III. METODOLOGI PENELITIAN
A. BAHAN DAN ALAT PENELITIAN
1. Bahan
Bahan baku utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah jahe putih kecil dari wilayah Jawa Barat dan tiga jenis bahan penyalut gum arab,
maltodekstrin, dan natrium kaseinat. Bahan kimia yang digunakan meliputi etanol sebagai pelarut ekstraksi oleoresin, dan pelarut untuk analisis heksan,
toluen dan bahan-bahan lainnya.
2. Alat
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah spray dryer Lab Plant Sd 05 Inggris, disc mill, rotary vacum evaporator Buchi Rotavapor
R114, homogenizer Brabender Kinematika, Switzerland, alat kromatografi gas, SEM Scanning Electron Microscope JSM-5310LV, alat distilasi
cleavenger , piknometer, timbangan analitik, peralatan gelas gelas piala,
erlenmeyer, gelas ukur, tabung reaksi, termometer, desikator, hot plate stirer, dan peralatan lainnya untuk keperluan analisis.
B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan, yaitu mulai April 2007 hingga Juli 2007 di Laboratorium Kimia Balai Penelitian dan Pengembangan
Pascapanen Pertanian Bogor.
C. TAHAPAN PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahapan. Masing-masing tahapan dirancang untuk mencapai tujuan khusus yang diinginkan.
1. Ekstraksi oleoresin jahe
Tahap ini bertujuan untuk mengekstraksi oleoresin dari bahan baku utama jahe putih kecil. Metode ekstraksi mengadopsi metode ekstraksi
oleoresin Djubaedah 1986 dan Koswara 1995.
33
2. Penentuan komposisi bahan penyalut dan konsentrasi penyalut
Tahap ini bertujuan menentukan komposisi bahan penyalut dan konsentrasi penyalut yang akan digunakan dalam tahapan penelitian
selanjutnya, yaitu tahap mikroenkapsulasi. Penetapan komposisi dan konsentrasi penyalut dilakukan secara trial and error dengan beberapa
pertimbangan berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dan juga dari pustaka mengenai sifat penyalut dan ketersediaannya. Penyalut yang
digunakan yaitu maltodekstrin, gum arab dan natrium kaseinat. 3.
Penentuan kondisi spray drying Tahap ini bertujuan menentukan kondisi pengeringan yang akan
digunakan pada penelitian pembuatan mikrokapsul. Variasi suhu inlet dan laju alir umpan dipilih karena variasi kedua perlakuan tersebut
berdasarkan penelitian terdahulu memberikan pengaruh terhadap karakteristik mikrokapsul yang dihasilkan dan merupakan kondisi operasi
yang mudah dikendalikan. Percobaan dilakukan secara trial and error dengan mencoba rentang suhu inlet dan laju alir umpan pada kisaran
tertentu. 4.
Mikroenkapsulasi dengan variasi komposisi bahan penyalut Tahap ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi bahan
penyalut yang telah ditetapkan pada tahapan penelitian kedua terhadap karakteristik mikrokapsul oleoresin jahe yang dihasilkan. Metode
mikroenkapsulasi oleoresin jahe yang digunakan diadopsi dari beberapa literatur seperti pada penelitian mikroenkapsulasi oleoresin kapulaga dan
lada hitam Krishnan et al., 2005; Shaikh et al., 2006. Konsentrasi penyalut yang digunakan adalah 20 berdasarkan tahapan penelitian
kedua, dan konsentrasi bahan aktif oleoresin yang digunakan 10 ww dari konsentrasi bahan penyalut.
34
5. Pengaruh kondisi pengeringan spray drying terhadap mikrokapsul
berkomposisi bahan penyalut terpilih Tahap ini bertujuan mengetahui pengaruh kondisi pengeringan spray
drying terhadap karakteristik mikrokapsul oleoresin jahe yang dihasilkan.
Variasi suhu inlet serta laju alir umpan yang digunakan adalah hasil tahapan penelitian ketiga.
D. PROSEDUR PENELITIAN