrama Griya Bintaro). Di bimbing oleh NUR AENI HIDAYAH dan BAKRI LA KATJONG

Yayasan Griya Yatim dan Dhu’afa ini adalah suatu lembaga atau organisasi yang bergerak dalam bidang sosial keagamaan. Dengan semakin banyaknya data yang tersimpan tercatat setelah 2 tahun berdiri dari tahun 2009 Yayasan ini sudah memiliki 4 cabang asrama dan telah memiliki 288 anak asuh non mukim dan 40 anak asuh berstatus mukim serta telah memiliki 800 anggota donatur yang telah terdaftar. Dengan banyaknya data tersebut telah menyulitkan pihak Yayasan dalam mengelola seluruh data yang diterima sehingga mengakibatkan terjadinya penumpukan berkas. Dari permasalahan tersebut mendorong untuk merancang suatu sisem dengan memanfaatkan teknologi komputer khususnya dalam penggunaan internet yang diolah dengan suatu manajemen sistem informasi yang akurat, perancangan sistem ini bertujuan untuk membantu meningkatkan pelayanan pada Yayasan Griya Yatim dalam mengelola data donatur serta proses dan laporan-laporan yang terkait secara sistematis. Oleh karena itu perancangan sistem ini dibuat dengan berbasis web untuk memudahkan pihak Yayasan dalam mengelola data-data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pengembangan sistem OOAD (Object Oriented Analysis Design) oleh Mathiansen et. al, dengan bahasa pemodelan UML (Unified Modeling language). Selain itu tools yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, dan database

MySQL untuk penyimpanan data. Hasil dari penelitian ini yang berupa sistem informasi manajemen dana pengelolaan donatur berbasais web, diharapkan dapat membantu kinerja pada Yayasan Griya Yatim dalam meningkatkan pelayanannya terhadap donatur dan memberikan informasi-informasi yang akurat untuk diberikan kepada donatur yang membutuhkan.

Kata kunci: Yayasan Griya Yatim, Sistem informasi manajemen dana, donatur, OOAD, UML, web, PHP, MySQL.

V Bab + xxvi + 271 Halaman + 7 Simbol + 111 Gambar + 50 Tabel + Pustaka + Lampiran


(7)

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, penulis panjatkan dan bersyukur kehadirat Allah SWT. Atas seluruh rahmat dan karunia-Nya Yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulisan skripsi yang berjudul Sistem Informasi Manajemen Dana Pengelolaan Donatur Berbasis Web dapat diselesaikan degan baik. Shalawat serta salam selalu kuberikan kepada Nabi akhir zaman yaitu nabi Muhammad SAW. Yang selalu memberi motivasi dalam hidup ini untuk selalu menjadi terbaik dari yang terbaik.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini baik berupa motivasi, dukungan moral maupun materil. Karena tanpa dukungan dari mereka, penulis tidak akan mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Mereka yang telah mendukung penulis adalah :

1. Bapak Dr. Syopiansah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI., selaku ketua program studi Sistem Informasi dan Selaku dosen pembimbing I.

3. Bapak Bakri La Katjong, MT, M.Kom. Selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan tentang penulisan skripsi dengan baik dan selalu meluangkan waktu untuk bertukar pikiran serta membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

4. Bapak Haryono, S.Kom selaku ketua Yayasan Griya Yatim dan Dhu’afa, Pak Ramdan, Ibu Novi dan segenap keluarga besar Yayasan Griya Yatim dan


(8)

viii

Dhu’afa yang telah kerjasama dan membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

5. Ayahanda, Ibunda serta kakak dan adikku yang menjadi motivasi bagi penulis, dengan selalu memberikan dukungan yang teramat besar baik materil, doa dan nasihat yang sangat bermanfaat kepada saya.

6. Semua sahabat-sahabat saya, Yoyo, Fathur, Ali, Dhian, Husein, Pebri, Shonhaji, Budi, Haris, Ayunda, Desi, Heni, Hilda, Fajar, Chanafi, Irwan dan seluruh Mahasiswa Jurusuan SI khususnya SIB angkatan 2006 yang selalu memberikan semangat maupun menciptakan kreativitas-kreativitas dalam menjalin suatu kebersamaan yang utuh untuk meraih tujuan yang diharapkan. Dan untuk Eka Purnamasari seseorang yang telah banyak memberikan bantuan dan semangat khusus kepada saya.

7. Dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah membantu saya selama penyusunan skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis menyadari dengan adanya kesalahan maupun kekurangan, oleh karena itu penulis mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan yang penulis lakukan baik dengan sengaja maupun tidak sengaja dalam penulisan skripsi ini. Saya mengharapkan kritik dan saran untuk menjadikan skripsi ini lebih baik lagi.

Jakarta, Maret 2011 Penulis

Iqbal Muhammad Salman


(9)

ix DAFTAR ISI

JUDUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ... iv

PERNYATAAN ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xxi

DAFTAR SIMBOL ... xxiv

DAFTAR ISTILAH ... xxvi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah ... 5

1.4 Tujuan dan Manfaat ... 6

1.4.1 Tujuan ... 6

1.4.2 Manfaat ... 6

1.5 Metode Penelitian ... 7


(10)

x

1.5.2 Metode Pengembangan Sistem... 8

1.6 Sistematika Penulisan ... 13

BAB II LANDASAN TEORI ... 15

2.1 Konsep Dasar Sistem ... 15

2.1.1 Karakeristik Sistem ... 15

2.1.2 Klasifikasi sistem ... 17

2.2 Konsep Dasar Informasi dan Data... 19

2.2.1 Informasi ... 19

2.2.2 Data ... 19

2.2.2.1 Struktur Data ... 20

2.2.2.2 Database ... 23

2.2.2.3 Database Management System (DBMS) ... 27

2.2.3 Siklus Informasi ... 32

2.2.4 Kualitas Informasi ... 33

2.2.5 Nilai Informasi ... 34

2.3 Konsep Sistem Informasi ... 35

2.3.1 Definisi ... 35

2.3.2 Komponen Sistem Informasi ... 36

2.3.3 Kegiatan Sistem Informasi ... 36

2.4 Sistem Informasi Manajemen (SIM) ... 37

2.4.1 Definisi ... 37

2.4.2 Model SIM ... 37


(11)

xi

2.4.3.1 Sistem Manajemen Dana ... 39

2.4.3.2 Sistem Penganggaran Dana ... 40

2.4.3.3Sistem Perencanaan Keuangan ... 40

2.5 Donatur ... 41

2.5.1 Definisi Donatur ... 41

2.5.2 Hak Dasar Donatur ... 43

2.6 Transaksi ... 43

2.7 Metode Penelitian ... 45

2.7.1 Metode Pengumpulan Data ... 45

2.8 Konsep Pendekatan Berorientasi Objek ... 46

2.8.1 Pengertian Berorientasi Objek ... 46

2.8.2 Konsep Dasar Object Oriented Analysis and Design (OOAD) ... 47

2.8.2.1 Pengertian OOAD ... 47

2.8.2.2 Keuntungan OOAD ... 49

2.8.2.3 Prinsip Umum OOAD ... 50

2.8.2.4 Aktivitas Utama dalam OOAD ... 51

2.9 UML (Unified Modelling Language) ... 55

2.9.1 Pengertian UML ... 55

2.9.2 Tujuan UML ... 56

2.9.3 Diagram Dan Teknik Pemodelan ... 56

2.9.3.1 Diagram Terstruktur ... 57

2.10 Bahasa Pemrograman PHP ... 60


(12)

xii

2.10.2 Sejarah Singkat PHP ... 61

2.10.3 Kelebihan PHP ... 61

2.10.4 Skrip PHP ... 62

2.11 Perangkat Pendukung ... 63

2.11.1 Web Browser ... 63

2.11.2 Server Web... 63

2.11.3 Adobe Photoshop ... 64

2.11.4 Macromedia Dreamweaver ... 64

2.12 Studi Literatur Sejenis ... 65

BAB III METODE PENELITIAN ... 67

3.1 Metode Pengumpulan Data ... 67

3.1.1 Studi Lapangan ... 67

3.1.2 Studi Pustaka ... 69

3.1.3 Literatur Sejenis ... 69

3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 70

3.2.1 Problem Domain Anlysis... 70

3.2.2 Application Domain Anlysis ... 70

3.2.3 Architectural Design ... 71

3.2.4 Component Design ... 71

3.2.5 Programming ... 72

3.2.6 Quality Ansuance ... 73

3.3 Kerangka Penelitian... 73


(13)

xiii

4.1 Problem Domain Anlysis ... 75

4.1.1 Literatur Sejenis ... 75

4.1.2 Profil Yayasan Griya Yatim dan Dhu’afa ... 77

4.1.2.1 Tentang Donatur Yayasan Griya Yatim dan Dhu’afa ... 79

4.1.2.2 Visi dan Misi ... 80

4.1.2.3 Tujuan ... 80

4.1.2.4 Struktur Organisasi ... 81

4.1.3 Analisis Sistem Berjalan ... 87

4.1.3.1 Activity Diagram Sistem Berjalan ... 88

4.1.3.2 Kendala/Kelemahan Sistem Berjalan ... 89

4.1.3.3 Kelebihan Sistem Berjalan ... 90

4.1.4 Analisis Sistem yang Diusulkan ... 91

4.1.4.1 Kebutuhan Dasar Sistem ... 91

4.1.4.2 Pemodelan kelas ... 95

4.2 Application Problem Domain ... 98

4.2.1 Batasan Masalah Sistem ... 98

4.2.2 Spesifikasi Aktor Dan Use Case ... 99

4.2.3 Use CaseDiagram ...101

4.2.3.1 Spesifikasi Use Case ...101

4.2.4 Pemodelan Aktivitas ...113

4.2.5 Function List...129

4.2.6 Class Diagram ...131


(14)

xiv

4.2.6.2 Matriks CRUD ...141

4.2.7 Sequence Diagram ...144

4.2.8 Statechart Diagram...156

4.2.9 Collaboration Diagram...178

4.3 Architectural Design ...189

4.3.1 Desain Kriteria ...189

4.3.2 Deployment Diagram ...181

4.4 Component Design ...192

4.4.1 Component Diagram ...192

4.4.2 User Interface Component ...193

4.5 Programming ...228

4.6 Quality Ansurance ...229

4.6.1 Spesifikasi Hardware...229

4.6.2 Spesifikasi Software ...230

4.6.3 Testing ...231

BAB V PENUTUP ...238

5.1 Simpulan ...238

5.2 Saran ...239

DAFTAR PUSTAKA ...240

LAMPIRAN 1. WAWANCARA PENELITIAN ...244

LAMPIRAN 2. CODING PROGRAM ...251

LAMPIRAN 3. INTERFACE PROGRAM ...259


(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Tahapan Object Oriented Analysis And Design (OOAD) ... 9

Gambar 1.2 Aktivitas pada tahapan Problem Domain Analysis ... 10

Gambar 1.3 Alur ApplicationDomain Analysis ... 12

Gambar 1.4 Alur pada tahap Component Design ... 13

Gambar 2.1 Siklus Informasi ... 32

Gambar 2.2 Siklus Pengelolaan Data... 33

Gambar 2.3 Model Sistem Informasi Manajemen (SIM) ... 38

Gambar 2.4 Contoh Sistem informasi keuangan ... 39

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian ... 74

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... 81

Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Berjalan ... 89

Gambar 4.3 Batasan Masalah Sistem ... 98

Gambar 4.4 Use Case Diagram Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Donatur ...101

Gambar 4.5 Activity Diagram Untuk Use Case “Registrasi Donatur” ...126

Gambar 4.6 Activity Diagram Untuk Use Case Login” ...115

Gambar 4.7 Activity Diagram Untuk Use Case “Manajemen Komentar” ...116

Gambar 4.8 Activity Diagram Untuk Use Case “Manajemen Modul”...118

Gambar 4.9 Activity Diagram Untuk Use Case “Manajemen Donatur” ...119

Gambar 4.10 Activity Diagram Untuk Use Case “Manajemen Anak Asuh”...120

Gambar 4.11 Activity Diagram Untuk Use Case “Manajemen User” ...121


(16)

xvi

Gambar 4.13 Activity Diagram Untuk Use Case “Manajemen Keuangan Donasi”...125

Gambar 4.14 Activity Diagram Untuk Use Case Upload File” ...126

Gambar 4.15 Activity Diagram Untuk Use Case Download File” ...127

Gambar 4.16 Activity Diagram Untuk Use Case Logout” ...128

Gambar 4.17 Class Diagram Sistem informasi manajemen pengelolaan donatur ...132

Gambar 4.18 Sequence Diagram Untuk Use Case “Registrasi Donatur” ...145

Gambar 4.19 Sequence Diagram Untuk Use Case Login” ...146

Gambar 4.20 Sequence Diagram Untuk Use Case “Manajemen Komentar” ...147

Gambar 4.21 Sequence Diagram Untuk Use Case “Manajemen Modul” ...148

Gambar 4.22 Sequence Diagram Untuk Use Case “Manajemen Donatur”...149

Gambar 4.23 Sequence Diagram Untuk Use Case “Manajemen Anak Asuh” ...150

Gambar 4.24 Sequence Diagram Untuk Use Case “Manajemen User” ...151

Gambar 4.25 Sequence Diagram Untuk Use Case “Manajamen Trans. Donasi” ...152

Gambar 4.26 Sequence Diagram Untuk Use Case “Manajemen Keuangan Donasi” ...153

Gambar 4.27 Sequence Diagram Untuk Use Case Upload File” ...154

Gambar 4.28 Sequence Diagram Untuk Use Case Download File” ...155

Gambar 4.29 Sequence Diagram Untuk Use Case Logout” ...155

Gambar 4.30 Statechart Diagram Untuk Use Case “Registrasi Donatur” ...157

Gambar 4.31 Statechart Diagram Untuk Use Case Login” ...159

Gambar 4.32 Statechart Diagram Untuk Use Case “Manajemen Komentar”...161

Gambar 4.33 Statechart Diagram Untuk Use Case “Manajemen Modul” ...163


(17)

xvii

Gambar 4.35 Statechart Diagram Untuk Use Case “Manajemen Anak Asuh” ...166

Gambar 4.36 Statechart Diagram Untuk Use Case “Manajemen User” ...168

Gambar 4.37 Statechart Diagram Untuk Use Case “Manajamen Trans. Donasi” ...170

Gambar 4.38 Statechart Diagram Untuk Use Case “Manajemen Keuangan Donasi” ...172

Gambar 4.39 Statechart Diagram Untuk Use Case Upload File” ...174

Gambar 4.40 Statechart Diagram Untuk Use Case Download File” ...176

Gambar 4.41 Statechart Diagram Untuk Use Case Logout” ...177

Gambar 4.42 Collaboration Diagram Untuk Use Case “Registrasi Donatur” ...178

Gambar 4.43 Collaboration Diagram Untuk Use Case Login” ...179

Gambar 4.44 Collaboration Diagram Untuk Use Case “Manajemen Komentar”...180

Gambar 4.45 Collaboration Diagram Untuk Use Case “Manajemen Modul” ...181

Gambar 4.46 Collaboration Diagram Untuk Use Case “Manajemen Donatur” ...182

Gambar 4.47 Collaboration Diagram Untuk Use Case “Manajemen Anak Asuh”...183

Gambar 4.48 Collaboration Diagram Untuk Use Case “Manajemen User” ...181

Gambar 4.49 Collaboration Diagram Untuk Use Case “Manajamen Trans. Donasi” ...184

Gambar 4.50 Collaboration Diagram Untuk Use Case “Manajemen Keuangan Donasi” ...186

Gambar 4.51 Collaboration Diagram Untuk Use Case Upload File” ...187

Gambar 4.52 Collaboration Diagram Untuk Use Case Download File” ...185


(18)

xviii

Gambar 4.54 Deployment Diagram Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan

Donatur ...191

Gambar 4.55 Component Diagram Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Donatur ...192

Gambar 4.56 Tampilan Utama (Home) Sistem informasi manajemen pengelolaan donatur ...196

Gambar 4.57 Tampilan Profil Tentang Donatur ...197

Gambar 4.58 Tampilan Profil Cara Pembayaran Transaksi Donasi. ...198

Gambar 4.59 Tampilan Tabel Jenis Donasi ...199

Gambar 4.60 Tampilan Form Komentar. ...200

Gambar 4.61 Tampilan Form Registrasi Donatur. ...201

Gambar 4.62 Tampilan Sukses Registrasi ...202

Gambar 4.63 Tampilan Home User Donatur Online ...202

Gambar 4.64 Tampilan Form Transaksi Donasi Online ...203

Gambar 4.65 Tampilan Sukses Transaksi Donasi. ...204

Gambar 4.66 Tampilan Tabel Data Transaksi Donasi Online ...205

Gambar 4.67 Tampilan Invoice Donasi ...205

Gambar 4.68 Tampilan Halaman Download File ...206

Gambar 4.69 Tampilan Home Admin ...206

Gambar 4.70 Tampilan Manajemen Profil Tentang Donatur...207

Gambar 4.71 Tampilan Manajemen Profil Tentang Donatur...208

Gambar 4.72 Tampilan Manajemen Komentar ...208


(19)

xix

Gambar 4.74 Tampilan Data Donatur Online ...210

Gambar 4.75 Tampilan Edit Data Donatur Online ...210

Gambar 4.76 Tampilan Cetak Data Donatur Online ...211

Gambar 4.77 Tampilan Data Donatur Cabang Asrama Griya Bintaro ...211

Gambar 4.78 Tampilan Cetak Data Donatur Cabang Asrama Griya Bintaro ...212

Gambar 4.79 Tampilan Data Transaksi Donasi Online ...213

Gambar 4.80 Tampilan Konfirmasi Dari Data Transaksi Donasi Online ...213

Gambar 4.81 Tampilan Cetak Seluruh Data Transaksi Donasi Online ...214

Gambar 4.82 Tampilan Laporan Donasi Uang...215

Gambar 4.83 Tampilan Tambah Laporan Donasi Uang ...215

Gambar 4.84 Tampilan Cetak Data Laporan Donasi Uang ...216

Gambar 4.85 Tampilan Upload File ...217

Gambar 4.86 Tampilan Tambah File Upload ...217

Gambar 4.87 Tampilan Login CS (Customer Service) ...218

Gambar 4.88 Tampilan Home CS (Customer Service) ...219

Gambar 4.89 Tampilan Tabel Manajemen User CS...219

Gambar 4.90 Tampilan Tambah Data Manajemen User CS ...220

Gambar 4.91 Tampilan Ganti PasswordUser CS ...221

Gambar 4.92 Tampilan Tabel Manajemen User CS...221

Gambar 4.93 Tampilan Tabel Data Donatur Cabang Griya Yatim dan Dhu’afa ...222

Gambar 4.94 Tampilan Laporan Data Donatur Per Periode ...223

Gambar 4.95 Tampilan Form Cetak Kartu Donatur ...224


(20)

xx

Gambar 4.97 Tampilan Form Transaksi Donasi Tunai ...225

Gambar 4.98 Tampilan Data Transaksi Donasi Cabang ...226

Gambar 4.99 Tampilan Data Transaksi Donasi Cabang Asrama Griya Bintaro. ...226

Gambar 4.100 Tampilan Laporan Data Transaksi Donasi Per Periode ...227

Gambar 4.101 Tampilan Laporan Data Transaksi Donasi Per Periode ...227


(21)

xxi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil analisis dan perbandingan dari studi literatur sejenis ... 75

Tabel 4.2 Kandidat Class Entity Pada tampilan Utama Sistem (Donatur / Calon Donatur) ... 96

Table 4.3 Kandidat Class Entity Pada tampilan Utama Admin ... 96

Table 4.4 Kandidat Class Entity pada Operator Sistem (Bagian CS) ... 97

Tabel 4.5 Kebutuhan Aktor dan Use Case Pada Sistem ... 99

Tabel 4.6 Spesifikasi Naratif Untuk Use Case “Registrasi Donatur” ...102

Tabel 4.7 Spesifikasi Naratif Untuk Use Case Login”...102

Tabel 4.8 Spesifikasi Naratif Untuk Use Case “Manajemen Komentar” ...103

Tabel 4.9 Spesifikasi Naratif Untuk Use Case “Manajemen Modul” ...104

Tabel 4.10 Spesifikasi Naratif Untuk Use Case “Manajemen Donatur” ...105

Tabel 4.11 Spesifikasi Naratif Untuk Use Case “Manajemen Anak Asuh” ...106

Tabel 4.12 Spesifikasi Naratif Untuk Use Case “Manajemen User” ...106

Tabel 4.13 Spesifikasi Naratif Untuk Use Case “Manajamen Trans. Donasi” ...108

Tabel 4.14 Spesifikasi Naratif Untuk Use Case “konfirmasi Donasi” ...108

Tabel 4.15 Spesifikasi Naratif Untuk Use Case “Manajemen Keuangan Donasi” ...110

Tabel 4.16 Spesifikasi Naratif Untuk Use Case UploadFile” ...111

Tabel 4.17 Spesifikasi Naratif Untuk Use Case Download File” ...112

Tabel 4.18 Spesifikasi Naratif Untuk Use Case Logout” ...113

Tabel 4.19 Tabel Function List ...129

Tabel 4.20 Spesifikasi DatabaseUser” ...134


(22)

xxii

Tabel 4.22 Spesifikasi Database “Donatur” ...136 Tabel 4.23 Spesifikasi Database “Kartu Donatur”...136 Tabel 4.24 Spesifikasi Database “Modul” ...137 Tabel 4.25 Spesifikasi Database “Operator (CS)” ...137 Tabel 4.26 Spesifikasi Database “Transaksi Donasi” ...138 Tabel 4.27 Spesifikasi Database “Trans_ol” ...138 Tabel 4.28 Spesifikasi Database “Trans_tunai”...139 Tabel 4.29 Spesifikasi Database “Produk (Jenis Donasi)” ...139 Tabel 4.30 Spesifikasi Database “Komentar” ...140 Tabel 4.31 Spesifikasi DatabaseDownload” ...140 Tabel 4.32 Spesifikasi Database “Donasi uang”...141 Tabel 4.33 Matriks CRUD ...141 Tabel 4.34 Statechart Diagram Untuk Use Case “Registrasi Donatur” ...157 Tabel 4.35 Statechart Diagram Untuk Use Case Login” ...160 Tabel 4.36 Statechart Diagram Untuk Use Case “Manajemen Komentar” ...161 Tabel 4.37 Statechart Diagram Untuk Use Case “Manajemen Modul” ...163 Tabel 4.38 Statechart Diagram Untuk Use Case “Manajemen Donatur” ...164 Tabel 4.39 Statechart Diagram Untuk Use Case “Manajemen Anak Asuh” ...166 Tabel 4.40 Statechart Diagram Untuk Use Case “Manajemen User” ...168 Tabel 4.41 Statechart Diagram Untuk Use Case “Manajamen Trans. Donasi” ...170 Tabel 4.42 Statechart Diagram Untuk Use Case “Manajemen Keuangan Donasi” ...173 Tabel 4.43 Statechart Diagram Untuk Use Case Upload File” ...175 Tabel 4.44 Statechart Diagram Untuk Use Case Download File” ...176


(23)

xxiii

Tabel 4.45 Statechart Diagram Untuk Use Case Logout” ...177 Tabel 4.46 Kriteria Sistem yang Diusulkan ...189 Tabel 4.47 Testing Pada Tampilan Halaman Utama (Home) ...231 Tabel 4.48 Testing Pada Tampilan Halaman User (Donatur Online)...232 Tabel 4.49 Testing Pada Tampilan Halaman User (Admin) ...233 Tabel 4.50 Testing Pada Tampilan Halaman CS ...235


(24)

xxiv

DAFTAR SIMBOL

Diagram UML (Unified Modelling Language) (Sumber: Munawar, 2005)

No Nama Diagram Simbol Nama

1 Use Case Diagram

Actor

Use Case Participant

2 Class Diagram

Class

Datatype

Interface Generalization

3 Sequence Diagram

Participant

Simpel Message

Synchronous Asynchronous

4 Activity Diagram Titik Awal

Titik Akhir Activity Pilihan untuk mengambil keputusan Fork


(25)

xxv

Tanda Pengiriman

Tanda Penerimaan

5 Component Diagram

Component

Interface 6 Deployment Diagram Node1

Node

Comunicates

7 State Diagram Initial State

State1 State

Transition

Fork Decision Final State


(26)

xxvi

DAFTAR ISTILAH

NO. Istilah Pengertian

1. Donatur Orang yang menyumbangkan dana baik

perorangan maupun kelompok / perusahaan berupa uang, barang layak pakai, dan lain-lain.

2. Donatur online Seseorang yang telah melakukan pendaftaran donatur melalui internet atau secara online. 3. Transaksi Donasi /

transaksi tunai

Suatu proses dalam melakukan memberikan sumbangan dengan cara dating langsung ke salah satu cabang asrama yang dimiliki Yayasan Griya Yatim.

4. Transaksi donasi online Suatu proses dalam melakukan transaksi donasi melalui internet atasu secara online. 5. CS (Customer Service) Pada Yayasan Griya Yatim CS berperan

sebagai orang yang melayani para daonatur dan calon donatur yang akan melakukan pendaftaran donatur dan juga transaksi donasi secara langsung pada setiap cabang asrama.


(27)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi yang saling mendukung satu sama lain sehingga melahirkan konsep teknologi informasi berbasis internet, kini perkembangannya semakin luas dan semakin banyak diterapkan dalam bisnis perusahaan di berbagai bidang (Indrajani, 2007). Seiring berjalannya perkembangan teknologi tersebut, para pemimpin perusahaan selalu menggunakan informasi untuk menjalankan tugas-tugasnya sehingga memperoleh informasi yang akurat, dan inovasi yang memungkinkan semua itu adalah pemanfaatan teknologi komputer. Selain itu, perkembangan sistem informasi saat ini juga semakin berkembang, karena sistem informasi sangat berperan untuk memadukan semua unsur-unsur dan saling berhubungan sehingga sistem informasi tersebut harus dipandang sebagai suatu sistem tunggal dan cukup kompleks sehingga perlu diuraikan menjadi subsistem-subsistem untuk perencanaan dan pengendalian pengembangannya serta untuk mengendalikan operasinya (Lubis, 2003).

Beberapa artikel di atas mengenai perkembangan teknologi maupun sistem informasi saat ini juga telah mempengaruhi sebagian masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam, khususnya yang mengelola suatu organisasi atau lembaga dalam bidang sosial kemanusiaan, salah satunya yaitu dengan melakukan pengelolaan dana untuk keperluan anak yatim dan dhu’afa. Karena dapat kita ketahui juga telah banyak masyarakat yang ingin mengeluarkan sebagian hartanya


(28)

2

untuk kepentingan orang lain atau biasa disebut dengan bersedekah. Karena dalam Al-quran juga telah dijelaskan tentang perintah untuk selalu bernafkah dijalan Allah, yaitu terdapat pada Al-quran surat Al Baqarah ayat 254 dan 267 yang artinya “Hai orang-orang yang beriman, belanjakan lah (dijalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi persahabatan yang akrab dan tidak ada lagi syafa’at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim (Al-baqarah 2 : 254) ” dan “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (dijalan Allah) sebagian hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji (Al-Baqarah 2 : 267)”. Dari ayat-ayat tersebut telah jelas bahwa kita sebagai umat manusia untuk selalu menafkahkan apa yang telah dimiliki oleh kita yang tentunya diberikan kepada orang yang membutuhkan maupun kepada organisasi-organisasi yang mengelola dalam bidangnya. Pengelolaan dana tersebut kini telah banyak dikelola oleh suatu organisasi, seperti BAZIS (Badan Amil Zakat, Infaq dan Shodaqah), BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional), dan lembaga-lembaga lainnya yang mengelola dana zakat, infaq dan shodaqah (Rosiyadi, 2005). lembaga maupun organisasi itu tentunya tidak mudah dalam mengelola data-data yang diterima, baik dalam pemasukan dana maupun pengeluaran dan penyaluran dana yang dilakukan. Untuk melakukan proses tersebut perlu adanya sistem


(29)

3

pengolahan informasi yang menunjang pelaksanaan manajemen, yaitu salah satunya dengan menerapkan Sistem Informasi Manajenem (SIM) dalam setiap proses bisnisnya.

Sistem informasi manajemen dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi umum kepada manajer di dalam perusahaan. Seperti dengan menerapkan sistem informasi keuangan yang mengelola sumber daya keuangan yang baik agar dapat menghasilkan informasi yang berkualitas untuk mendukung manajerial dalam mengambil keputusan (Mulyanto, 2009). Dalam kasus ini juga dialami oleh Yayasan Griya Yatim dan Dhu’afa (selanjutnya akan disebut Yayasan / Yayasan Griya Yatim) yang saat ini menjadi pembahasan dalam pensulisan skripsi.

Yayasan Griya Yatim ini merupakan suatu lembaga organisasi sosial yang berfungsi untuk mengelola dan menjembatani para donatur yang ingin memberikan donasi atau menyumbangkan sebagian hartanya untuk disalurkan kepada orang-orang yang membutuhkan khususnya anak-anak yatim dan dhu’afa yang mereka kelola. Beberapa sistem yang berjalan saat ini yaitu, pelayanan pendaftaran donatur, transaksi donatur secara tunai, laporan data donatur, dan transaksi dana donatur (donasi) yang diterima. Dari proses kegiatan tersebut masih dilakukan secara manual, seperti pada proses penyimpanan data donatur dan proses pencatatan transaksi-transaksi yang dilakukan masih menggunakan pengisian form atau kertas yang disediakan pihak Yayasan sehingga dapat mengakibatkan terjadinya penumpukkan kertas dari bukti-bukti transaksi tersebut. Selain itu, pada Yayasan ini belum terdapat proses pendataan dalam penyaluran


(30)

4

atau penggunaan dana yang dikeluarkan, sehingga para donatur tidak dapat mengetahui informasi mengenai pemanfaatan dan penyaluran dana yang mereka sumbangkan.

Beberapa proses yang telah berjalan itu, kini telah menyulitkan pihak Yayasan, terutama dalam melakukan proses pencarian data donatur dan penyimpanan bukti-bukti transaksi yang telah dilakukan, dan sulit untuk melakukan pembuatan laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak Yayasan maupun bagi para donatur, sehingga memicu pihak Yayasan untuk menerapkan proses pengelolaan data khususnya pada data-data donatur secara sistematis dan juga berbasis web.

Berdasarkan permasalahan tersebut, mendorong suatu usaha untuk dilakukannya perancangan sistem informasi manajemen pengelolaan donatur, yang meliputi transaksi serta penyaluran dana donatur yang ada di Yayasan Griya Yatim. Hal ini juga yang menjadi latar belakang dalam melakukan penelitian yang akan dibahas lebih lanjut dalam penyusunan skripsi ini dengan judul Sistem Informasi Manajemen Dana Pengelolaan Donatur Berbasis Web Pada Yayasan Griya Yatim dan Dhu’afa (Studi Kasus: Cabang Asrama Griya Bintaro). Sehingga dengan dilakukannya penelitian ini Insya Allah dapat memperbaiki dari sistem yang ada dan juga dapat menanggulangi dari masalah-masalah yang suatu saat akan timbul.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :


(31)

5

1. Bagaimana merancang sistem informasi manajemen pengelolaan donatur dalam melakukan beberapa proses seperti pendaftaran dan transaksi donasi maupun dalam pembuatan laporan-laporan transaksi secara sistematis dan memudahkan pihak Yayasan dalam memberikan layanan kepada para donatur dan calon donatur ?

2. Bagaimana menerapkan suatu sistem informasi yang berfungsi sebagai salah satu media promosi kepada para calon donatur?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan masalah di atas, maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada:

1. Perancangan sistem informasi manajemen pengelolaan donatur ini hanya dilakukan pada Yayasan Griya Yatim dan Dhu’afa, tepatnya di cabang Yayasan Asrama Griya Bintaro.

2. Penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap pengujian sistem, dan tidak sampai ke tahap penerapan atau pemeliharaan sistem.

3. Proses bisnis yang dilakukan pada sistem ini hanya dibatasi pada proses pendaftaran donatur, transaksi donasi dan pembuatan laporan keuangan donasi dengan menggunakan aplikasi berbasis web (web based application). Akan tetapi pada proses pembuatan laporan keuangan donasi hanya dibuat secara umum tidak secara detail / keseluruhan serta pada proses transfer donasi dilakukan diluar sistem dan tidak berhubungan langsung dengan pihak Bank.


(32)

6

4. Bahasa pemrograman yang digunakan dalam perancangan sistem informasi manajemen pengelolaan donatur ini adalah menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan MySQL sebagai database yang terangkum pada aplikasi web serverApache.

1.4 Tujuan dan Manfaat 1.4.1 Tujuan

Tujuan umum dari penelitian ini adalah menghasilkan sistem informasi manajemen dana pengelolaan donatur berbasis web. Dan tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk :

1. Menghasilkan sistem yang mendukung proses kinerja pada Yayasan Griya Yatim dan Dhu’afa khususnya dalam melakukan pelayanan terhadap donatur, yaitu dengan membangun dan merancang sistem informasi manajemen pengelolaan donatur.

2. Membantu pihak Yayasan dalam mengelola seluruh data manajemen donatur, dengan merancang database dan sistem berbasis web sehingga data tersebut dapat lebih terstruktur serta membantu para calon donatur yang ingin melakukan pendaftaran maupun transaksi donasi melalui internet.

1.4.2 Manfaat


(33)

7

1. Memberikan informasi untuk menambah pengetahuan mengenai sistem manajemen pengelolaan donatur bagi lembaga-lembaga sosial yang bergerak dalam bidang sejenis.

2. Menjadi bahan evaluasi bagi sistem yang telah berjalan dan sebagai bahan penelitian selanjutnya dalam bidang manajemen pengelolaan donatur.

3. Memberikan gambaran proses umum mengenai sistem manajemen pengelolaan donatur.

1.5 Metode Penelitian

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah : 1. Studi Lapangan

Penelitian ini dilakukan dengan datang langsung ketempat penelitian untuk memperoleh informasi serta data yang diperlukan. Adapun teknik yang ditempuh adalah (Jogiyanto, 2008):

a. Observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung dari objek datanya;

b. Interview atau wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden.


(34)

8

2. Studi Pustaka

Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca buku-buku dan referensi dari internet yang dapat dijadikan acuan pembahasan dalam masalah ini.

3. Studi Literatur / penelitian sejenis

Dalam studi literatur ini dilakukan dengan melihat atau membandingkan beberapa penelitian sejenis dari penelitian yang sebelumnya telah dilakukan dengan penelitian yang saat ini sedang dilakukan.

1.5.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan dalam pengambangan sistem informasi manajemen pengelolaan donatur ini, adalah menggunakan metode pengembangan sistem OOAD (Object Oriented Analysis and Design) (Mathiasen,et.al : 2001), dengan notasi visual menggunakan Unifield Modeling Language (UML). Tahapan pada pengembangan sistem OOAD dapat dilihat pada Gambar 1.1 di bawah ini.


(35)

9

Gambar 1.1 Tahapan OOAD (Sumber: Mathiassen,et al. (2000)

Penjelasan Tahapan-tahapan dari gambar di atas ialah sebagai berikut: 1. Problem Domain Analysis

Dalam tahapan ini sistem dirancang sesuai dengan kebutuhan informasi dari pengguna, tahapan ini menentukan hasil dari keseluruhan aktivitas analisis dan perancangan. Tahapan dari Problem Domain Analysis ini adalah :

a. Menentukan Class yang ada dalam sistem dengan melakukan proses identifikasi dari definisi sistem yang telah dikembangkan.

b. Menganalisa dan mengembangkan struktur hubungan dari class-class

yang ada.

c. Menganalisa Behavior dari class-class tersebut untuk menentukan

state dari setiap class yang termasuk dalam sistem ini.


(36)

10

a. System Definition : mendefinisikan seluruh sistem sebagai sebuah model yang akan dilihat user saat sistem jadi.

b. Pemodelan class entity : menunjukan kelas-kelas yang ada di dalam sistem yang saling berhubungan antar kelas-kelas tersebut.

c. Class Diagram : untuk menggambarkan hubungan antara class-class dalam sebuah sistem.

Dari tahap ini dapat dilihat model aplikasi secara keseluruhan bagaimana aplikasi tersebut akan terbentuk. Seperti terlihat pada alur di bawah ini.

Gambar 1.2 Aktifitas pada alur Problem Domain Analysis

(Sumber: Mathiassen,et al (2000))

2. Application Domain Analysis

Tahapan ini berfokus pada bagaimana sistem akan digunakan oleh pengguna. Tahap ini dan tahap sebelumnya dapat dimulai secara


(37)

11

bergantian, tergantung pada kondisi pengguna. Terdapat 3 tahapan yang akan dilakukan dalam Application Domain Analysis (Mathiasen. et.al, 2001), yaitu :

a. Menentukan usage, yaitu menentukan Aktor dan Use Case yang terlibat dan interaksinya.

b. Menentukan fungsi sistem untuk memproses informasi dan membuat daftar fungsi.

c. Menentukan interface pengguna dan sistem, untuk interaksi sesungguhnya dari pengguna dan sistem informasi yang dirancang. Laporan yang akan dihasilkan dari tahapan ini adalah :

1.) Use Case Diagram, yang menggambarkan interaksi pengguna sebagai aktor dengan sistem informasi.

2.) Function List, yaitu kemampuan yang harus dimiliki sistem sebagai kebutuhan dasar dari user.

3.) User Interface Navigation Diagram, yaitu diagram untuk menggambarkan tampilan layar yang akan dirancang untuk memenuhi kebutuhan user.


(38)

12

Gambar 1.3 Alur Application-domain analysis (Sumber: Mathiassen,et.al (2000))

3. Architectural Design

Dalam tahap ini dirancang arsitektur hubungan antara client dan server yang memadai untuk sistem agar dapat berjalan baik. Perancangan tahap ini menentukan bagaimana struktur sistem fisik akan dibuat dan bagaimana distribusi sistem informasi pada rancangan fisik tersebut. Laporan yang dihasilkan dalam tahapan ini adalah Deployment Diagram. 4. Component Design

Tahap ini adalah tahap terakhir dalam Unified Software Deployment

sebelum melakukan programming. Sistem ini akan dimodelkan secara lengkap dalam diagram yang disebut sebagai Component Diagram. Di tahap ini terlihat bagaimana sistem bekerja dan interaksi yang terjadi antara sistem dan pengguna. Pada tahap ini dapat di lihat pada alur di bawah ini.


(39)

13

Gambar 1.4 Alur pada tahap Component Design (Sumber:Mathiassen,et.al 2000).

5. Programming

Pada tahapan ini merupakan pemasukan coding pada program yang dibuat.

6. Quality Assurance

Pada tahapan ini dilakukan pengujian pada sistem dengan menggunakan Black box testing.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab yang disusun sedemikian rupa dengan materi pembahasan yang saling berhubungan dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan secara keseluruhan mengenai penuliasn laporan yang beisi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.


(40)

14

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan mengenai landasan teori-teori yang berhubungan dengan Sistem Informasi Manajamen dan juga tentang pengelolaan donatur.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan metodologi penelitian yang digunakan diantaranya metodologi pengumpulan data dan metodologi pengembangan sistem. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan diuraikan dan membahas analsisi dan perancangan sistem informasi manajemen pengelolaan donatur yang meliputi dari hasil metodologi penelitian yang telah dilakukan.

BAB V PENUTUP

Bab ini akan disajikan kesimpulan dan saran-saran untuk perbaikan yang di angkat dalam penelitian berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya.


(41)

15 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. (Hartono, 2004). Suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sistem juga merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan bekerja sama untuk memproses masukan (input) yang ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah (proses) masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan (Kristanto, 2003).

2.1.1 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyi komponen-komponen (component), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung (interface), masukan (input), pengolah (process), keluaran (output), dan sasaran (objective) atau tujuan (goal) (Mulyanto, 2004).

Beberapa elemen-elemen yang terdapat pada suatu sistem, (Kristanto, 2003) diantaranya :


(42)

16

1. Tujuan Sistem

Tujuan sistem merupakan tujuan dari dibuatnya sistem tersebut. Tujuan sistem dapat berupa tujuan organisasi, kebutuhan organisasi, permasalahan yang ada dalam suatu organisasi maupun urutan prosedur untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Batasan Sistem

Batasan sistem merupakan sesuatu yang membatasi sistem dalam mencapai tujuan sistem. Batasan sistem dapat berupa peraturan-peraturan yang ada dalam suatu organisasi, biaya-biaya yang dikeluarkan, orang-orang yang ada dalam organisasi, fasilitas baik itu sarana dan prasarana maupun batasan yang lain.

3. Kontrol Sistem

Kontrol atau pengawasan sistem merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan pencapaian tujuan dari sistem tersebut. Kontrol sistem juga dapat berupa kontrol terhadap pemasukan data (input), keluaran data (output) dan juga terhadap pengolahan data.

4. Masukan (input)

Merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk menerima seluruh masukan data, dimana masukan tersebut dapat berupa jenis data, frekuensi pemasukan data dan sebgainya.

5. Proses

Merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau memproses seluruh data masukan menjadi suatu informasi yang lebih


(43)

17

berguna. Misalkan sistem produksi akan mengolah bahan baku yang berupa bahan mentah menjadi bahan jadi yang siap untuk digunakan.

6. Keluaran (output)

Merupakan hasil dari input yang telah diproses oleh bagin pengolah dan merupakan tujuan akhir sistem. Output ini bisa berupa laporan, grafik diagram batang dan sebagianya.

7. Umpan Balik

Umpan balik merupakan elemen sistem yang bertugas mengevaluasi bagian dari output yang dihasilkan, dimana elemen ini sangat penting demi kemajuan sebuah sistem. Umpan balik ini merupakan perbaikan sistem, pemeliharaan sistem dan sebagainya.

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang, yaitu : 1. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antar manusia dengan Tuhan. Dan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik dan bisa dilihat secara mata biasa dan biasanya sering digunakan oleh manusia. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.


(44)

18

2. Sistem alamiah dan sistem buatan

Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Dan sistem buatan adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan ini melibatkan antara interaksi antara manusia dengan mesin yang disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system, seperti sistem akuntansi merupakan contoh dari man-machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem tertentu dan tak tentu

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sedangkan sistem tak tentu merupakan sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, akan tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan


(45)

19

lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.

2.2 Konsep Dasar Informasi dan Data 2.2.1 Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata (Mulyanto, 2009). Pengertian lain dari suatu informasi ini adalah suatu kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima (Kristanto, 2003).

Informasi merupakan pengetahuan dari hasil pengolahan data-data yang berhubungan menjadi sebuah kesimpulan. Beberapa data dapat dinyatakan sebagai informasi jika dari sedikit data tersebut sudah dapat ditarik sebuah kesimpulan. Tanpa suatu informasi, suatu sistem tidak akan berjalan dengan lancar dan akhirnya bisa mati. Dan suatu organisasi pun jika tanpa adanya suatu informasi, maka organisasi tersebut tidak bisa berjalan dan tidak bisa beroperasi.

2.2.2 Data

Sumber dari suatu informasi ini adalah data. Data menggambarkan suatu kejadian yang sedang terjadi, dimana data tersebut akan diolah dan diterapkan dalam sistem menjadi input yang berguna dalam suatu sistem


(46)

20

(kristanto, 2003). Data tersebut merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal atau data-idem. Dan suatu data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata (Hartono, 2004).

Menurut pengertian yang lain, data merupakan fakta-fakta atau pengamatan-pengamatan mengenai orang, tempat, sesuatu dan kejadian dahulu Data hanya terbatas pada angka, alphabet, dan simbol, tetapi sekarang data meliputi audio, musik, gambar, grafik, animasi dan video (Suyanto, 2005).

Setelah mengetahui beberapa pengertian di atas, dapat penulis simpulkan bahwa yang dimaksud dengan data tersebut adalah kumpulan dari adanya suatu kejadian nyata yang dihadapi atau bahan mentah dari suatu informasi. Dengan adanya data tersebut dapat diolah dan akan menghasilkan suatu informasi yang berguna.

2.2.2.1 Struktur Data

Sebuah sistem komputer mengorganisasikan data dalam sebuah hierarki yang dimulai dari bit, byte, field, record, database (Suyanto, 2005). Dibawah ini adalah struktur yang terdapat dari suatu data, yaitu:

1. Bit (Binary Digit)

Bit merupakan unit terkecil informasi di dalam komputer. Bit dapat juga disebut sebagai satuan data terkecil dikomputer digital. Istilah


(47)

21

ini digunakan oleh Jhon W. Tukey, dan Claude E. Shannon. Setiap

bit hanya bernilai sebuah dari dua buah nilai, 0 atau 1, tidak ada bilangan lain. (Wahyudi, 2008)

2. Byte

Byte adalah gabungan dari bit (dikombinasikan nilai-nilainya) dan saling bertalian (correspondence) yang disebut dengan byte. Sederhananya, kumpulan bit yang membentuk sebuah informasi disebut dengan byte. Istilah byte juga digunakan sebagai satuan terkecil alamat (address) di mikroprosesor.

3. Field / Attribute (atribut)

Field atau attribute merupakan ciri atau karakteristik dari suatu data dan ia menjadi bagian sandangan dari data tersebut. Atribut juga merupakan kumpulan dari byte (karakter). Seperti contoh, data mahasiswa dapat dibagi menjadi beberapa atribut yang berbeda, misalkkan nama, alamat, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, status dan sebagainya.

4. Record

Merupakan kumpulan dari field-field yang lengkap atau rangkaian data yang terdiri atas atribut yang dipilih. Seperti contoh record

mahasiswa yang memiliki atau memiliki beberapa atribut data mahasiswa seperti nama mahasiswa, NIM, tempat dan tanggal lahir, alamat, dan lain-lain.


(48)

22

5. Data File

Kumpulan dari beberapa record akan membentuk yang disebut dengan data file atau biasa disebut dengan file saja. Dalam satuan

file inilah data tersebut bisa disimpan di media penyimpanan elektronik memori eksternal seperti disket, hard disk, flash disk, dan lain sebagainya. Data file dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu yang pertama adalah master file dan transaction file.

a. Master file, merupakan catatan mengenai objek-objek yang harus ada di suatu lingkungan, yang bila objek-objek itu tidak ada maka lingkungan itu tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

b. Transaction file. Catatan mengenai transaksi-transaksi yang terjadi di lingkungan tersebut. Seperti transaksi dalam peminjaman buku perpustakaan, dimana data peminjaman buku tersebut harus dicatat.

6. Database

Dalam pengertian ukuran dari data terkecil yang dimulai dari ukuran bit, database dapat diartikan sebagai kumpulan dari data file

yang terdapat di dalam suatu enterprise (lingkungan) (Wahyudi, 2008). Selebihnya akan dibahas pada bab database.


(49)

23

7. Bank Data (Data Bank)

Bank data adalah kumpulan dari suatu database. Bank data ini biasanya digunakan pada perusahan yang berskala besar yang memiliki banyak database. Seperti contoh pada setiap sekolah memiliki database, maka departemen yang mengurusi bidang pendidikan dapat mengumpulkan seluruh database tersebut dan disatukan dengan database yang bernama Bank Data.

Dalam penyatuan database tersebut tentu saja diperlukan syarat-syarat yang tidak mudah, misalkan penyediaan kapasitas memori eksternal yang sangat besar, penyeragaman seluruh tipe data dari

database yang ada, dan lain sebagainya (Wahyudi, 2008).

2.2.2.2 Database

Setelah membahas konsep dasar pengertian database dari bab sebelumnya, pada bab ini akan menjelaskan lebih detail lagi mengenai pengertian database. Diantaranya :

1. Sejarah database

Istilah database ini mulai digunakan pada Juni 1963 ketika System Development Corporation mensponsori sebuah dimposium bertema

Development dan Management of a Computer-centered Data Base. Database digunakan sebagai kata tunggal dimulai di Eropa pada 1970-an dan sampai kini masih digunakan oleh mayoritas surat kabar Amerika, sedangkan istilah Databank digunakan Washington


(50)

24

Post sejak 1966. Padahal database management system pertama telah dibangun pada tahun 1960-an oleh Charles Bachman (Wahyudi, 2008).

2. Pengertian Database

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunkan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Database merupakan salah satu yang paling penting dalam suatu sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Penerapan

database dalam sistem informasi itu disebut database system. Sistem basis data (database system) adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi (Hartono, 2004).

Di dalam pengelolaan database, terdapat pendekatan tradisional dan pendekatan database, berikut pengertiannya :

a. Pendekatan Tradisional

Pendekatan tradisional yang berhubungan dengan manajemen data, sumber data dikumpulkan dalam file-file yang tidak berhubungan satu dengan yang lainnya. Biasanya tiap-tiap file


(51)

25

memiliki beberapa kelemahan, seperti dapat terjadi duplikasi data (data redudancy) dan tidak terjadi hubungan data (data relatability)

b. Pendekatan Database

Pada pendekatan database ini adalah mencoba untuk memperbaiki dari kekurangan yang terdapat pada pendekatan tradisional, seperti pada :

1.) Duplikasi data dikurangi, karena database merupakan kumpulan dari semua data secara umum, maka dapat digunakan bersama-sama untuk semua aplikasi, sehingga duplikasi data dapat dikurangi.

2.) Hubungan data (data relatability) dapat ditingkatkan. Karena data dikumpulkan bersama-sama, maka hubungan dari data dapat ditingkatkan, yang berarti data di file tertentu dapat dihubungkan dengan data di file-file lainnya.

3.) Keamanan Data, data yang terdapat pada suatu sistem komputer adalah sesuatu yang abstrak (Wahyudi, 2008). Meski demikian, keberadaannya bisa ditampilkan melalui monitor. Sistem database berisi sekumpulan file yang saling berhubungan dan sekumpulan program yang menuntun pemakai dalam mengakses file tersebut.


(52)

26

Agar seluruh data dapat dijaga keamanannya (agar tetap terjaga ketersediaan dan validasinya), maka hal-hal berikut ini harus diperhatikan :

a.) Penentuan pihak-pihak yang memiliki hak membaca data (informasi);

b.) Penentuan pihak-pihak yang boleh memodifikasi data; c.) Penentuan pihak-pihak yang boleh menghapus data.

Dan proteksi tersebut harus dilakukan terhadap :

a.) Sistem database, terutama dalam pemberian peran kepada pihak-pihak terkait (user).

b.) Sistem operasi. Dengan memilih sistem operasi yang tidak memberi celah bagi pihak luar untuk dapat ‘masuk’ kedalam sistem tersebut.

c.) Jaringan. Proteksi terhadap software jaringan, baik jaringan untuk dilingkungan itu sendiri maupun melalui internet.

d.) Fisik. Penempatan komputer dan piranti pendukung lainnya juga perlu diperhatikan, terutama terhadap bahaya banjir, kebakaran dan hal-hal yang menyebabkan hancurnya perangkat yang ada.


(53)

27

e.) Manusia. Pemberian hak akses kepada seseorang harus dilakukan dengan hati-hati dan perlu dilakukan perubahan

password secara berkala.

2.2.2.3 Database Management System (DBMS)

Sistem manajemen basisdata atau DBMS (Database Management System) adalah perangkat lunak untuk mendefinisikan, menciptakan, mengelola dan mengendalikan pengaksesan basisdata (Hariyanto, 2004). Contoh dari DBMS yang ada di pasaran adalah Oracle, Microsoft SQL Server, MySQL, Informix, Progress4GL, Firebird, dan FileMaker. DBMS memungkinkan sebuah organisasi untuk menyimpan data dalam satu lokasi dan data tersebut dapat diperbarui dan dapat diambil kembali serta menyediakan akses terhadap data yang disimpan dengan berbagai program aplikasi.

1. Keunggulan dan Kelemahan DBMS

Ada beberapa keunggulan dan kelemahan ketika menggunakan DBMS, yaitu diantaraya (Hariyanto, 2004). a. Keunggulan

1.) Pengendalian terhadap redudansi data 2.) Konsistensi Data

3.) Informasi yang lebih banyak yang dapat dibentuk dari data tersimpan yang sama


(54)

28

4.) Pemakaian bersama data

5.) Peningkatan integrasi data. Dan lain-lain. b. Kelemahan

1.) Kompleksitas yang tinggi

2.) Ukuran perangkat lunak yang besar 3.) Biaya yang cukup tinggi.

2. DatabaseModel

Database model adalah sebuah teori atau spesifikasi yang menggambarkan bagaimana struktur database dibentuk dan digunakan (Wahyudi, 2008). Secara umum ada tiga model

database, yaitu :

a. Model hierarki (hierarchical model); b. Model jaringan (network model); c. Model relasional (relational model).

Namun kini berkembang menjadi, antara lain : a. Model relasional-objek (relational-object model); b. Model objek (object model);

c. Model asosiatif (associative model);

d. Model orientasi-konsep (concept-oriented); e. Model multidimensi (multi-dimensional); f. Model skema bintang (star-schema);


(55)

29

g. Model XML database.

Perkembangan tersebut terjadi karena beberapa hal, karena kebutuhan pemakai yang semakin bervariasi, kemajuan atau perkembangan hardware, persaingan perusahaan pembuat

software dan lain sebagainya.

3. Relational Database Management System (RDBMS)

Relational Database Management System (RDBMS) adalah DBMS yang berbasiskan pada model relasi seperti yang awalnya dikemukakan oleh Edgar F.Codd. Ia mengemukakan hal ini pada kertas seminarnya yang berjudul “A relational Model of Data for Large Shared Data banks”, yang dipublikasikan pada tahun 1970. Pada paper ini ia mendefinisikan apa yang diamskud dengan relational

(Wahyudi, 2008).

4. Database Administrator (DBA)

Setiap database memerlukan seorang administrator untuk mengelolanya, yang disebut dengan database administrator

(DBA). Tugas dari seorang atau sekelompok DBA diantaranya :

a. Menginstalasi dan/atau meng-upgradedatabase pada server


(56)

30

b. Mengalokasikan sistem penyimpanan (storage) dan merencanakan kebutuhan storage tersebut untuk sistem

database kedepan;

c. Membuat struktur penyimpanan primer (tablespaces) selama pengembangan aplikasi mendesain aplikasi;

d. Membuat objek-objek primer (table, views, indexes) ketika pengembang aplikasi mendesain aplikasi;

e. Memodifikasi struktur database sesuai dengan informasi yang diberikan pengembang aplikasi. Dan lain lain.

5. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data adalah waktu yang digunakan untuk menggambarkan perubahan bentuk data menjadi informasi yang memiliki kegunaan (Kristanto, 2003).

Ada beberapa macam teknik pengolahan data. Beberapa teknik tersebut akan dijelaskan sebagai berikut (Suyanto, 2005) :

a. Batch Processing

Batch Processing juga dikenal sebagai sequential processing, yaitu suatu pengolahan data di mana data dikumpulkan dalam kelompok-kelompok yang sedikit besar sebelum dimasukan sebagai input dalam komputer untuk periode tertentu kemudian baru dilakukan pengolahan data klasik. Proses ini


(57)

31

jauh lebih banyak digunakan dalam Sistem Informasi Manajemen (SIM).

b. On-Line Processing

Merupakan pengolahan data yang dilaksanakan oleh peralatan yang secara langsung dikontrol oleh CPU (Central Processing Unit). Pada pengolahan ini dalam banyak hal masih diperlukan peralatan untuk data yang dikirim dan yang diolah, yaitu Magnetic Tape Unit atau Storage Device dan lain-lain.

c. Off-Line Processing

Off-Line Processing adalah pengolahan data dengan menggunakan peralatan off-line (peralatan yang tidak secara langsung dikontrol CPU).

d. Real Time

Merupakan pengolahan data yang berjalan secara pararel dengan proses fisik sehingga hasil dari pengolahan data tersebut muncul secara berurutan.

e. Time Sharing

Time Sharing adalah suatu metode pengolahan data yang menggunakan sistem perhitungan yang memperbolehkan sejumlah pemakai melaksanakan program itu selama pelaksanaannya.


(58)

32

f. Tele Processing

Tele Processing adalah pengolahan data diterima dari atau mengirimkan ke lokasi dengan jarak yang jauh dengan melalui jaringan komunikasi.

2.2.3 Siklus Informasi

Data yang masih bahan mentah apabila tidak diolah maka data tersebut tidak akan berguna. Secara umum data yang diolah menjadi informasi dapat terlihat seperti Gambar di bawah ini.

Gambar 2.1 Siklus informasi (Sumber: Ladjmudin, 2005)

Data tersebut akan berguna dan menghasilkan suatu informasi apabila diolah melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut dengan model pengolahan data dan atau lebih dikenal dengan nama siklus pengolahan data. Seperti terlihat pada Gambar di bawah ini.

INPUT DATA

PROSES (Pengolahan Data)

OUTPUT INFORMASI


(59)

33

Gambar 2.2 Siklus pengolahan data (Sumber: Kristanto, 2003)

Dari Gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa data yang merupakan suatu kejadian yang menggambarkan kenyataan yang terjadi dimasukkan melalui elemen input kemudian data tersebut akan diolah dan diproses menjadi suatu output dan output tersebut adalah informasi yang dibutuhkan. Informasi tersebut diterima oleh pemakai atau penerima, kemudian penerima akan memberikan umpan balik yang berupa evaluasi terhadap informasi tersebut dan hasil umpan balik tersebut akan menjadi data yang akan dimasukkan menjadi input kembali. Begitu seterusnya (Kristanto, 2003).

2.2.4 Kualitas Informasi

Kualitas informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan (Hartono, 2004) :

1. Akurat

Suatu informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksud dari informasi yang disampaikan, karena dari sumber informasi

INPUT PROSES OUTPUT

UMPAN BALIK


(60)

34

hingga ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat pada waktunya

Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah using tidak akan berguna dan tidak mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

3. Relevan

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya atau kepada penerima. Sebab informasi ini akan digunakan untuk pengambilan keputusan dalam pemecahan suatu masalah. Dan dari setiap relevansi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya itu berbeda.

2.2.5 Nilai Informasi

Sebuah informasi dapat diukur dengan parameter yang ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi pada umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.


(61)

35

Nilai suatu informasi berhubungan dengan keputusan. Hal ini berarti bahwa apabila tidak ada pilihan atau keputusan, informasi menjadi tidak diperlukan. Keputusan dapat berkisar dari keputusan berulang yang sederhana sampai keputusan strategis jangka panjang informasi tersebut.

2.3 Konsep Sitem Informasi 2.3.1 Definisi

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan suatu informasi (Ladjmudin, 2005). Definisi lain menjelaskan bahwa sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut, selain itu pengertian dari sistem informasi ini adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi (Kristanto, 2003).

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, pemanfataan teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.


(62)

36

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Untuk mendukung lancarnya suatu sistem informasi, dibutuhkan beberapa komponen yang fungsinya sangat vital di dalam sistem informasi. Komponen-komponen sistem informasi tersebut adalah sebagai berikut (Kristanto, 2003) : Input, Proses, Output, Teknologi Basis Data, dan Kendali. Sebagai suatu sistem dari seluruh komponen tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya (Hartono, 2003).

2.3.3 Kegiatan Sistem Informasi

Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan di dalam sistem informasi ialah (Ladjamudin, 2005):

1. Input

Menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk diproses. 2. Proses

Menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.

3. Output

Suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses di atas tersebut. 4. Penyimpanan

Suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data. Suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.


(63)

37

2.4 Sistem Informasi Manajemen (SIM) 2.4.1 Definisi

Sistem informasi manajemen (SIM) didefinisikan sebagai suatu sitem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa (McLeod & Schell, 2004). Sistem informasi manajemen dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi umum kepada para manajer di dalam suatu perusahaan. Para manajer menggunakan sistem informasi untuk mendapatkan laporan-laporan yang digunakan dalam mengambil keputusan. Bebeapa produk pelaporan yang disediakan oleh sistem informasi manajemen (Mulyanto, 2009) adalah sebagai berikut : 1. Laporan terjadwal secara periodik, bentuk tradisional penyediaan

informasi bagi manajer dengan menggunakan format yang telah ditentukan dan menyediakan informasi secara rutin bagi manajer.

2. Laporan pengecualian, yaitu laporan dibuat hanya dalam pengecualian. 3. Laporan Permintaan dan Tanggapan, yaitu informasi tersedia kapan pun

manajer membutuhkan.

4. Pelaporan Dorong, yaitu informasi didorong ke manajer di tempat kerja berjaringan.

2.4.2 Model SIM

Dari definisi di atas dapat digambarkan dengan model SIM seperti pada Gambar di bawah ini.


(64)

38

Gambar 2.3 Model Sistem Informasi Manajemen (sumber: McLeod & Schell, 2004)

Dari Gambar di atas dapat diketahui database berisi data maupun informasi yang disediakan dan dimasukkan dari lingkungan. Isi database

digunakan oleh perangkat lunak yang menghasilkan laporan periodik dan laporan khusus, serta model yang mensimulasikan beragam aspek operasi perusahaan. Output perangkat lunak digunakan oleh orang-orang dalam perusahaan.

2.4.3 Sistem Informasi Keuangan

Sistem informasi keuangan adalah suatu subsitem dari sistem informasi berbasis komputer (Computer Based Information System) yang memberikan informasi kepada orang atau organisasi baik di dalam maupun diluar perusahaan mengenai masalah keuangan perusahaan, informasi disajikan dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan lapran terkait

Lingkungan

Data Informasi Lingkungan

Pemecah masalah organisasi

Perangkat lunak

Model

Database

SIM


(65)

39

lainnya (McLeod & Schell, 2004). Sistem infomasi keuangan bertujuan untuk memberikan informasi kepada organisasi dan pihak eksternal mengenai laporan dana masuk keluar, baik keuangan bisnis maupun keuangan sebagai pengendalian sumber daya keuangan di dalam suatu organisasi. Sistem informasi keuangan terdiri dari berbagai subsistem yang melakukan perkiraan, penganggaran dan perencanaan keuangan. Seperti terlihat pada Gambar di bawah ini.

Gambar 2.4 Contoh Sistem informasi keuangan (sumber: Mulyanto, 2009)

2.4.3.1 Sistem Manajemen Dana

Sistem manajemen dana ini adalah suatu subsitem yang bekerja dan mendukung proses pada sistem informasi keuangan. sistem manajemen dana bertujuan untuk memastikan bahwa pendapatan yang diterima oleh perusahaan lebih besar dari pada pengeluaran. Untuk memastikan bahwa keuangan di dalam perusahaan, perlu dilakukan analisis terhadap pemasukan dan pengeluaran dari suatu perusahaan.

SISTEM INFORMASI KEUANGAN

SISTEM MANAJEMEN DANA

SISTEM PENGANGGARAN

KEUANGAN

SISTEM PERENCANAAN KEUANGAN


(66)

40

Analisis untuk menulusuri arus masuk pendapatan dana dan pengeluaran dana ini disebut dengan analisis arus keuangan atau kas (cash flow analysis). Sedangkan alat yang digunakan untuk melakukan analisis tersebut dinamakan dengan model arus kas (cash flow model).

2.4.3.2 Sistem Penganggaran Keuangan

Penganggaran keuangan dilakukan dengan menggunakan evaluasi tingkat keuntungan serta dampak keuntungan dari dana yang dikeluarkan. Anggaran-anggaran yang diusulkan dianalisis dengan mengambil data historis yang tersedia. Dalam melakukan penganggaran, terdapat tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk menentukan anggaran di suatu perusahaan, yaitu sebagai berikut : 1. Pendekatan Top-Down

2. Pendekatan Botto-Up

3. Pendekatan Partisipasi

2.4.3.3 Perencanaan Keuangan

Perencanaan keuangan merupakan kegiatan yang ada di dalam suatu perusahaan atau organisasi dengan membuat perkiraan kinerja keuangan dan kebutuhan keuangan. Perkiraan ini dilakukan dengan mengevaluasi kinerja keuangan yang ada pada saat ini dan melakukan


(67)

41

perkiraan kinerja keuangan yang akan datang. Terdapat dua perkiraan dalam melakukan suatu perencanaan keuangan yaitu :

1. Perkiraan Jangka Pendek

Perkiraan ini biasanya dilakukan oleh bagian fungsional perusahaan. Seperti pada fungsional produksi melakukan perkiraan jumlah produksi yang dihasilkan untuk waktu yang singkat.

2. Perkiraan Jangka Panjang

Biasanya dilakukan oleh organisasi atau kelompok khusus yang hanya melakukan perancanaan strategis perusahaan. Seperti pada perusahaan-perusahaan besar yang biasanya memiliki tim yang berkewajiban melakukan perencanaan strategis yang langsung di bawah eksekutif perusahaan.

2.5 Donatur

2.5.1 Definisi Donatur

Pengertian dari donatur ini tidak banyak ditemukan dalam buku maupun referensi secara umum, oleh karena itu dalam penulisan skripsi ini hanya dapat dijelaskan dengan mengambil referensi dari situs-situs internet yang berkaitan, seperti beberapa pengertian di bawah ini.

1. Donatur

Definisi secara umum dari donatur ini adalah perorangan atau kelompok maupun lembaga yang mempunyai minat dan potensi untuk memberikan bantuan khususnya masalah financial. (www.sekolah-dhuafa.org, 2010)


(68)

42

Para donatur bertindak berdasarkan kebiasaan yang baik untuk kepentingan umum. Ini merupakan tradisi dalam memberi dan berbagi yang utama pada kualitas hidup. Untuk memastikan dan menghormati serta kepercayaan dari masyarakat umum, donatur atau calon donatur agar dapat memiliki keyakinan penuh pada organisasi nirlaba dan menyebabkan adanya dukungan.

2. Sumbangan atau Donasi

Sumbangan atau donasi atau derma (bahasa Inggris: donation yang berasal dari bahasa latin: donum) adalah sebuah pemberian pada umumnya bersifat secara fisik oleh perorangan atau badan hukum, pemberian ini mempunyai sifat sukarela dengan tanpa adanya imbalan bersifat keuntungan, walaupun pemberian donasi dapat berupa makanan, barang, pakaian, mainan ataupun kendaraan akan tetapi tidak selalu demikian, pada peristiwa darurat bencana atau dalam keadaan tertentu lain misalnya donasi dapat berupa bantuan kemanusian atau bantuan dalam bentuk pembangunan, dalam hal perawatan medis donasi dapat pemberian transfusi darah atau dalam hal transplantasi dapat pula berupa pemberian penggantian organ. Pemberian donasi dapat dilakukan tidak hanya dalam bentuk pemberian jasa atau barang semata akan tetapi sebagaimana dapat dilakukan pula dalam bentuk pendanaan kehendak bebas (http://id.wikipedia.org, 2010).


(69)

43

2.5.2 Hak Dasar Donatur

Para donatur juga mempunyai hak-hak sebagai berikut (www.sinarharapan.co.id, 2010):

1. Memperoleh kepastian bahwa sumbangan yang dikeluarkan itu dibelanjakan untuk hal-hal yang telah disepakati bersama;

2. Mendapat kepastian bahwa sumbangan yang diberikan dikelola secara benar sesuai hukum yang berlaku;

3. Mengetahui apakah pihak yang meminta sumbangan adalah staf organisasi atau sukarelawan;

4. Mendapat keleluasaan untuk bertanya dan menerima jawaban secara cepat, tepat, dan jujur;

5. Meminta supaya nama para donatur tidak diumumkan secara terbuka kepada publik.

Dari beberapa pengertian yang menyangkut dengan donatur di atas, dapat disimpulkan bahwa donatur adalah seseorang atau suatu kelompok yang berkeinginan untuk memberikan dukungan atau menyumbangkan dalam bentuk harta maupun jasa yang dimiliki dengan tujuan-tujuan tertentu.

2.6 Transaksi

Layaknya dalam suatu perekonomian, apapun sistem ekonomi yang dipakai, hubungan antar pihak yang melakukan kegiatan ekonomi akan berakhir dengan suatu transkasi (transaction). Secara umum transaksi dapat diartikan sebagai


(70)

44

kejadian ekonomi atau keuangan yang melibatkan paling tidak dua pihak (seseorang dengan seseorang atau beberapa orang lainnya), yang saling melakukan pertukaran, melibatkan diri dalam perserikatan usaha, pinjam meminjam dan lain-lain atas dasar suka sama suka ataupun dasar ketetapan hukum/syariat yang berlaku (Wiyono, 2002). Pengertian lain menjelaskan transaksi adalah satu atau beberapa aksi program aplikasi yang mengakses/mengubah isi basis data (Anggraeni, 2010).

Transaksi merupakan bagian dari pengeksekusian sebuah program yang melakukan pengaksesan basis data dan bahkan juga melakukan serangkaian perubahan data. Sebuah transaksi berpeluang untuk ‘mengganggu’ integritas basis data yang dapat membuat kondisi/hubungan antar data tidak seperti seharusnya. Untuk menjamin agar integritas dapat tetap terpelihara maka setiap transaksi harus memiliki sifat-sifat:

1. Atomik, dimana semua operasi dalam transaksi dapat dikerjakan seluruhnya atau tidak sama sekali.

2. Konsisten, dimana eksekusi transaksi secara tunggal harus dapat menjamin data tetap konsisten setelah transaksi berakhir.

3. Terisolasi, jika pada sebuah sistem basis data terdapat sejumlah transaksi yang dilaksanakan secara bersamaan, maka semua transaksi yang dilaksanakan pada saat yang bersamaan tersebut harus dapat dimulai dan bisa berakhir.

4. Bertahan, dimana perubahan data yang terjadi setelah sebuah transaksi berakhir dengan baik, harus dapat bertahan bahkan jika seandainya sistem menjadi mati.


(71)

45

Terhentinya suatu transaksi tidak selalu diakibatkan oleh kegagalan insidental baik dari perangkat keras ataupun kemacetan sistem operasi (hang). Tapi lebih sering terjadi karena user sengaja menghentikan transaksi atau karena penghentian transaksi oleh DBMS akibat adanya kondisi tak diinginkan, seperti

deadlock atau timeout. Sebuah transaksi dapat menghasilkan dua kemungkinan: 1. Jika dilaksanakan lengkap seluruhnya, transaksi tersebut telah di commit dan

basis data mencapai keadaan konsisten baru.

2. Jika transaksi tidak sukses, maka transaksi dibatalkan dan basis data dikembalikan ke keadaan konsisten sebelumnya (rollback).

2.7 Metodologi Penelitian

2.7.1 Metode Pengumpulan Data 1. Studi Pustaka

Pada tahap ini peneliti melakukan apa yang disebut dengan kajian pustaka, yaitu mempelajari buku-buku referensi dan hasil penelitian sejenis sebelumnya yang pernah dilakukan oleh orang lain. Tujuannya ialah untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti. (Sarwono, 2006)

2. Studi Lapangan a. Observasi

Observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung objek datanya. (Jogiyanto, 2008)


(72)

46

b. Wawancara

Wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden. Wawancara dapat berupa wawancara personal (personal interview), wawancara intersep (intersept interview) dan wawancara telepon (telephone interview). (Jogiyanto, 2008).

3. Studi Literatur Sejenis

Studi literatur sejenis yaitu proses pengambilan data dengan cara membandingkan literatur sejenis, baik dari literatur maupun di lapangan. Hasil data yang didapatkan pada studi ini adalah kelebihan dan kekurangan pada objek pembanding (Mahardini, 2006).

2.8 Konsep Pendekatan Berorientasi Obyek 2.8.1 Pengertian Berorientasi Obyek

Berorientasi obyek atau object oriented merupakan paradigma baru dalam rekayasa perangkat lunak yang memandang sistem sebagai kumpulan obyek-obyek diskrit yang saling berinteraksi. Yang dimaksud dengan berorientasi obyek adalah bahwa mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan obyek-obyek diskrit yang bekerja sama antara informasi atau struktur data dan prilaku (behaviour) yang mengaturnya (Sholiq, 2006).


(73)

47

2.8.2 Konsep Dasar OOAD (Object Oriented Analysis Design) 2.8.2.1 Pengertian OOAD

Objek diartikan sebagai suatu entitas yang memiliki identitas,

state, dan behavior (Mathiassen et.al, 2000). Pada analisa, identitas sebuah objek menjelaskan bagaimana seorang user membedakannya dari objek lain, dan behavior object digambarkan melalui event yang dilakukannya. Sedangkan pada perancangan, identitas sebuah objek digambarkan dengan cara bagaimana objek lain mengenalinya sehingga dapat diakses, dan behavior object digambarkan dengan

operation yang dapat dilakukan objek tersebut yang dapat mempengaruhi objek lain dalam sistem. Beberapa pengertiang yang terdapat pada OOAD, sebagai berikut :

1. Objek

Objek adalah segala sesuatu yang ada disekitar kita, diman objek-objeklah yang menyusun dunia ini Misalkan: mobil, bis, truk, motor, becak, sepeda, dan lain-lain adalah contoh-contoh objek kendaraan. Setiap objek mempunyai informasi-informasi atau atribut-atribut dan prilaku sebagai suatu operasi pengaturnya. Atribut-atribut objek di atas antara lain: jumlah roda, warna, berat, dan seterusnya. Sedangkan operasi-operasi pengatur obyek di atas adalah berjalan, belok kanan, belok kiri, naikkan kecepatan, dan seterusnya (Sholiq, 2006).


(1)

12. Tampilan Data Donatur Online


(2)

14. Tampilan Laporan Donasi Uang

15. Tampilan Cetak Laporan Donasi Uang


(3)

17. Tampilan Login CS ( Customer Service)


(4)

19. Tampilan Form Pendaftaran Donatur Langsung

20. Tampilan Kartu Donatur


(5)

22. Tampilan Laporan Transaksi Per Periode

23.Tampilan Laporan Transaksi Per Donatur


(6)