Tabel 4.1. Kapasitas, Produksi, dan Utilisasi Industri Ban Indonesia, Tahun 2001-2003
Realisasi Produksi ribu ton
Utilitas Produksi Komoditi
Kapasitas Produksi
per Tahun ribu ton
2001 2002 2003 2001 2002
2003 Ban Luar
KBR-4 539
462 442 444 86 82 82 Ban Dalam
KBR-4 37
31 31 31 82 83
83 Ban Luar
KBR-2 76
68 69 70 89 91
91 Ban Dalam
KBR-2 21945 1934 1992 1997 9 9 9
Ban Luar Sepeda
23734 14335 16151 16199 60 68 68
Ban Dalam Sepeda
18909 11780 12574 12611 62 66 67
Sumber: Depperindag, 2004. Catatan: KBR-4: Kendaraan Bermotor Roda Empat; KBR-2: Kendaraan Bermotor Roda
Dua.
4.3. Perkembangan Permintaan dan Penawaran Industri Ban Indonesia
Jika dilihat dari kapasitas dan utilitas produksi, industri ban di Indonesia masih belum cukup optimal untuk memenuhi permintaan sehingga perlu tetap
dilakukan impor. Hal ini tercermin dari struktur impor yang masih cukup tinggi untuk beberapa komoditi. Barang yang digunakan untuk memenuhi permintaan
akhir dapat berupa barang hasil produksi dalam negeri dan atau barang yang diperoleh dari impor. Oleh karena itu, impor merupakan komponen penyediaan
dan bukan merupakan bagian dari permintaan akhir. Dalam konteks permintaan dan penawaran industri ban, maka sisi permintaan merupakan konsumsi dan
ekspor. Sedangkan sisi penawaran merupakan produksi yang dihasilkan dan impor.
Tabel 4.2. Perbandingan Permintaan dan Penawaran Industri Ban Indonesia, Tahun 2003
Komoditi Permintaan Akhir
Penawaran Akhir Selisih
Ban Luar KBR-4 446610060
446610060 Ban Dalam KBR-4
218295337 218295337
Ban Luar KBR-2 71385350
71158881 - 226469
Ban Dalam KBR-2 1998731055
1998605052 - 126003
Ban Luar Sepeda 16214349351
16214349351 Ban Dalam Sepeda
12614320172 12614320172
Sumber: Depperindag, 2004. Catatan: KBR-4: Kendaraan Bermotor Roda Empat; KBR-2: Kendaraan Bermotor Roda
Dua.
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa pada komoditi ban luar kendaraan bermotor roda dua terjadi ketidakmampuan memenuhi pasokan sebesar
226.469 kg. Demikian juga dengan ban dalam kendaraan bermotor roda dua yang tidak mampu memenuhi pasokan sebesar 126.003 kg. Sedangkan untuk komoditi
lainnya nampaknya telah mampu memenuhi pasokan selama tahun 2003. Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya selisih antara permintaan akhir dan penawaran
akhir.
4.4. Perkembangan Nilai Ekpor Industri Ban Dunia
Berdasarkan Tabel 4.3, total nilai ekspor dunia untuk ban luar dan ban dalam cenderung mengalami peningkatan dari US 23,64 milyar pada tahun 2001
dan kemudian meningkat terus hingga US 28,59 milyar pada tahun 2003. Dua negara yang menguasai ekspor produk ban luar dan ban dalam adalah Jepang dan
Jerman. Nilai ekspor Jepang pada tahun 2001 sebesar US 2,98 milyar dan meningkat sebesar US 4,02 milyar pada tahun 2003 dengan pangsa pasar dunia
14,07 persen. Jerman memperoleh nilai ekspor produk tersebut sebesar
US 2,11 milyar pada tahun 2001 dan cenderung meningkat hingga US 2,93 milyar pada tahun 2003 dengan pangsa pasar dunia sebesar 10,25 persen.
Tabel 4.3. Nilai Ekspor Ban Luar dan Ban Dalam Negara-Negara Eksportir Utama, Tahun 2000-2003
Nilai Ekspor US Negara
Eksportir 2001 2002 2003
Pangsa Pasar
Jepang 2988922880 3349268736
4024817408 14,07
Jerman 2119713664 2330693120
2931841024 10,25
Perancis 2059644032 2070348416
2583833600 9,04
Amerika Serikat 2401808640
2357665536 2320282112
8,11 Cina 1090596992
1322144256 1729001600
6,05 Korea Selatan
1425665920 1516672640
1715075072 6,00
Spanyol 1298678656 1254232960
1517651328 5,31
Kanada 1310589568 1316414720
1351868288 4,73
Italia 1033071744 1056591232
1198871296 4,19
Belanda - 766476608
952741824 3,33
Inggris 861508416 789283264
890153536 3,11
Thailand 380477792 -
476874432 1,67
Indonesia 273697536 349338658
414940512 1,45
Singapura 111269368 120619832
144717024 0,51
Malaysia 70637944 72518256
85858336 0,30
Filipina 37551520 33069074
- 0,00
TOTAL 23649447551 24952205625
28598010167 -
Sumber: Depperindag, 2004.
Di lain pihak, Indonesia hanya mampu memperoleh nilai ekspor sebesar US 0,273 milyar pada tahun 2001. Pada tahun 2003 nilai ekspor terus meningkat
hingga mencapai US 0,414 milyar dan memiliki pangsa pasar dunia sebesar 1,45 persen. Di ASEAN, Indonesia sampai tahun 2003 masih merupakan pengekspor
kedua di bawah Thailand. Pesaing utama yang lain dalam pasar ekspor ban luar dan ban dalam adalah Perancis, Amerika Serikat, Cina, Korea Selatan, Spanyol,
Kanada, Italia, Belanda, Inggris, dan Singapura.
4.5. Perkembangan Nilai Impor Industri Ban Dunia