APLIKASI PRODUK HASIL DAN PEMBAHASAN

F. APLIKASI PRODUK

Flavor yang dienkapsulasi sangat efektif digunakan dalam makanan olahan, proses pengisian, pencampuran kering, permen, makanan formula, bumbu-bumbuan, makanan penutup desert, minuman, produk-produk susu dan lain-lain Koswara, 1995. Enkapsulasi dapat dikategorikan sebagai usaha peningkatan nilai tambah flavor khususnya oleoresin sehingga penggunaannya diindustri akan lebih diminati. Shelf life yang relatif lebih lama dengan pengaplikasian yang lebih mudah semakin meningkatkan nilai tambah dari mikrokapsul. Diprediksi nilai ekonomis mikrokapsul 13 kali lebih tinggi dibandingkan nilai ekonomis oleoresin pada kuantitas bahan aktif yang sama. Hasil analisis ekonomi sederhana dapat dilihat pada Lampiran 17. 71

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Komposisi bahan penyalut memberikan pengaruh yang nyata pada semua variabel respon karakteristik mikrokapsul oleoresin jahe pada tingkat kepercayaan 95. Komposisi bahan penyalut yang menghasilkan surface oil terendah 0,1522 dan total volatile oil 2,19 serta oil retention 92,2 tertinggi adalah komposisi penyalut maltodekstrin-natrium kaseinat MSc dengan perbandingan 2:1 . Mikrokapsul MSc juga memiliki nilai kadar air 0,154 dan a w terendah 0,313 yang diduga lebih stabil dalam menjaga produk dari kerusakan selama penyimpanan. Selain itu komposisi ini menghasilkan mikrokapsul yang memiliki kelarutan dalam air 94,16 yang terendah dibandingkan mikrokapsul komposisi lainnya. Dengan hasil ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahan penyalut protein natrium kaseinat yang dikombinasikan dengan polisakarida efektif untuk melindungi oleoresin jahe. Komposisi penyalut ini dapat menjadi alternatif penyalut yang dapat mengurangi dan menggantikan peran gum arab sebagai bahan penyalut yang dalam prakteknya cukup berkendala saat ini. Suhu inlet dan laju alir umpan pada spray drying serta interaksi keduanya memberikan pengaruh yang nyata pada kadar air dan nilai a w mikrokapsul. Peningkatan suhu inlet menyebabkan penurunan kadar air dan a w sebaliknya peningkatan laju alir umpan menyebabkan peningkatan kadar air. Suhu inlet dan laju alir umpan juga memberikan pengaruh yang nyata terhadap surface oil mikrokapsul. Uji lanjut menunjukkan perbedaan nyata hanya terjadi antara suhu 160 °C dengan suhu 170-190°C sedangkan suhu 170, 180 dan 190 °C tidak terdapat perbedaan yang nyata terhadap nilai surface oil. Peningkatan suhu inlet menyebabkan penurunan surface oil dan sebaliknya peningkatan laju alir umpan menyebabkan peningkatan surface oil mikrokapsul. Pada suhu 180 dan suhu 190 °C pada taraf laju alir yang sama yaitu 15 mlmenit terdapat peningkatan surface oil kembali meski hanya dalam jumlah yang kecil. 72