Eggen dan Kauchak dalam Trianto 2007:141, lebih lanjut menjelaskan tahapan pembelajaran inkuiri terbimbing pada tabel 2.1
Tabel 2.1 Tahap Pembelajaran Inkuiri Langkah-langkah Perilaku
Guru Merumuskan masalah
Merumuskan hipotesis Merancang percobaan
Mengumpulkan menganalisis data
Membuat kesimpulan Guru membimbing siswa mengidentifikasi masalah.
Guru membagi siswa dalam kelompok Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk curah
pendapat dalam membentuk hipotesis. Guru membimbing siswa dalam menentukan hipotesis yang
relevan dengan permasalahan dan memprioritaskan hipotesis mana yang menjadi prioritas penyelidikan
Guru membimbing siswa mengurutkan langkah- langkah percobaan yang sesuai dengan hipotesis yang
akan dilakukan Guru membimbing siswa mendapatkan informasi
melalui percobaan Guru memberikan kesempatan pada tiap kelompok
untuk menyampaikan hasil pengolahan data yang terkumpul.
Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan.
Dari uraian di atas, inkuiri terbimbing guided inquiry dapat diartikan sebagai salah satu model pembelajaran yang penyajian masalah, pertanyaan dan
materi atau bahan penunjang ditentukan oleh guru. Masalah dan pertanyaan ini yang mendorong siswa melakukan penyelidikan untuk menentukan jawabannya..
C. Keterampilan Proses Sains
Keterampilan proses sains merupakan perangkat keterampilan kompleks yang digunakan ilmuan dalam melakukan penyelidikan ilmiah. Keterampilan
proses merupakan pengetahuan prosedural yang dapat dikembangkan pada peserta didik sejak dini secara bertahap Rustaman, 1992 : 10.
Semiawan 1992 : 17 menyatakan bahwa keterampilan proses adalah keterampilan fisik dan mental terkait dengan kemampuan-kemampuan yang
mendasar yang dimiliki, dikuasai dan diaplikasikan dalam suatu kegiatan ilmiah, sehingga para ilmuan berhasil menemukan sesuatu yang baru. Dengan
mengembangkan keterampilan-keterampilan memproses perolehan siswa mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta menumbuhkan
dan mengembangkan sikap yang dituntut. Keterampilan proses sains merupakan adaptasi dari keterampilan yang
digunakan oleh ilmuwan untuk memperoleh pengetahuan, pemikiran masalah dan pembuatan kesimpulan. Keterampilan ini lebih baik digunakan dalam kehidupan
nyata daripada sebagai ilmu pengetahuan. Siswa memerlukannya untuk menjelaskan bagaimana peristiwa-peristiwa dalam kehidupan nyata itu terjadi.
Keterampilan ini juga berkaitan dengan kreatifitas dan berpikir kritis. Faktor penting untuk perkembangan sebuah negara dapat diketahui melalui siapa bisa
berpikir kreatif dan berpikir kritis Karsli dan Sahin, 2009:3. Berikut ini indikator keterampilan proses beserta sub-indikatornya.
Tabel 2.2 Indikator dan Sub-indikator Keterampilan Proses Sains Indikator Keterampilan
Proses Sains Sub-indikator Keterampilan Proses Sains
Mengamati - Menggunakan sebanyak mungkin alat indera
- Mengumpulkanmenggunakan fakta yang relevan
Mengelompokkan atau Klasifikasi
- Mencatat setiap pengamatan secara terpisah
- Mencari perbedaan, persamaan
- Mengontraskan ciri-ciri
- Membandingkan
- Mencari dasar pengelompokkan atau penggolongan
Menafsirkan - Menghubungkan hasil-hasil pengamatan
- Menemukan pola dalam suatu seri pengamatan
- Menyimpulkan
Meramalkan - Menggunakan pola-pola hasil pengamatan
- Mengungkapkan apa yang mungkin terjadi pada
keadaan yang belum diamati Mengajukan Pertanyaan
- Bertanya apa, mengapa, dan bagaimana.
- Bertanya untuk meminta penjelasan.
- Mengajukan pertanyaan yang berlatar belakang
hipotesis. Merumuskan Hipotesis
- Mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan
penjelasan dari suatu kejadian. -
Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji kebenarannya dengan memperoleh bukti lebih banyak
atau melakukan cara pemecahan masalah. Merencanakan
Percobaan -
Menentukan alat bahan sumber yang akan digunakan -
Menentukan variabel faktor penentu. -
Menentukan apa yang akan diukur, diamati, dicatat. -
Menentukan apa yang akan dilaksanakan berupa langkah kerja
Menggunakan Alat dan Bahan
- Memakai alatbahan
- Mengetahui alasan mengapa menggunakan alatbahan.
- Mengetahui bagaimana menggunakan alat bahan.
Menerapkan Konsep -
Menggunakan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru
- Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk
menjelaskan apa yang sedang terjadi Mengkomunikasikan
hasil -
Mengubah bentuk penyajian -
Menggambarkan data empiris hasil percobaan atau pengamatan dengan grafik atau tabel atau diagram
- Menyusun dan menyampaikan laporan secara
sistematis -
Menjelaskan hasil percobaan atau penelitian -
Membaca grafik atau tabel atau diagram -
Mendiskusikan hasil kegiatan mengenai suatu masalah atau suatu peristiwa.
Widodo, 2009
Penilaian keterampilan proses sains dilakukan dengan menggunakan instrumen yang disesuaikan dengan materi dan tingkat perkembangan siswa atau
tingkatan kelas. Penyusunan instrumen untuk penilaian terhadap keterampilan proses siswa
dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : a.
Mengidentifikasikan jenis keterampilan proses sains yang akan dinilai. b.
Merumuskan indikator untuk setiap jenis keterampilan proses sains. c.
Menentukan dengan cara bagaimana keterampilan proses sains tersebut diukur misalnya apakah tes unjuk kerja, tes tulis, ataukah tes lisan.
d. Membuat kisi-kisi instrumen.
e. Mengembangkan instrumen pengukuran keterampilan proses sains
berdasarkan kisi-kisi yang dibuat. Pada saat ini perlu mempertimbangkan konteks dalam item tes keterampilan proses sains dan tingkatan
keterampilan proses sains objek tes f.
Melakukan validasi instrumen. g.
Melakukan ujicoba terbatas untuk mendapatkan validitas dan reliabilitas empiris.
h. Perbaikan butir-butir yang belum valid.
i. Terapkan sebagai instrumen penilaian keterampilan proses sains dalam
pembelajaran sains. Widodo,2009
D. Green chemistry