insruction” menghasilkan efek yang cukup signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan analisis data menggunakan anova
dengan F1.53 = 10,281; p0,01.Bilgin, 2009 4.
Kurniawan dan Endah melakukan penelitian yang berjudul “Pembelajaran Fisika Dengan Metode Inqiury Terbimbing untuk Mengembangkan
Keterampilan Proses Sains”. Analisis data menggunakan prosentase dengan hasil keterampilan merencanakan, mengkomunikasikan,menentukan tujuan,
langkah kerja, cara menganalisis dan memperoleh data mengalami kenaikan dari siklus 1 ke siklus 2. Kurniawan dan Endah, 2010
H. Kerangka Berpikir
Pembelajaran kimia merupakan pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan siswa, oleh karena itu pembelajaran kimia tidak cukup hanya
menitikberatkan pada konsep-konsep saja, tapi bagaimana konsep-konsep tersebut dapat memberikan pengalaman secara nyata bagi siswa, sehingga diharapkan
siswa dapat mengembangkan keterampilannya. Salah satu konsep materi kimia yang kurang dipahami siswa yaitu kelarutan dan hasil kali kelarutan. Dalam
pembelajaran di kelas siswa diberikan konsep-konsep dan dihafalkan, sehingga siswa kurang mengerti dan kurang bisa mengaplikasikan ke dalam soal soal
konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan yang lebih kompleks. Sebenarnya siswa memiliki rasa ingin tahu yang cukup tinggi, tetapi kesempatan untuk memenuhi
rasa keingintahuan siswa belum dapat dipenuhi oleh guru. Akibatnya siswa lebih pasif dalam kegiatan pembelajaran. Menurut guru kimia hal ini dikarenakan guru
juga harus mengejar materi yang sudah ditetapkan dalam kurikulum. Akibatnya keterampilan proses sains siswa rendah. Oleh karena itu diperlukan pembelajaran
yang dapat memberi kesempatan siswa untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa.
Salah satu pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa untuk menemukan konsepnya sendiri adalah dengan model inkuiri terbimbing guided
inquiry. Dalam pelaksanaan pembelajaran inkuiri terbimbing siswa diberikan kesempatan untuk bekerja merumuskan prosedur, menganalisis hasil dan
mengambil kesimpulan secara mandiri, sedangkan dalam hal menentukan topik dan pertanyaan guru hanya berperan sebagai fasilitator, motivator serta membantu
dan membimbing siswa dalam melakukan percobaan. Materi yang disajikan guru bukan hanya ditransfer begitu saja kepada siswa, namun diusahakan sedemikian
rupa hingga siswa memperoleh berbagai pengalaman dalam rangka menemukan sendiri konsep-konsep yang direncanakan oleh guru, bukan sekedar menerima
konsep yang sudah jadi dan kemudian menghafalnya. Dengan mengaktifkan siswa, diharapkan keterampilan proses sains siswa meningkat.
Tidak hanya metode inkuiri terbimbing saja yang diaplikasikan dalam pembelajaran ini tetapi ada penambahan pembelajaran berorientasi green
chemistry. Pembelajaran berorientasi green chemistry ini bertujuan agar siswa dapat mengembangkan dan meningkatkan keterampilannya diikuti dengan
kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar terutama lingkungan alam. Dengan model inkuiri terbimbing berorientasi green chemistry siswa akan terpengaruh
untuk melakukan kegiatan ilmiah seperti yang dilakukan ilmuwan untuk
menemukan konsep ilmiah diikuti dengan rasa peduli terhadap lingkungannya. Gambar kerangka berpikir dapat dilihat pada Gambar 2.1
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
Kesulitan siswa dalam memahami materi kimia
berupa konsep, siswa pasif dalam kegiatan
pembelajaran, dan sikap ilmiah siswa kurang
berkembang
Keterampilan proses sains siswa kurang
berkembang Model
pembelajaran inkuiri terbimbing
memberikan kesempatan kepada
siswa untuk berperan aktif dan
bersikap ilmiah, memenuhi
keingintahuan siswa
Pembelajaran berorientasi green chemistry dapat
menumbuhkan karakter siswa khususnya
kepedulian terhadap lingkungan
Pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing
berorientasi green chemistry diharapkan dapat
mengembangkan keterampilan proses sains
siswa dan menumbuhkan kepedulian terhadap
lingkungan siswa
I. Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini
adalah : H : Pembelajaran yang menggunakan inkuiri terbimbing berorientasi green
chemistry efektif terhadap keterampilan proses sains siswa materi pokok kelarutan dan hasil kali kelarutan.
A : Pembelajaran yang menggunakan inkuiri terbimbing berorientasi green
chemistry tidak efektif terhadap keterampilan proses siswa materi pokok kelarutan dan hasil kali kelarutan.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 13 Semarang tahun pelajaran 20122013. Rincian populasi penelitian dapat dilihat
pada tabel berikut. Tabel 3.1 Rincian Populasi Penelitian
Kelas Jumlah Siswa
XI IPA 1 32
XI IPA 2 32
XI IPA 3 32
XI IPA 4 32
Jumlah Total 128
Sumber: Administrasi Kesiswaaan SMA N 13 Semarang Tahun Ajaran 20122013